Harga mahal kemenangan dari Persiku
A
A
A
Sindonews.com - Kemenangan 1-0 atas Persiku Kudus, Jum'at (26/4) harus dibayar mahal PSIS Semarang. Pasalnya, tim berjuluk Mahesa Jenar ini bakal kehilangan bek tangguhnya Morris Power saat PSIS melawat ke kandang Persipur Purwodadi 5 Mei mendatang.
Pada laga melawan Persiku Morris kembali mendapatkan kartu kuning, dari wasit akibat mengganjal pemain depan Persiku terlalu keras. Kartu kuning tersebut, menggenapkan koleksi kartu kuning Morris menjadi tiga.
Sesuai dengan regulasi, setiap pemain yang sudah mendapatkan tiga kali kartu kuning, mendapatkan hukuman absen satu kali pada pertandingan berikutnya. Sehingga Bek tangguh asal Liberia ini dipastikan tidak akan dapat memperkuat Mahesa Jenar saat bertandang ke kandang Persipur Purwodadi, 5 Mei mendatang.
Kehilangan Morris Power, jelas sebuah kehilangan yang sangat berarti bagi PSIS. Pasalnya, selama ini, PSIS memiliki ketergantungan terhadap bek tanggung tersebut. Posisi Morris sebagai palang pintu pertahanan PSIS belum pernah tergantikan, dan selama ini selalu dimanikan sebagai starter, serta dimainkan penuh.
Kemampuannya pun tidak perlu diragukan lagi. Selama dimainkan, Morris pun selalu menunjukan kemampuan terbaiknya dalam mengamankan barisan belakang sehingga pertahanan PSIS sulit ditembus pemain-pemain lawan.
Tidak hadirnya Morris tentu sangat diharapkan tidak mengganggu sektor belakang, sehingga tidak menggangku konsentrasi pemain lain. Mengingat selama ini Morris merupakan sosok yang mampu mengatur ritme permainan barisan belakang.
Kini yang menjadi masalah, adalah, minimnya pemain belakang. Kini hanya tersisa dua pemain, yakni Rico Fernando dan Ipan Prianto. Kedua pemain ini kurang memiliki pengalaman di Divisi Utama, dan mau tidak mau Pelatih PSIS Firmandoyo memiliki salah satunya.
Jelas bukan pilihan mudah bagi Firmandoyo untuk menentukan pilihan, mengingat kedua pemain cadangannya tersebut meski memiliki skill yang cukup baik namun, bisa dikatakan masih kurang berpengalaman.
Sebagai catatan, untuk Ipan, baru satu kali diturunkan dalam kompetisi resmi, yakni ketika menggantikan posisi Fauzan Fajri saat melawan Persitema Temanggung beberapa waktu lalu, itupun hanya dimainkan beberapa menit saja. Sedangkan Rico Fernando justru belum pernah dimainkan di pertandingan resmi.
Pelatih PSIS Firmandoyo mengaku, kehilangan Morris memang tidak bisa dipungkiri akan memberikan celah kepada pemain lawan untuk menerobos barisan belakang. Namun meski begitu, dirinya tidak ingin hanya bergantung pada kemampuanMorris.
Menurutnya, dua pemain cadangannya juga siap untuk menggantikan Morris. Dia mengaku, ada ada beberapa kemungkinan, diantaranya adalah dengan menempatkan Fauzan Fajri pada posisi Morris, dan posisi Fauzan yang digantikan oleh pemian pengganti.
”Tidak masalah karena memang aturannya seperti itu kita mau bagaimana. Kita akan menyiapkan dua pemain kita untuk menggantikan Morris, siapa yang dipilih adalah pemain yang paling siap bermain. Bisa Rico bisa juga Ipan semua akan kita lihat sampai jelang laga,” ujarnya.
Dia mengaku, tidak ingin terlalu terbebani dengan absennya Morrism dan ingin tetap fokus menghadapi laga berikutnya melawan Persipur Purwodadi.”Kita fokus saja, untuk menghadapi Persipur. Masih ada beberapa evaluasi yang harus dilakukan setelah melawan Kudus,” katanya.
