Berebut satu tiket Gothia Cup 2013
A
A
A
Sindonews.com – Sekitar 12 Sekolah Sepak Bola (SSB) diseluruh Indonesia, berebut jatah satu tiket tebang ke Gothenburg, Swedia, untuk mengikuti ajang Gothia Cup 2013. Sebelum ke Swedia, ke- 12 SSB ini akan lebih dulu disaring dalam ajang Grassroots Indonesia U-12, 1 – 6 Juni mendatang.
Gothia Cup sendiri sudah berjalan sejak tahun 1975. Diprakarsai oleh salah satu klub profesional Swedia, ajang tersebut dikleim sebagai salah satu ajang sepak bola tertua bagi pembinaan usia muda. Ajang ini sendiri akan diikuti oleh 1400 tim dari 60 negara diseluruh penjuru dunia.
Yang menarik, walau diikuti oleh banyak peserta, tim yang keluar sebagai juara tidak sepeser dihadiahi uang. Tapi banyak pihak yang menilai, jika ketetapan seperti itulah yang paling baik dalam menjalankan sebuah pembinaan usia muda.
“Tim yang keluar sebagai juara tidak mendapatkan hadiah uang. Karena ini hanya sebuah pembinaan. Tapi walau begitu, tetap saja diikuti oleh banyak peserta. Dan yang kami lakukan hanya memfasilitasi keberangkatan tim yang akan jadi wakil Indonesia ke Gothia Cup,” ungkap Ketua Panitia Grassroots Indonesia U-12, Bregas H rohadi di kantor PSSI, Jakarta, Kamis, (30/5).
"Peringkat pertama Grassroots Indonesia U-12, rencananya akan diberangkatkan pada 12 dan kembali ke Indonesia pada 21 Juli mendatang. Panpel tidak akan memberikan hadiah berupa uang. Kami memberikan trophi kepada pemenang. Namun yang lebih bangga buat pemenang, adalah terbang ke Swedia," sambungnya.
Indonesia sendiri sebelumnya diwakili Banteng Muda yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Saat itu, Banteng Muda mampu lolos sampai babak 16 besar. Sayang Banteng Muda harus angkat koper setelah tunduk dari wakil Siprus, yang pada akhirnya keluar sebagai runner up Gothia Cup 2012.
“Ada tiga pemain Banteng Muda yang saat ini masuk timnas (tim nasional) U-14 yang saat ini tengah bertanding di Myanmar. Ketiga pemain jebolan Gothia 2012 tersebut adalah Egi Maulana, Muhammad Firoh, dan Muhammad Donanda,” tutup Bregas.
Gothia Cup sendiri sudah berjalan sejak tahun 1975. Diprakarsai oleh salah satu klub profesional Swedia, ajang tersebut dikleim sebagai salah satu ajang sepak bola tertua bagi pembinaan usia muda. Ajang ini sendiri akan diikuti oleh 1400 tim dari 60 negara diseluruh penjuru dunia.
Yang menarik, walau diikuti oleh banyak peserta, tim yang keluar sebagai juara tidak sepeser dihadiahi uang. Tapi banyak pihak yang menilai, jika ketetapan seperti itulah yang paling baik dalam menjalankan sebuah pembinaan usia muda.
“Tim yang keluar sebagai juara tidak mendapatkan hadiah uang. Karena ini hanya sebuah pembinaan. Tapi walau begitu, tetap saja diikuti oleh banyak peserta. Dan yang kami lakukan hanya memfasilitasi keberangkatan tim yang akan jadi wakil Indonesia ke Gothia Cup,” ungkap Ketua Panitia Grassroots Indonesia U-12, Bregas H rohadi di kantor PSSI, Jakarta, Kamis, (30/5).
"Peringkat pertama Grassroots Indonesia U-12, rencananya akan diberangkatkan pada 12 dan kembali ke Indonesia pada 21 Juli mendatang. Panpel tidak akan memberikan hadiah berupa uang. Kami memberikan trophi kepada pemenang. Namun yang lebih bangga buat pemenang, adalah terbang ke Swedia," sambungnya.
Indonesia sendiri sebelumnya diwakili Banteng Muda yang berasal dari Malang, Jawa Timur. Saat itu, Banteng Muda mampu lolos sampai babak 16 besar. Sayang Banteng Muda harus angkat koper setelah tunduk dari wakil Siprus, yang pada akhirnya keluar sebagai runner up Gothia Cup 2012.
“Ada tiga pemain Banteng Muda yang saat ini masuk timnas (tim nasional) U-14 yang saat ini tengah bertanding di Myanmar. Ketiga pemain jebolan Gothia 2012 tersebut adalah Egi Maulana, Muhammad Firoh, dan Muhammad Donanda,” tutup Bregas.
(wbs)