IAAF dan IOC kutuk serangan di Boston
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Federasi Atletik Internasional (IAAF), Lamine Diack mengutuk serangan yang terjadi di ajang Boston Marathon, Senin (15/4) kemarin. Selain itu, ia juga memberikan belasungkawa kepada keluarga korban yang mengalami musibah mengerikan tersebut.
"IAAF berduka atas kejadian menewaskan tiga orang di Boston dan kami menyatakan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Kejadian ini sangat mengerikan dan pelaku peledakan bom tersebut seperti seorang pengecut yang melakukan serangan di tengah aktivitas manusia terpusat di acara itu," tegasnya seperti dilansir The Guardian, Rabu (17/4/2013).
"Kami (IAAF) beserta Asosiasi Marathon Internasional mengutuk serangan ini. Insiden ini sangat keji, karena para pelaku sudah melakukan perencanaan yang baik. Sebab jalan-jalan di sekitar perlombaan sudah dipenuhi oleh ribuan penonton yang ingin memberikan semangat dengan bertepuk tangan kepada para peserta marathon," sambung Diack dengan nada tegas.
Sementara itu, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Jacques Rogge mengatakan "Ajang Boston Maraton ini merupakan bagian untuk menyatukan komunitas yang berbeda dengan satu tujuan yang sama. Saya yakin dengan kejadian ini semua yang mengambil bagian di kejuaraan itu masih memiliki tekad yang sama untuk tetap mendukung acara Marathon ini ke depannya," tambah Rogge seperti dikutip Super Sport.
Seperti diketahui sebelumnya, menurut Komisaris Polisi Boston, Edward Davis dalam sebuah konferensi pers mengatakan, ledakan bom Boston menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 130 orang. Ia menambahkan sebanyak 10 orang kehilangan kakinya. Sementara itu, pihak rumah sakit mengatakan, mereka telah menerima 144 orang korban luka-luka, yang mana 17 di antaranya kini berada dalam kondisi kritis.
"IAAF berduka atas kejadian menewaskan tiga orang di Boston dan kami menyatakan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Kejadian ini sangat mengerikan dan pelaku peledakan bom tersebut seperti seorang pengecut yang melakukan serangan di tengah aktivitas manusia terpusat di acara itu," tegasnya seperti dilansir The Guardian, Rabu (17/4/2013).
"Kami (IAAF) beserta Asosiasi Marathon Internasional mengutuk serangan ini. Insiden ini sangat keji, karena para pelaku sudah melakukan perencanaan yang baik. Sebab jalan-jalan di sekitar perlombaan sudah dipenuhi oleh ribuan penonton yang ingin memberikan semangat dengan bertepuk tangan kepada para peserta marathon," sambung Diack dengan nada tegas.
Sementara itu, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Jacques Rogge mengatakan "Ajang Boston Maraton ini merupakan bagian untuk menyatukan komunitas yang berbeda dengan satu tujuan yang sama. Saya yakin dengan kejadian ini semua yang mengambil bagian di kejuaraan itu masih memiliki tekad yang sama untuk tetap mendukung acara Marathon ini ke depannya," tambah Rogge seperti dikutip Super Sport.
Seperti diketahui sebelumnya, menurut Komisaris Polisi Boston, Edward Davis dalam sebuah konferensi pers mengatakan, ledakan bom Boston menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 130 orang. Ia menambahkan sebanyak 10 orang kehilangan kakinya. Sementara itu, pihak rumah sakit mengatakan, mereka telah menerima 144 orang korban luka-luka, yang mana 17 di antaranya kini berada dalam kondisi kritis.
(nug)