Jadi tumbal KLB PSSI, Bonek ngadu ke SBY
A
A
A
Sindonews.com - Hasil skema unifikasi liga yang telah diputuskan dalam KLB PSSI 17 Maret lalu dinilai berat sebelah dan hanya mengakomodir kepentingan salah satu kubu. Atas dasar tersebut, beberapa supporter mulai bereaksi keras terhadap hasil KLB tersebut. Setelah supporter Persibo Bojonegoro, kini supporter Persebaya atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bonek mulai melakukan perlawanan terhadap PSSI.
Sekitar ribuan Bonek, julukan pendukung Persebaya Surabaya 1927, Minggu, 7 April 2013, berunjuk rasa di Taman Bungkul,Surabaya. Mereka mengecam hasil Kongres Luar Biasa PSSI yang tidak mengakomodasi klub kesayangannya masuk dalam penyatuan liga pada 2014 mendatang.
Selain diisi orasi, para Bonek juga melakukan penggalangan tanda tangan di atas kain putih kepada masyarakat umum sebagai bentuk dukungan terhadap Persebaya 1927. Menurut koordinator pengunjukrasa, Andi Kristianto alias Andi Peci, tanda tangan masyarakat itu akan diserahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo.
“Kami segera kirim surat ke Presiden SBY, Menpora dan PSSI atas tindakan sistemik penghilangan sejarah Persebaya. Tentu akan ada gerakan aksi atas penzoliman persebaya ini,” kata Andi Peci, dalam rillisnya, Minggu. (7/4/2013).
Penghilangan sistemik yang dimaksud Peci adalah hasil Kongres Luar Biasa PSSI pertengahan Maret lalu. PSSI memutuskan dalam unifikasi liga 2014, Persebaya yang berlaga di IPL tidak akan diakomodasi di kasta liga tertinggi.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Andhi Mahligai, Bonek asal Magetan, hasil KLB terkait keberadaan Persebaya merupakan langkah politik dalam sepak bola yang historis dan tanpa dasar hukum.
“Rekonsiliasi yang didengungkan pun juga hanya omong kosong, karena yang terjadi adalah okupasi secara sepihak rezim lama yang kembali ke PSSI, dengan menyingkirkan klub penentang mereka,” kata pria yang saat ini sedang menempuh program pascasarjana magister hukum di salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta itu.
Sekitar ribuan Bonek, julukan pendukung Persebaya Surabaya 1927, Minggu, 7 April 2013, berunjuk rasa di Taman Bungkul,Surabaya. Mereka mengecam hasil Kongres Luar Biasa PSSI yang tidak mengakomodasi klub kesayangannya masuk dalam penyatuan liga pada 2014 mendatang.
Selain diisi orasi, para Bonek juga melakukan penggalangan tanda tangan di atas kain putih kepada masyarakat umum sebagai bentuk dukungan terhadap Persebaya 1927. Menurut koordinator pengunjukrasa, Andi Kristianto alias Andi Peci, tanda tangan masyarakat itu akan diserahkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo.
“Kami segera kirim surat ke Presiden SBY, Menpora dan PSSI atas tindakan sistemik penghilangan sejarah Persebaya. Tentu akan ada gerakan aksi atas penzoliman persebaya ini,” kata Andi Peci, dalam rillisnya, Minggu. (7/4/2013).
Penghilangan sistemik yang dimaksud Peci adalah hasil Kongres Luar Biasa PSSI pertengahan Maret lalu. PSSI memutuskan dalam unifikasi liga 2014, Persebaya yang berlaga di IPL tidak akan diakomodasi di kasta liga tertinggi.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Andhi Mahligai, Bonek asal Magetan, hasil KLB terkait keberadaan Persebaya merupakan langkah politik dalam sepak bola yang historis dan tanpa dasar hukum.
“Rekonsiliasi yang didengungkan pun juga hanya omong kosong, karena yang terjadi adalah okupasi secara sepihak rezim lama yang kembali ke PSSI, dengan menyingkirkan klub penentang mereka,” kata pria yang saat ini sedang menempuh program pascasarjana magister hukum di salah satu perguruan tinggi di Jogjakarta itu.
(wbs)