Persib punya banyak variasi serangan
A
A
A
Sindonews.com - Tiga gol yang bersarang ke gawang Barito Putra di pertandingan terakhir Persib tampaknya tidak membuat Atep dkk puas. Seharusnya, Maung Bandung mampu menang dengan selisih angka lebih banyak. Hal itu pula yang kini menjadi fokus pembenahan para pemain depan.
Pada laga yang digelar di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (3/3) itu, Persib sebenarnya mendapatkan banyak peluang. Terutama saat pertandingan memasuki lima belas menit terakhir. Saat itu, meski posisi Maung Bandung sudah memimpil 3-2 dan pertandingan berjalan dengan tempo lebih lambat, Sergio van Dijk dkk tetap memperagakan permainan menyerang.
Apalagi, Barito Putra terlanjur memilih skema defensif sejak pertengahan babak kedua. Tim pelatih mereka memutuskan untuk menarik keluar dengan menarik keluar striker Sugeng Wahyudi dan memasukkan defender Yongki Ariwibowo. Praktis, kondisi itu membuat Persib justru lebih leluasa menggempur pertahanan tim tamu. Namun, hingga peluit panjang tanda pertandingan berakhir, tiga gol Maung Bandung tidak bertambah.
Hal ini diakui Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman sebagai pekerjaan rumah yang harus cepat dibenahi. Menurutnya, efektivitas serangan sangat penting untuk menjamin Atep dkk mendapatkan kemenangan dalam setiap laga. Jangan sampai, ujar Djadjang, rasio antara peluang dengan gol yang tercipta terlampau jauh.
"Barisan depan juga menjadi PR kami agar bisa menciptakan lebih banyak gol. Sayang juga jika dalam sebuah pertandingan, kami berhasil membuat banyak peluang tapi gol yang diciptakan sangat minim. Efektivitas serangan harus ditingkatkan," ungkap pelatih yang akrab disapa Djanur ini.
Selain jumlah memasukkan yang dianggap belum cukup, tiga gol ke gawang Barito Putra yang semuanya berawal dari bola mati juga menjadi kritikan untuk Maung Bandung. Meski begitu, Djanur mengaku tidak mempermasalahkannya. Menurut dia, dalam sepakbola, seluruh pemain harus mampu memanfaatkan segala peluang untuk mencetak angka, termasuk dari tendangan bebas.
"Walaupun semua gol di pertandingan kemarin berawal dari bola mati, sebenarnya yang penting kan membuat gol. Tetapi memang akan lebih baik jika lini depan Persib juga mampu mencetak gol dari permainan terbuka. Untuk membenahi hal ini, sepertinya finishing touch memang harus dipertajam," ungkap Djanur.
Selain memantapkan sentuhan akhir setiap bomber Maung Bandung, tim pelatih juga mengaku tengah berusaha memperbanyak variasi serangan yang diterapkan Kenji Adachihara dkk di arena pertandingan. Semakin banyak bentuk tekanan yang diperagakan lini depan Persib, ujar Djanur, akan membuat sektor pertahanan lawan sulit menebak serangan seperti apa yang akan mereka terima. Hal ini pula memungkinkan para pemain belakang lawan untuk kehilangan konsentrasi dan melakukan kesalahan.
"Di latihan tadi (kemarin), kami juga mencoba mematangkan efektivitas serangan terbuka. Kami akan berusaha memperbanyak variasi serangan. Semoga lini depan Persib bisa semakin tajam di pertandingan-pertandingan selanjutnya," kata pelatih yang identik dengan topi tersebut.
Sementara pemain sayap Persib, Atep mengatakan, banyaknya peluang yang diperoleh Maung Bandung di setiap laga memang seharusnya bisa lebih dimanfaatkan menjadi gol. Namun menurutnya, dalam sepakbola terkadang kondisi pertandingan tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun di ruang ganti.
"Kami sering mendapatkan banyak peluang, dan tinggal sedikit saja lagi untuk menjadi gol, memang sangat disayangkan ketika gagal berbuah angka. Tetapi itu pun sudah menjadi sebuah hal yang positif untuk Persib, tinggal eksekusinya saja. Mudah-mudahan serangan-serangan kami bisa lebih efektif lagi," ujar pemain kelahiran Cianjur ini.
