Alasan nggak dapat tiket, PSMS senang tidak di-WO
A
A
A
Sindonews.com - PSMS Medan versi PT Liga Indonesia (LI) dipastikan tidak bertolak ke Bengkulu. Mereka tidak berangkat untuk melakoni laga tandang menghadapi PS Bengkulu di Stadion Semarak Bengkulu yang dijadwalkan bergulir hari ini.
Namun, PSMS yang terancam hukuman kalah Walk Out (WO) karena itu diklaim masih punya kesempatan terhindar dari sanksi tersebut. Pemain awalnya menolak lantaran gaji selama enam bulan belum dibayarkan pengurus. Namun, akhirnya, pemain sepakat berangkat walau akhirnya ketiadaan dana menggagalkan keberangkatan dan membuyarkan harapan untuk bertanding.
Kabar itu didapat dari perwakilan PSMS Medan yang lebih dulu bertolak ke Bengkulu, Yusrizal yang mengaku menghadiri pertemuan teknis jelang pertandingan mengatakan, PSMS tidak kalah WO. "Ya memang (PSMS) tidak di-WO. Itu hasil technical meeting kami tadi di Stadion Semarak Bengkulu. Jadi technical meeting dihadiri wasit, pengawas pertandingan, panitia pelaksana, tim manajer Bengkulu dan pelatih dan kami mewakili PSMS," ujarnya saat dikonfirmasi.
Yusrizal mengatakan, alasan tidak ada sanksi WO bagi PSMS didasar kegagalan tim Ayam Kinantan menggelar keberangkatan ke Bengkulu karena tidak tersedianya tiket. PSMS yang berupaya mencari pendanaan keberangkatan hingga dini hari tadi, tidak mendapatkan hasil sehingga batal berlaga.
"Alasan yang menguatkan bahwasanya kami tidak melaksanakan perjalanan ke Jakarta dan Bengkulu karena tiket tidak tersedia. Dari situ, ada rekomendasi dari technical meeting yang intinya, semua perlengkapan pertandingan memaklumi dan menandatangani hasil ini untuk diserahkan kepada PT LI yang nantinya diteruskan ke komisi disiplin PSSI. Selanjutnya, komdis menentukan tanggal berapa laga ulangannya, dan tempatnya di mana," bebernya.
Dia menambahkan, jika penjadwalan ulang pertandingan dilakukan di luar Bengkulu, biaya untuk PS Bengkulu ditanggung PSSI. Yusrizal mengatakan, adanya pernyataan penguataan dari dasar regulasi di PSSI Pasal 9 menyebutkan, apabila dalam pertandingan, salah satu klub tidak mau melaksanakan pertandingan karena force majeur, pertandingan bisa dijadwalkan ulang.
"Referensi itu yang membuat penguatan bagi perangkat pertandingan untuk melakukan hal itu. Pernah terjadi Yogya (PSIM) ke Magelang, tidak ada satu pun yang dari pihak Yogya yang berangkat. Sementara, PSMS ada mewakili ke Bengkulu. Kondisi itu pula yang membuat pengawas pertandingan menguatkan. Tinggal nanti, apakah tetap di Bengkulu dan tanggalnya ditentukan," ucapnya.
Pada kesepakatan itu, semua pihak pertandingan dari tuan rumah dan dan pengawas pertandingan menandatanganinya. "Semua tanda tangan, kalau Bengkulu tidak keberatan dengan hal ini. Ada referensi dari pengawas pertandingan," beber wakil Sekretaris umum PSMS itu.
Dia yang berencana bertolak ke Medan hari ini mengatakan, kemarin, dia tetap mewakili PSMS Medan untuk menggelar seremonial pertandingan sebagai bentuk regulasi yang harus dilakukan. "Saya harus menyaksikan ceremonial pertandingan sore ini ke stadion. Dan PSMS tidak bisa berhadir karena tidak ada tiket. Wartawan sini juga menanyakan kepada saya, kenapa mendadak pemberitahuannya? Saya jawab, karena PSMS tetap berupaya untuk datang," pungkasnya.
Menanggapi hal itu Pelatih PSMS Suharto yang belum sepenuhnya mempercayai hasil itu mengaku senang jika memang PSMS tidak jadi kalah WO. "Syukur Alhamdulillah kalau tidak jadi WO. Kami akan berupaya mempersiapkan semaksimal mungkin untuk pertandingan itu, saya akan koordinasi sama anak-anak," bebernya.
