Klub IPL dablek, PSSI tantang ke pengadilan
A
A
A
Sindonews.com - PSSI meminta Dualisme klub yang terjadi di kompetisi Liga Indonesia harus segera diakhiri. Tim-tim yang masih mengalami dualisme antara lain Persija Jakarta, Persenga Nganjuk, Persebaya Surabaya, Arema Malang hingga PSMS Medan dan jika masih dablek (sulit diatur) PSSI tantang mereka di pengadilan.
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengharapkan dualisime yang terjadi di klub-klub sepak bola di Indonesia untuk disudahi. Dalam hasil Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Hotel Shang Ri-La, Surabaya, 9 Maret 2013. Menghasilkan keputusan yang salah satunya penyatuan liga. Diharapkan penyatuan liga ini dapat rampung tahun depan.
Jika klub-klub yang bermasalah tersebut tidak mau rujuk, PSSI mempersilahkannya berseteru di ranah pengadilan.
“Kalau sulit dan tidak mau akur, kami persilahkan untuk berseteru di pengadilan saja," ujar Djohar di kantor PSSI.
Di kesempatan sama, Djohar menambahkan alangkah lebih baik, semua pihak untuk duduk bersama dan mengkedepankan kepentingan bersama.
“Klub yang mengalami dualisme harus duduk bersama. Saling berbicara tanpa memenangkan ego masing-masing. Apa pun keputusannya jangan ada yang merasa kalah atau menang,” imbuhnya.
Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengharapkan dualisime yang terjadi di klub-klub sepak bola di Indonesia untuk disudahi. Dalam hasil Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI di Hotel Shang Ri-La, Surabaya, 9 Maret 2013. Menghasilkan keputusan yang salah satunya penyatuan liga. Diharapkan penyatuan liga ini dapat rampung tahun depan.
Jika klub-klub yang bermasalah tersebut tidak mau rujuk, PSSI mempersilahkannya berseteru di ranah pengadilan.
“Kalau sulit dan tidak mau akur, kami persilahkan untuk berseteru di pengadilan saja," ujar Djohar di kantor PSSI.
Di kesempatan sama, Djohar menambahkan alangkah lebih baik, semua pihak untuk duduk bersama dan mengkedepankan kepentingan bersama.
“Klub yang mengalami dualisme harus duduk bersama. Saling berbicara tanpa memenangkan ego masing-masing. Apa pun keputusannya jangan ada yang merasa kalah atau menang,” imbuhnya.
(wbs)