Lagi, PSS saring telenta muda sepak bola Indonesia
A
A
A
Sindonews.com – Pertamina Soccer Stars (PPS) kembali tunjukan konsistensi membangun persepakbolaan Indonesia. Pada tahun ketiga pencarian bakat-bakat muda persepakbolaan Indonesia yang dilakukan, PSS membuka proses penyaringan di enam kota.
Sorong, Papua, menjadi kota pertama yang akan dikunjungi pada 5-6 Juni mendatang. Setelah itu, Jakarta menjadi kota kedua proses pencarian pada 6-7 Juni. Selanjuutnya giliran Balikpapan dan Malang pada 22-23 Juni, adapun kota terakhir di isi Palembang dan Makassar pada 29-30 mendatang.
Hal berbeda dilakukan PSS dalam kegiatannya kali ini. Jika sebelumnya pemain-pemain yang nantinya terpilih akan bergabung dalam Milan Junior Camp, hal tersebut tidak dilakukan kembali. Pemain-pemain yang akan disaring akan dibagi dalam beberapa kelompok usia seperti U-14, U-15, dan U-16.
“Dari tahu 2011 dan 2012, kami sudah memiliki 24 pemain. Mereka kami dapatkan dari seluruh Indonesia. Kami ingin memberikan kesempatan tersebut untuk mencari bakat-bakat terpendam sepak bola Indonesia,” ungkap Brand Manajemen Manager Pertamina, Agus Mashud di Jakarta, kemarin.
PSS sendiri belum memiliki tujuan pasti, apa yang akan mereka lakukan setelah event ini selesai. Akan tetapi menurut Nina Nurlina Pramono selaku Head of Pertamina Fondation, pihaknya tidak berkeinginan jika generasi-generasi penerus bangsa ini hanya memiliki satu mimpi soal masa depannya.
“Setelah ini memang belum kami putuskan lebih jelas mau kemana setelah ini. Karena selain sepak bola, kami juga menyiapkan pendidikan kepada seluruh pemain muda yang nantinya lolos dalam seleksi,” jelas Nina.
“Kami sebenarnya pasang tiga pilar yg harus dibina. Pertama profesional di sepak bola, pendidikan, dan karakter di dalam diri. Kami tidak hanya menyiapkan mereka sebagai bintang. Tapi lebih berat, kami menyiapkan mereka sebagai manusia seutuhnya,” sambungnya.
Sambutan positif atas terselenggaranya event tersebut juga disampaikan perwakilan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Achmad Matra. Dirinya menilai, jika pencarian bakat dengan sistem berjenjang sangatlah bagus. Karena selama ini menurutnya, atlet-atlet Indonesia sering kali terlahir secara kebetulan.
“Banyak atlet Indonesia yang sering kali muncul dan bersinar secara kebetulan, bukan dengan proses yang panjang. Ini adalah proses. Dan saya sangat berharap hal-hal seperti ini bisa terus berjalan dan menghapus lahirnya pemain-pemain secara kebetulan,” papar Achmad.
Sorong, Papua, menjadi kota pertama yang akan dikunjungi pada 5-6 Juni mendatang. Setelah itu, Jakarta menjadi kota kedua proses pencarian pada 6-7 Juni. Selanjuutnya giliran Balikpapan dan Malang pada 22-23 Juni, adapun kota terakhir di isi Palembang dan Makassar pada 29-30 mendatang.
Hal berbeda dilakukan PSS dalam kegiatannya kali ini. Jika sebelumnya pemain-pemain yang nantinya terpilih akan bergabung dalam Milan Junior Camp, hal tersebut tidak dilakukan kembali. Pemain-pemain yang akan disaring akan dibagi dalam beberapa kelompok usia seperti U-14, U-15, dan U-16.
“Dari tahu 2011 dan 2012, kami sudah memiliki 24 pemain. Mereka kami dapatkan dari seluruh Indonesia. Kami ingin memberikan kesempatan tersebut untuk mencari bakat-bakat terpendam sepak bola Indonesia,” ungkap Brand Manajemen Manager Pertamina, Agus Mashud di Jakarta, kemarin.
PSS sendiri belum memiliki tujuan pasti, apa yang akan mereka lakukan setelah event ini selesai. Akan tetapi menurut Nina Nurlina Pramono selaku Head of Pertamina Fondation, pihaknya tidak berkeinginan jika generasi-generasi penerus bangsa ini hanya memiliki satu mimpi soal masa depannya.
“Setelah ini memang belum kami putuskan lebih jelas mau kemana setelah ini. Karena selain sepak bola, kami juga menyiapkan pendidikan kepada seluruh pemain muda yang nantinya lolos dalam seleksi,” jelas Nina.
“Kami sebenarnya pasang tiga pilar yg harus dibina. Pertama profesional di sepak bola, pendidikan, dan karakter di dalam diri. Kami tidak hanya menyiapkan mereka sebagai bintang. Tapi lebih berat, kami menyiapkan mereka sebagai manusia seutuhnya,” sambungnya.
Sambutan positif atas terselenggaranya event tersebut juga disampaikan perwakilan Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Achmad Matra. Dirinya menilai, jika pencarian bakat dengan sistem berjenjang sangatlah bagus. Karena selama ini menurutnya, atlet-atlet Indonesia sering kali terlahir secara kebetulan.
“Banyak atlet Indonesia yang sering kali muncul dan bersinar secara kebetulan, bukan dengan proses yang panjang. Ini adalah proses. Dan saya sangat berharap hal-hal seperti ini bisa terus berjalan dan menghapus lahirnya pemain-pemain secara kebetulan,” papar Achmad.
(wbs)