Kegagalan PSMS berangkat ke Bengkulu karena dana dia berharap bisa diselesaikan oleh pengurus. "Kalau soal dana keberangkatan tidak ada wewenang saya untuk mengomentari, tapi ya, mudah-mudahan pengurus PSMS bisa melakukan upaya-upaya agar tim ini bisa berangkat," harapnya.
Namun, PSMS yang terancam hukuman kalah Walk Out (WO) karena itu diklaim masih punya kesempatan terhindar dari sanksi tersebut. Pemain awalnya menolak lantaran gaji selama enam bulan belum dibayarkan pengurus. Namun, akhirnya, pemain sepakat berangkat walau akhirnya ketiadaan dana menggagalkan keberangkatan dan membuyarkan harapan untuk bertanding.
Kabar itu didapat dari perwakilan PSMS Medan yang lebih dulu bertolak ke Bengkulu, Yusrizal yang mengaku menghadiri pertemuan teknis jelang pertandingan mengatakan, PSMS tidak kalah WO. "Ya memang (PSMS) tidak di-WO. Itu hasil technical meeting kami tadi di Stadion Semarak Bengkulu. Jadi technical meeting dihadiri wasit, pengawas pertandingan, panitia pelaksana, tim manajer Bengkulu dan pelatih dan kami mewakili PSMS," ujarnya saat dikonfirmasi.
Yusrizal mengatakan, alasan tidak ada sanksi WO bagi PSMS didasar kegagalan tim Ayam Kinantan menggelar keberangkatan ke Bengkulu karena tidak tersedianya tiket. PSMS yang berupaya mencari pendanaan keberangkatan hingga dini hari tadi, tidak mendapatkan hasil sehingga batal berlaga.
"Alasan yang menguatkan bahwasanya kami tidak melaksanakan perjalanan ke Jakarta dan Bengkulu karena tiket tidak tersedia. Dari situ, ada rekomendasi dari technical meeting yang intinya, semua perlengkapan pertandingan memaklumi dan menandatangani hasil ini untuk diserahkan kepada PT LI yang nantinya diteruskan ke komisi disiplin PSSI. Selanjutnya, komdis menentukan tanggal berapa laga ulangannya, dan tempatnya di mana," bebernya.
Dia menambahkan, jika penjadwalan ulang pertandingan dilakukan di luar Bengkulu, biaya untuk PS Bengkulu ditanggung PSSI. Yusrizal mengatakan, adanya pernyataan penguataan dari dasar regulasi di PSSI Pasal 9 menyebutkan, apabila dalam pertandingan, salah satu klub tidak mau melaksanakan pertandingan karena force majeur, pertandingan bisa dijadwalkan ulang.
"Referensi itu yang membuat penguatan bagi perangkat pertandingan untuk melakukan hal itu. Pernah terjadi Yogya (PSIM) ke Magelang, tidak ada satu pun yang dari pihak Yogya yang berangkat. Sementara, PSMS ada mewakili ke Bengkulu. Kondisi itu pula yang membuat pengawas pertandingan menguatkan. Tinggal nanti, apakah tetap di Bengkulu dan tanggalnya ditentukan," ucapnya.
Pada kesepakatan itu, semua pihak pertandingan dari tuan rumah dan dan pengawas pertandingan menandatanganinya. "Semua tanda tangan, kalau Bengkulu tidak keberatan dengan hal ini. Ada referensi dari pengawas pertandingan," beber wakil Sekretaris umum PSMS itu.
Dia yang berencana bertolak ke Medan hari ini mengatakan, kemarin, dia tetap mewakili PSMS Medan untuk menggelar seremonial pertandingan sebagai bentuk regulasi yang harus dilakukan. "Saya harus menyaksikan ceremonial pertandingan sore ini ke stadion. Dan PSMS tidak bisa berhadir karena tidak ada tiket. Wartawan sini juga menanyakan kepada saya, kenapa mendadak pemberitahuannya? Saya jawab, karena PSMS tetap berupaya untuk datang," pungkasnya.
Menanggapi hal itu Pelatih PSMS Suharto yang belum sepenuhnya mempercayai hasil itu mengaku senang jika memang PSMS tidak jadi kalah WO. "Syukur Alhamdulillah kalau tidak jadi WO. Kami akan berupaya mempersiapkan semaksimal mungkin untuk pertandingan itu, saya akan koordinasi sama anak-anak," bebernya.
Kegagalan PSMS berangkat ke Bengkulu karena dana dia berharap bisa diselesaikan oleh pengurus. "Kalau soal dana keberangkatan tidak ada wewenang saya untuk mengomentari, tapi ya, mudah-mudahan pengurus PSMS bisa melakukan upaya-upaya agar tim ini bisa berangkat," harapnya.
(aww)