PSM ikut Persebaya melawan keputusan KLB PSSI
A
A
A
Sindonews.com --- Setelah sempat menyatakan mundur dari kompetisi Indonesian Premier League (IPL) 2012/013, akhirnya Persema Malang dan Persebaya memastikan kembali berkompetisi. Keputusan ini disambut baik PSM Makassar.
Keputusan final mundurnya Persema dari kompetisi IPL musim ini diketahui, menjelang laga away menghadapi PSM Makassar, di Stadion Andi Mattalatta pada Rabu (27/3) lalu.
Beberapa hari jelang laga, klub asal kota apel ini memutuskan tidak datang ke Makassar untuk mengikuti lanjutan pertandingan IPL. Keputusan tersebut, sempat disesalkan pelatih PSM Petar Segrt.
Menurutnya, Persema adalah klub yang memiliki pemain berkualitas. Namun dengan kabar bakal kembalinya klub tersebut ke IPL, ikut disambut baik oleh PSM.
Petar mengatakan, dengan hadirnya Persema, maka kompetisi akan semakin ketat. “Jika waktu itu PSM jadi melewan Persema, tentu saja banyak hal baru yang akan kami dapat dalam pertandingan tersebut,” kata Petar.
Dia menjelaskan, Persema punya sejumlah pemain berkualitas dan pengalaman. Kondisi tersebut tentu saja bisa memberikan keuntungan bagi PSM untuk menguji kemampuan Andi Oddang dkk.
Selain itu, dengan hadirnya tim Bledug Biru julukan Persema di IPL, persaingan memperebutkan posisi empat besar klansmen akan semakin sengit.
Karena penghuni empat besar IPL bisa jadi tidak hanya didominasi klub besar seperti Semen Padang. Namun kemungkinan akan muncul klub baru yang lebih berkualitas berdasarkan seleksi kompetisi yang ketat.
CEO PSM Rully Habibie mengatakan, persoalan Persema dan Persebaya adalah satu dari puluhan masalah yang ada di PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku IPL.
Menurut dia, problem tersebut harus diselesaikan dan diurai, agar nantinya tidak menimbulkan masalah baru saat kompetisi sudah berakhir.
Rully mencotohkan, protes PSM soal belum dikontraknya pemain Persibo Bojonegoro serta Persepar Palangkaraya, namun tetap dizinkan ikut kompetisi juga secepatnya harus diselesaikan.
Karena sesuai regulasi dari PT LPIS, semua klub yang berlaga di kompetisi IPL, harus merampungkan kontrak pemainnya. Termasuk menyelesaikan tunggakan gaji.
Menurut dia, tidak boleh ada klub yang diberikan toleransi jika melanggar regulasi dan demikian pula sebaliknya. “Regulasi harus dipatuhi semua klub dan tidak boleh ada toleransi,” tegasnya.
Dia mengatakan, sejak awal PSM sudah berkomitmen untuk menyusun program kerja dan konsisten dalam menjalankan regulasi. “PSM mematuhi regulasi. Namun sebaliknya ada klub yang melabrak regulasi justru dibiarkan,” ucapnya.
Rully menuntut agar hasil pertandingan kontra Persibo dan Persepar dibatalkan dan PSM layak mendapatkan enam poin. “Karena memang pertandingan tersebut tidak sah lantaran melanggara regulasi,” pungkasnya.
Keputusan final mundurnya Persema dari kompetisi IPL musim ini diketahui, menjelang laga away menghadapi PSM Makassar, di Stadion Andi Mattalatta pada Rabu (27/3) lalu.
Beberapa hari jelang laga, klub asal kota apel ini memutuskan tidak datang ke Makassar untuk mengikuti lanjutan pertandingan IPL. Keputusan tersebut, sempat disesalkan pelatih PSM Petar Segrt.
Menurutnya, Persema adalah klub yang memiliki pemain berkualitas. Namun dengan kabar bakal kembalinya klub tersebut ke IPL, ikut disambut baik oleh PSM.
Petar mengatakan, dengan hadirnya Persema, maka kompetisi akan semakin ketat. “Jika waktu itu PSM jadi melewan Persema, tentu saja banyak hal baru yang akan kami dapat dalam pertandingan tersebut,” kata Petar.
Dia menjelaskan, Persema punya sejumlah pemain berkualitas dan pengalaman. Kondisi tersebut tentu saja bisa memberikan keuntungan bagi PSM untuk menguji kemampuan Andi Oddang dkk.
Selain itu, dengan hadirnya tim Bledug Biru julukan Persema di IPL, persaingan memperebutkan posisi empat besar klansmen akan semakin sengit.
Karena penghuni empat besar IPL bisa jadi tidak hanya didominasi klub besar seperti Semen Padang. Namun kemungkinan akan muncul klub baru yang lebih berkualitas berdasarkan seleksi kompetisi yang ketat.
CEO PSM Rully Habibie mengatakan, persoalan Persema dan Persebaya adalah satu dari puluhan masalah yang ada di PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku IPL.
Menurut dia, problem tersebut harus diselesaikan dan diurai, agar nantinya tidak menimbulkan masalah baru saat kompetisi sudah berakhir.
Rully mencotohkan, protes PSM soal belum dikontraknya pemain Persibo Bojonegoro serta Persepar Palangkaraya, namun tetap dizinkan ikut kompetisi juga secepatnya harus diselesaikan.
Karena sesuai regulasi dari PT LPIS, semua klub yang berlaga di kompetisi IPL, harus merampungkan kontrak pemainnya. Termasuk menyelesaikan tunggakan gaji.
Menurut dia, tidak boleh ada klub yang diberikan toleransi jika melanggar regulasi dan demikian pula sebaliknya. “Regulasi harus dipatuhi semua klub dan tidak boleh ada toleransi,” tegasnya.
Dia mengatakan, sejak awal PSM sudah berkomitmen untuk menyusun program kerja dan konsisten dalam menjalankan regulasi. “PSM mematuhi regulasi. Namun sebaliknya ada klub yang melabrak regulasi justru dibiarkan,” ucapnya.
Rully menuntut agar hasil pertandingan kontra Persibo dan Persepar dibatalkan dan PSM layak mendapatkan enam poin. “Karena memang pertandingan tersebut tidak sah lantaran melanggara regulasi,” pungkasnya.
(wbs)