Boateng kembali jadi korban rasisme
A
A
A
Sindonews.com - Gelandang AC Milan Kevin Prince Boateng kembali menjadi korban rasisme. Itu dialami pemain asal Ghana sebelum laga menghadapi Juventus di Turin, semalam.
Beberapa kelompok fans Juve di tribun mengejeknya ketika Boateng menjalani pemanasan. Aksi itu kemudian direspon Boateng dengan menaruh telunjuknya di depan mulutnya dengan maksud meminta kepada mereka untuk diam.
Tak lama kemudian penyiar di stadion campur tangan dengan menyerukan kepada yang ingin melakukan penghinaan untuk berhenti melakukan aksinya.
Pendukung Juventus juga membentangkan banner selama pertandingan yang berbunyi: "Tidak untuk rasisme, ya untuk melompat", yang merupakan referensi ke slogan sebelumnya tentang pemain Milan lainnya, Mario Balotelli: "Jika Anda melompat, Balotelli mati".
Balotelli dan Boateng telah menjadi korban pelecehan rasis di masa lalu. Terakhir kali Boateng mengalami tindakan rasisme ketika suporter Pro Patria mengejeknya saat Milan melakoni laga persahabatan pra musim, Januari lalu.
Beberapa kelompok fans Juve di tribun mengejeknya ketika Boateng menjalani pemanasan. Aksi itu kemudian direspon Boateng dengan menaruh telunjuknya di depan mulutnya dengan maksud meminta kepada mereka untuk diam.
Tak lama kemudian penyiar di stadion campur tangan dengan menyerukan kepada yang ingin melakukan penghinaan untuk berhenti melakukan aksinya.
Pendukung Juventus juga membentangkan banner selama pertandingan yang berbunyi: "Tidak untuk rasisme, ya untuk melompat", yang merupakan referensi ke slogan sebelumnya tentang pemain Milan lainnya, Mario Balotelli: "Jika Anda melompat, Balotelli mati".
Balotelli dan Boateng telah menjadi korban pelecehan rasis di masa lalu. Terakhir kali Boateng mengalami tindakan rasisme ketika suporter Pro Patria mengejeknya saat Milan melakoni laga persahabatan pra musim, Januari lalu.
(irc)