Wasit takut pada nama besar Real Madrid
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Galatasaray Fatih Terim mengecam keputusan wasit Svein Oddvar Moen, usai timnya kalah 3-0 dari Real Madrid pada leg pertama perempat final Liga Champions di Santiago Bernabeu, dini hari tadi. Menurut Terim, wasit asal Norwegia itu takut dengan nama besar Real Madrid yang membuatnya melakukan keputusan yang merugikan timnya pada laga tersebut.
Madrid meraih kemenangan berkat sumbangan gol dari Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Gonzalo Higuain. Sementara itu Terim menyebutkan timnya seharusnya mendapatkan dua hadiah penalti. Pertama saat Sami Khedira melakukan handball di kotak terlarang sebelum babak pertama berakhir dan kemudian saat Burak Yilmaz dijatuhkan di babak kedua.
"Wasit terlihat takut dengan nama besar Real Madrid. Ia tidak layak memimpin laga sebesar dan dengan level yang setinggi ini. Jika Anda bisa melihat pelanggaran handball maka Anda tidak layak berada di sini. Semua orang melihat pelanggaran itu namun wasit tidak mengatakan apa-apa. Real Madrid adalah tim unggulan dan wasit takut mengambil keputusan," ucap terim seperti dilansir Soccerway, Kamis (4/4/2013).
"Real Madrid merupakan favorit juara pada turnamen ini. Hal itu tidak terjadi bagi kami. Apa yang bisa kami lakukan, Apakah dia mengalahkan kami? Tidak. Ia meniup peluitnya hanya pada beberapa bagian yang menarik pada pertandingan ini," sambungnya.
Meski tertinggal tiga gol, Terim menolak mengatakan klubnya sudah tidak berpeluang melaju ke babak semi final. Namun, dia mengakui tugas Galatasaray kini semakin berat. "Kami harus bekerja keras di laga leg kedua. Namun, jelas, Madrid lebih berpeluang lolos. Saya tidak suka berbicara mengenai wasit dan saya belum pernah mengkritik kinerja mereka, tetapi wasit merugikan kami," pungkasnya.
Madrid meraih kemenangan berkat sumbangan gol dari Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Gonzalo Higuain. Sementara itu Terim menyebutkan timnya seharusnya mendapatkan dua hadiah penalti. Pertama saat Sami Khedira melakukan handball di kotak terlarang sebelum babak pertama berakhir dan kemudian saat Burak Yilmaz dijatuhkan di babak kedua.
"Wasit terlihat takut dengan nama besar Real Madrid. Ia tidak layak memimpin laga sebesar dan dengan level yang setinggi ini. Jika Anda bisa melihat pelanggaran handball maka Anda tidak layak berada di sini. Semua orang melihat pelanggaran itu namun wasit tidak mengatakan apa-apa. Real Madrid adalah tim unggulan dan wasit takut mengambil keputusan," ucap terim seperti dilansir Soccerway, Kamis (4/4/2013).
"Real Madrid merupakan favorit juara pada turnamen ini. Hal itu tidak terjadi bagi kami. Apa yang bisa kami lakukan, Apakah dia mengalahkan kami? Tidak. Ia meniup peluitnya hanya pada beberapa bagian yang menarik pada pertandingan ini," sambungnya.
Meski tertinggal tiga gol, Terim menolak mengatakan klubnya sudah tidak berpeluang melaju ke babak semi final. Namun, dia mengakui tugas Galatasaray kini semakin berat. "Kami harus bekerja keras di laga leg kedua. Namun, jelas, Madrid lebih berpeluang lolos. Saya tidak suka berbicara mengenai wasit dan saya belum pernah mengkritik kinerja mereka, tetapi wasit merugikan kami," pungkasnya.
(akr)