Alasan RD harus dipertahankan

Sabtu, 20 April 2013 - 01:03 WIB
Alasan RD harus dipertahankan
Alasan RD harus dipertahankan
A A A
Sindonews.com — Pelatih Rahmad 'RD' Darmawan kembali dipercaya sebagai pelatih tim nasional (timnas) U-23. Badan Tim nasional (BTN) memberi kepercayaan pelatih Arema Cronous ini untuk menangani Garuda Muda bersama mantan pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso.

BTN masih menginginkan RD meninggalkan Arema dan terkonsentrasi penuh pada tugas di timnas U-23. Namun pihak Arema Cronous bertekad tidak akan melepas pelatih kalhiran Lampung ini karena tenaganya masih dibutuhkan untuk mengejar impian menjuarai Indonesia Super League (ISL) musim ini.

General Manager Arema Cronous Ruddy Widodo mengatakan, RD tidak harus full time dalam menggarap tugasnya di timnas. Dia masih bisa memecah konsentrasinya antara kepentingan klub dengan timnas. “Saya rasa itu gampang diatur. Bukan sebuah keharusan RD harus meninggalkan Kanjuruhan,” cetus Ruddy.

Pihak Arema mengakui kehilangan sosok RD bakal menyulitkan perjalanan klub yang sudah berada di jalur yang benar. Pergantian pelatih tentunya sedikit-banyak bakal memengaruhi beberapa aspek dalam tim, baik teknis maupun mental. Apalagi RD sudah membuktikan dirinya mengawal tim dengan benar.

“Kami bangga RD ditunjuk menjadi pelatih timnas U-23, tapi tentunya BTN bisa memahami posisi kami. Tidak mudah mengganti sosok pelatih ketika tim sudah berjalan dengan baik,” tambahnya. Arema memang mempunyai alasan yang kuat untuk tetap mempertahankan RD di Kanjuruhan.

Berdasar pengamatan redaksi media ini, ada sejumlah alasan mendasar yang membuat RD harus dipertahankan di Malang. Alasan yang muncul dari berbagai aspek, termasuk pengalaman, mental, katakter, hingga progres tim selama ini. Berikut alasan-alasan tersebut:


-Mental Juara

Rahmad Darmawan adalah pelatih dengan dua gelar ISL, yakni kala memoles Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC. Tidak banyak pelatih dengan mental juara yang memberikan gelar tertinggi untuk dua klub berbeda. Tentunya pengalaman mengangkat trofi bukanlah sebuah prestasi main-main di kompetisi yang juga dipadati pelatih dari luar negeri. Mental tersebut terbukti bisa ditularkan ke tim Arema Cronous yang sejauh ini konsisten bersaing di papan atas ISL. Setelah memiliki aspek mental, RD hanya membutuhkan konsistensi untuk terus menjaga peluang juara. Konsistensi itulah yang mungkin tak bisa dijaga jika RD harus cabut dari Kanjuruhan.

-Progres Positif
Kualitas RD di kandang singa sempat diragukan saat pra musim hingga pekan-pekan awal kompetisi ISL. Tidak mendapatkan gelar apa-apa di turnamen pra musim, termasuk Piala Gubernur dan Inter Island Cup, pelatih yang mengoleksi topi ini juga dikritik ketika susah menang di partay away. Tapi kemudian RD membuktikan dirinya bukan pelatih ayam sayur. Arema mencatat progres sangat positif dan bahkan belakangan selalu menang di tujuh laga berturut-turut. Progres seperti ini menunjukkan bagaimana reaksi RD dalam menghadapi situasi kurang bagus. Dia membuktikan sudah berpengalaman menghadapi masa sulit dan paham bagaimana untuk bangkit.

-Karakter
RD mungkin salah satu pelatih yang beruntung musim ini. Dia mendapatkan pemain-pemain luar biasa yang merupakan gabungan Arema FC dan Pelita Jaya. Tapi itu tidak akan menjadi apa-apa tanpa karakter kuat seorang pelatih. RD adalah pelatih yang memiliki kemampuan memotivasi, tidak mudah panik dan selalu berpikir positif. Karakter seperti itu tentu membawa efek bagus untuk tim untuk tetap fokus di setiap pertandingan. Tidak mudah menemui karakter pelatih seperti itu, apalagi pelatih lokal. Kebetulan RD juga hafal dengan karakter pemainnya, karena kebanyakan adalah mantan anak asuhnya di Pelita Jaya dan Sriwijaya FC.

-Pelatih Lokal
Arema pernah menggamit trofi ISL pada musim 2009-2010 silam di bawah arahan pelatih Robert Rene Albert. Semusim berikutnya meraih runner juga dilatih entrenador impor, yakni almarhum Miroslav Janu. Singo Edan belum pernah meraih trofi kompetisi level tertinggi dengan pelatih lokal sejak menjuarai Galatama sekitar 20 tahun lalu. Satu dekade silam memang ada Benny Dolo yang memberikan tiga gelar, namun itu hanya sebatas juara Divisi I dan dua trofi Piala Indonesia. Jika musim ini Arema juara, tentu menjadi sebuah kebanggaan karena dilatih juru taktik asli Indonesia.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1187 seconds (0.1#10.140)