Rifat target 5 besar di Reli Amerika
A
A
A
Sindonews.com - Setelah sukses menapaki Kejuaraan Reli Dunia (WRC) 2012, pereli Indonesia Rifat Sungkar akan menapaki Reli Amerika. Bahkan, dia menargetkan posisi 5 besar pada ajang tersebut.
Namun, dia mengakui itu tidak akan gampang terealisasi karena lawan-lawan dihadapinya adalah pereli kelas dunia yang tangguh. Dari tujuh Seri Reli Amerika yang digelar sepanjang tahun ini, Rifat akan turun di lima seri, yakni Oregon Trail Rally pada 3–5 Mei, Susquehannock Trail Rally (31 Mei–1 juni), New England Forests Rally (26–27 Juli), Ojibwe Forests Rally (23–24 Agustus), Lake Superior Performance Rally (18–19 Oktober).
Sementara dua seri awal dia tidak ikut ambil bagian karena masih musim salju. Dia mengaku belum percaya diri mobilnya bisa bertahan di lintasan bersalju. “Saya sudah merasakan lintasan Asia, Australia, dan Eropa. Namun, untuk Amerika, ini adalah yang pertama kali. Saya selalu ingin turun di ajang Reli Amerika,” ujar Rifat, dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.
Rifat yang tergabung dengan Fastron World Rally Team akan berkompetisi di kelas reli tertinggi Amerika, yakni Open Class. Kali ini, dia akan menguji kemampuannya bersama pereli top dunia seperti runner-up Reli Amerika 2006 dan 2008 Ken Block asal Amerika Serikat, juara Reli Inggris 1997, 1999, dan 2002 David Higgins, serta pereli asal Kanada Antoine L’Estage yang menguasai Reli Amerika 2010.
Ini yang membuat Rifat harus mawas diri. Sebab, dia akan bersaing dengan pereli-pereli kawakan di ajang tersebut. Selain itu, suhu udara Amerika yang cukup drastis (15–20 derajat Celsius) membuat Rifat tak begitu yakin performa mobilnya bisa terus membaik. Ini juga yang menjadi alasannya hanya bertanding lima kali dalam tujuh seri. “Kami sadar diri, kami belum mengenal kondisi dan cuaca di sana. Untuk mengantisipasi kondisi mobil, kami baru turun pada seri ketiga,” kata Rifat.
Meski dipertemukan dengan tantangan berat, kehadiran Rifat yang mengendarai Mitsubishi Lancer Evolution (Regional Rally Car) di Reli Amerika sudah menjadi prestasi tersendiri bagi Indonesia. Sebab, Rifat adalah pereli pertama Indonesia yang menjajal Reli Amerika. Yang jelas, Rifat menyatakan sudah melakukan persiapan fisik dan teknik menghadapi Reli Amerika.
Dari segi fisik, dia sudah siap menjalani reli di tengah cuaca panas. Begitu juga dari sisi mesin, tim Pertamina Fastron sudah melakukan berbagai perbaikan mobil. Memang dari bodi mesin tetap sama. Namun, kecepatannya sudah bertambah lantaran kapasitas mesinnya telah mencapai 2.000 cc. Ini lebih baik ketimbang musim lalu.
“Turbo mobil saya sudah lebih besar sehingga kendaraan menjadi lebih kencang. Dengan dua modal itu, saya yakin bisa bersaing dengan pereli- pereli dunia lainnya,” kata Rifat.
Namun, dia mengakui itu tidak akan gampang terealisasi karena lawan-lawan dihadapinya adalah pereli kelas dunia yang tangguh. Dari tujuh Seri Reli Amerika yang digelar sepanjang tahun ini, Rifat akan turun di lima seri, yakni Oregon Trail Rally pada 3–5 Mei, Susquehannock Trail Rally (31 Mei–1 juni), New England Forests Rally (26–27 Juli), Ojibwe Forests Rally (23–24 Agustus), Lake Superior Performance Rally (18–19 Oktober).
Sementara dua seri awal dia tidak ikut ambil bagian karena masih musim salju. Dia mengaku belum percaya diri mobilnya bisa bertahan di lintasan bersalju. “Saya sudah merasakan lintasan Asia, Australia, dan Eropa. Namun, untuk Amerika, ini adalah yang pertama kali. Saya selalu ingin turun di ajang Reli Amerika,” ujar Rifat, dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.
Rifat yang tergabung dengan Fastron World Rally Team akan berkompetisi di kelas reli tertinggi Amerika, yakni Open Class. Kali ini, dia akan menguji kemampuannya bersama pereli top dunia seperti runner-up Reli Amerika 2006 dan 2008 Ken Block asal Amerika Serikat, juara Reli Inggris 1997, 1999, dan 2002 David Higgins, serta pereli asal Kanada Antoine L’Estage yang menguasai Reli Amerika 2010.
Ini yang membuat Rifat harus mawas diri. Sebab, dia akan bersaing dengan pereli-pereli kawakan di ajang tersebut. Selain itu, suhu udara Amerika yang cukup drastis (15–20 derajat Celsius) membuat Rifat tak begitu yakin performa mobilnya bisa terus membaik. Ini juga yang menjadi alasannya hanya bertanding lima kali dalam tujuh seri. “Kami sadar diri, kami belum mengenal kondisi dan cuaca di sana. Untuk mengantisipasi kondisi mobil, kami baru turun pada seri ketiga,” kata Rifat.
Meski dipertemukan dengan tantangan berat, kehadiran Rifat yang mengendarai Mitsubishi Lancer Evolution (Regional Rally Car) di Reli Amerika sudah menjadi prestasi tersendiri bagi Indonesia. Sebab, Rifat adalah pereli pertama Indonesia yang menjajal Reli Amerika. Yang jelas, Rifat menyatakan sudah melakukan persiapan fisik dan teknik menghadapi Reli Amerika.
Dari segi fisik, dia sudah siap menjalani reli di tengah cuaca panas. Begitu juga dari sisi mesin, tim Pertamina Fastron sudah melakukan berbagai perbaikan mobil. Memang dari bodi mesin tetap sama. Namun, kecepatannya sudah bertambah lantaran kapasitas mesinnya telah mencapai 2.000 cc. Ini lebih baik ketimbang musim lalu.
“Turbo mobil saya sudah lebih besar sehingga kendaraan menjadi lebih kencang. Dengan dua modal itu, saya yakin bisa bersaing dengan pereli- pereli dunia lainnya,” kata Rifat.
(wir)