Dia berharap, kemenangan dari Persiku tidak menjadikan pemain lengah. Tetapi kemanangan itu justru harus menjadi pemacu semangat untuk terus tampil semakin baik.
Pada laga melawan Persiku Morris kembali mendapatkan kartu kuning, dari wasit akibat mengganjal pemain depan Persiku terlalu keras. Kartu kuning tersebut, menggenapkan koleksi kartu kuning Morris menjadi tiga.
Sesuai dengan regulasi, setiap pemain yang sudah mendapatkan tiga kali kartu kuning, mendapatkan hukuman absen satu kali pada pertandingan berikutnya. Sehingga Bek tangguh asal Liberia ini dipastikan tidak akan dapat memperkuat Mahesa Jenar saat bertandang ke kandang Persipur Purwodadi, 5 Mei mendatang.
Kehilangan Morris Power, jelas sebuah kehilangan yang sangat berarti bagi PSIS. Pasalnya, selama ini, PSIS memiliki ketergantungan terhadap bek tanggung tersebut. Posisi Morris sebagai palang pintu pertahanan PSIS belum pernah tergantikan, dan selama ini selalu dimanikan sebagai starter, serta dimainkan penuh.
Kemampuannya pun tidak perlu diragukan lagi. Selama dimainkan, Morris pun selalu menunjukan kemampuan terbaiknya dalam mengamankan barisan belakang sehingga pertahanan PSIS sulit ditembus pemain-pemain lawan.
Tidak hadirnya Morris tentu sangat diharapkan tidak mengganggu sektor belakang, sehingga tidak menggangku konsentrasi pemain lain. Mengingat selama ini Morris merupakan sosok yang mampu mengatur ritme permainan barisan belakang.
Kini yang menjadi masalah, adalah, minimnya pemain belakang. Kini hanya tersisa dua pemain, yakni Rico Fernando dan Ipan Prianto. Kedua pemain ini kurang memiliki pengalaman di Divisi Utama, dan mau tidak mau Pelatih PSIS Firmandoyo memiliki salah satunya.
Jelas bukan pilihan mudah bagi Firmandoyo untuk menentukan pilihan, mengingat kedua pemain cadangannya tersebut meski memiliki skill yang cukup baik namun, bisa dikatakan masih kurang berpengalaman.
Sebagai catatan, untuk Ipan, baru satu kali diturunkan dalam kompetisi resmi, yakni ketika menggantikan posisi Fauzan Fajri saat melawan Persitema Temanggung beberapa waktu lalu, itupun hanya dimainkan beberapa menit saja. Sedangkan Rico Fernando justru belum pernah dimainkan di pertandingan resmi.
Pelatih PSIS Firmandoyo mengaku, kehilangan Morris memang tidak bisa dipungkiri akan memberikan celah kepada pemain lawan untuk menerobos barisan belakang. Namun meski begitu, dirinya tidak ingin hanya bergantung pada kemampuanMorris.
Menurutnya, dua pemain cadangannya juga siap untuk menggantikan Morris. Dia mengaku, ada ada beberapa kemungkinan, diantaranya adalah dengan menempatkan Fauzan Fajri pada posisi Morris, dan posisi Fauzan yang digantikan oleh pemian pengganti.
”Tidak masalah karena memang aturannya seperti itu kita mau bagaimana. Kita akan menyiapkan dua pemain kita untuk menggantikan Morris, siapa yang dipilih adalah pemain yang paling siap bermain. Bisa Rico bisa juga Ipan semua akan kita lihat sampai jelang laga,” ujarnya.
Dia mengaku, tidak ingin terlalu terbebani dengan absennya Morrism dan ingin tetap fokus menghadapi laga berikutnya melawan Persipur Purwodadi.”Kita fokus saja, untuk menghadapi Persipur. Masih ada beberapa evaluasi yang harus dilakukan setelah melawan Kudus,” katanya.
Dia berharap, kemenangan dari Persiku tidak menjadikan pemain lengah. Tetapi kemanangan itu justru harus menjadi pemacu semangat untuk terus tampil semakin baik.
(wbs)