Pada laga yang digelar di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Rabu (3/3) itu, Persib sebenarnya mendapatkan banyak peluang. Terutama saat pertandingan memasuki lima belas menit terakhir. Saat itu, meski posisi Maung Bandung sudah memimpil 3-2 dan pertandingan berjalan dengan tempo lebih lambat, Sergio van Dijk dkk tetap memperagakan permainan menyerang.
Apalagi, Barito Putra terlanjur memilih skema defensif sejak pertengahan babak kedua. Tim pelatih mereka memutuskan untuk menarik keluar dengan menarik keluar striker Sugeng Wahyudi dan memasukkan defender Yongki Ariwibowo. Praktis, kondisi itu membuat Persib justru lebih leluasa menggempur pertahanan tim tamu. Namun, hingga peluit panjang tanda pertandingan berakhir, tiga gol Maung Bandung tidak bertambah.
Hal ini diakui Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman sebagai pekerjaan rumah yang harus cepat dibenahi. Menurutnya, efektivitas serangan sangat penting untuk menjamin Atep dkk mendapatkan kemenangan dalam setiap laga. Jangan sampai, ujar Djadjang, rasio antara peluang dengan gol yang tercipta terlampau jauh.
"Barisan depan juga menjadi PR kami agar bisa menciptakan lebih banyak gol. Sayang juga jika dalam sebuah pertandingan, kami berhasil membuat banyak peluang tapi gol yang diciptakan sangat minim. Efektivitas serangan harus ditingkatkan," ungkap pelatih yang akrab disapa Djanur ini.
Selain jumlah memasukkan yang dianggap belum cukup, tiga gol ke gawang Barito Putra yang semuanya berawal dari bola mati juga menjadi kritikan untuk Maung Bandung. Meski begitu, Djanur mengaku tidak mempermasalahkannya. Menurut dia, dalam sepakbola, seluruh pemain harus mampu memanfaatkan segala peluang untuk mencetak angka, termasuk dari tendangan bebas.
"Walaupun semua gol di pertandingan kemarin berawal dari bola mati, sebenarnya yang penting kan membuat gol. Tetapi memang akan lebih baik jika lini depan Persib juga mampu mencetak gol dari permainan terbuka. Untuk membenahi hal ini, sepertinya finishing touch memang harus dipertajam," ungkap Djanur.
Selain memantapkan sentuhan akhir setiap bomber Maung Bandung, tim pelatih juga mengaku tengah berusaha memperbanyak variasi serangan yang diterapkan Kenji Adachihara dkk di arena pertandingan. Semakin banyak bentuk tekanan yang diperagakan lini depan Persib, ujar Djanur, akan membuat sektor pertahanan lawan sulit menebak serangan seperti apa yang akan mereka terima. Hal ini pula memungkinkan para pemain belakang lawan untuk kehilangan konsentrasi dan melakukan kesalahan.
"Di latihan tadi (kemarin), kami juga mencoba mematangkan efektivitas serangan terbuka. Kami akan berusaha memperbanyak variasi serangan. Semoga lini depan Persib bisa semakin tajam di pertandingan-pertandingan selanjutnya," kata pelatih yang identik dengan topi tersebut.
Sementara pemain sayap Persib, Atep mengatakan, banyaknya peluang yang diperoleh Maung Bandung di setiap laga memang seharusnya bisa lebih dimanfaatkan menjadi gol. Namun menurutnya, dalam sepakbola terkadang kondisi pertandingan tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun di ruang ganti.
"Kami sering mendapatkan banyak peluang, dan tinggal sedikit saja lagi untuk menjadi gol, memang sangat disayangkan ketika gagal berbuah angka. Tetapi itu pun sudah menjadi sebuah hal yang positif untuk Persib, tinggal eksekusinya saja. Mudah-mudahan serangan-serangan kami bisa lebih efektif lagi," ujar pemain kelahiran Cianjur ini.
(wbs)