Satu persatu klub IPL nyebrang ke ISL
A
A
A
Sindonews.com - Satu persatu peserta Indonesia Premier League (IPL) yang menyebrang ke Indonesia Super League (ISL) mulai tampak. Hal tersebut terkait sikap PSSI yang tak jelas terhadap klub klub IPL bahkan terkesan dibiarkan kelimpungan tak tentu arah.
CEO PT Liga Indonesia joko Driyono mengungkapkan ada sejumlah klub divisi utama versi LPIS yang ingin pindah haluan. "Kami menerima surat dari 11 klub divisi utama LPIS yang ingin berkompettisi di bawah naungan PT Liga Indonesia," ujar Joko saat ditemui di kantor PSSI, Jumat , (5/4/2013).
Namun demikan Djoko mengaku tidak bisa menjustifikasi apakah klub tersebut bisa ikut berkompetisi atau tidak dibawah naungan PT Liga Indonesia. Kendati demikan Djoko mempunyai saran," saya menyarankan addres ke PSSI dan surat sudah benar. Tinggal PSSI yang menfollow up," tandasnya.
Meski ada nama PT Liga dalam surat itu, Djoko mengungkapkan PT Liga hanya tembusan. Lebih lanjut, ia menambahkan hal tersebut akan dibahas dalam rapat exco PSSI.
Sebelumnya, Tidak jelas hidup atau mati, jadi fakta IPL selepas terselenggaranya Kongre Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret lalu. Unifikasi liga yang disetuji dalam KLB tersebut, membuat gairah kompetisi yang baru dua musim belakangan ini berjalan ada dititk nadir. Awan gelap pun menghinggapi klub-klub yang tidak diakui oleh PSSI keberadaannya.
Persija Jakarta IPL misalnya. Klub besutan Eduart Tjong ini dipastikan mengambil langkah mundur, setelah Persija yang berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang akhirnya diakui PSSI. Persija IPL pun akhirnya bubar jalan, walau belum secara resmi menyampaikan hal tersebut.
“Kami realistis saja, setelah hasil KLB yang mengvonis kami tidak diakui oleh PSSI. Sudah tidak ada gunanya lagi kami mengikuti kompetisi. Jika dibilang bubar, ya bisa dikatakan seperti itu. Walau secara resmi belum,” ungkap salah satu pengurus Persija IPL, Bambang Soejipto saat dihubungi Sindo
CEO PT Liga Indonesia joko Driyono mengungkapkan ada sejumlah klub divisi utama versi LPIS yang ingin pindah haluan. "Kami menerima surat dari 11 klub divisi utama LPIS yang ingin berkompettisi di bawah naungan PT Liga Indonesia," ujar Joko saat ditemui di kantor PSSI, Jumat , (5/4/2013).
Namun demikan Djoko mengaku tidak bisa menjustifikasi apakah klub tersebut bisa ikut berkompetisi atau tidak dibawah naungan PT Liga Indonesia. Kendati demikan Djoko mempunyai saran," saya menyarankan addres ke PSSI dan surat sudah benar. Tinggal PSSI yang menfollow up," tandasnya.
Meski ada nama PT Liga dalam surat itu, Djoko mengungkapkan PT Liga hanya tembusan. Lebih lanjut, ia menambahkan hal tersebut akan dibahas dalam rapat exco PSSI.
Sebelumnya, Tidak jelas hidup atau mati, jadi fakta IPL selepas terselenggaranya Kongre Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret lalu. Unifikasi liga yang disetuji dalam KLB tersebut, membuat gairah kompetisi yang baru dua musim belakangan ini berjalan ada dititk nadir. Awan gelap pun menghinggapi klub-klub yang tidak diakui oleh PSSI keberadaannya.
Persija Jakarta IPL misalnya. Klub besutan Eduart Tjong ini dipastikan mengambil langkah mundur, setelah Persija yang berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) yang akhirnya diakui PSSI. Persija IPL pun akhirnya bubar jalan, walau belum secara resmi menyampaikan hal tersebut.
“Kami realistis saja, setelah hasil KLB yang mengvonis kami tidak diakui oleh PSSI. Sudah tidak ada gunanya lagi kami mengikuti kompetisi. Jika dibilang bubar, ya bisa dikatakan seperti itu. Walau secara resmi belum,” ungkap salah satu pengurus Persija IPL, Bambang Soejipto saat dihubungi Sindo
(wbs)