Kans juara grup menipis, PSIS wajib bekuk PSCS
A
A
A
Sindonews.com - PSIS Semarang menelan kekalahan 2-1 dari tamunya, Persikabo Bogor, pada laga lanjutan Divisi Utama PT Liga Indonesia, di Stadion Jatidiri Semarang, Kamis (13/6). Kekalahan di kandang sendiri selain memalukan, juga membuat Imral ”Korea”Usman dkk semakin sulit untuk mendapatkan takhta juara grup seperti yang ditargetkan manajemen.
PSIS yang saat ini masih berada di posisi puncak klasmen sementara dengan mengumpulkan 31 poin. Jumlah poin ini sama dengan poin yang dikumpulkan oleh PSCS Cilacap yang saat ini berada di posisi kedua. Peluang PSIS semakin tipis bisa mengakhiri penyisihan grup, dengan indah karena hanya menyisakan satu kali pertandingan, yakni melawan PSCS Cilacap (17/6) mendatang.
Sedangkan PSCS masih memiliki dua laga sisa dan semuanya kandang. Jelas, secara matematis, PSCS memiliki peluang lebih besar menjadi jawara grup II. Meski tipis, PSIS tetap masih bisa memuncaki klasemen akhir grup II. Dengan catatan, pada laga terakhir melawan PSCS Cilacap di Stadion Wijaya Kusuma Cilacap, Laskar Mahesa Jenar memenangi laga.
Jika PSIS menang pada laga terakhir kontra PSCS, kemungkinan besar, penentuan juara grup akan ditentukan oleh selisih gol. Namun, itupun masih menunggu hasil pertandingan PSCS melawan Persiku Kudus (21/6).
Secara selisih gol saat ini PSIS lebih unggul dengan koleksi, 26 gol dan baru tujuh kali kebobolan. Sedangkan PSCS yang berada di posisi kedua dengan poin yang sama 31 poin kalah selisih gol, yakni PSCS baru memasukkan 20 gol dan kemasukan sembilan kali.
Manajer tim PSIS Setyo Agung Nugroho mengaku, jika saja pada pertandingan kontra Persikabo bisa menang, maka saat melawan PSCS pasukannya hanya butuh hasil seri, untuk mengamankan posisi puncak. Karena itu, katanya, pada saat laga kontra PSCS Laskar Mahesa Jenar, wajib hukumnya untuk memenangi pertandingan.
Memang berat dengan hanya menyisakan satu kali pertandingan, apalagi pertandingan tandang. Namun, meski begitu dirinya tetap optimis mampu mendapatkan poin penuh pada laga terakhir tersebut. ''Memang tidak mudah untuk mendapatkan poin di kandang PSCS , tetapi kami yakin bisa melakukannya,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih PSIS Firmandoyo mengatakan, pasca menelan kekalahan dari Persikabo, tim pelatih langsung melakukan evaluasi penuh terhadap skuadnya. Ada beberapa hal yang menjadi penilaian pelatih asli Semarang ini. Di antaranya adalah masih kurangnya koodinasi barisan belakang, dan lemahnya lini depan PSIS tanpa adanya Alves.
Menurutnya dua gol yang diciptakan oleh Persikabo, akibat lini belakang terutama sector kiri, salah melakukan antisipasi, dan kurang koordinasi. ''Dua gol semua berawal dari sektor kiri. Ini akan kami perbaiki,” ujarnya.
Dia berharap, pada laga terakhir kontra PSCS anak-anak asuhnya tidak lagi melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang bisa merugikan tim. Apalagi laga terakhir tersebut menjadi penentu bagi PSIS.
PSIS yang saat ini masih berada di posisi puncak klasmen sementara dengan mengumpulkan 31 poin. Jumlah poin ini sama dengan poin yang dikumpulkan oleh PSCS Cilacap yang saat ini berada di posisi kedua. Peluang PSIS semakin tipis bisa mengakhiri penyisihan grup, dengan indah karena hanya menyisakan satu kali pertandingan, yakni melawan PSCS Cilacap (17/6) mendatang.
Sedangkan PSCS masih memiliki dua laga sisa dan semuanya kandang. Jelas, secara matematis, PSCS memiliki peluang lebih besar menjadi jawara grup II. Meski tipis, PSIS tetap masih bisa memuncaki klasemen akhir grup II. Dengan catatan, pada laga terakhir melawan PSCS Cilacap di Stadion Wijaya Kusuma Cilacap, Laskar Mahesa Jenar memenangi laga.
Jika PSIS menang pada laga terakhir kontra PSCS, kemungkinan besar, penentuan juara grup akan ditentukan oleh selisih gol. Namun, itupun masih menunggu hasil pertandingan PSCS melawan Persiku Kudus (21/6).
Secara selisih gol saat ini PSIS lebih unggul dengan koleksi, 26 gol dan baru tujuh kali kebobolan. Sedangkan PSCS yang berada di posisi kedua dengan poin yang sama 31 poin kalah selisih gol, yakni PSCS baru memasukkan 20 gol dan kemasukan sembilan kali.
Manajer tim PSIS Setyo Agung Nugroho mengaku, jika saja pada pertandingan kontra Persikabo bisa menang, maka saat melawan PSCS pasukannya hanya butuh hasil seri, untuk mengamankan posisi puncak. Karena itu, katanya, pada saat laga kontra PSCS Laskar Mahesa Jenar, wajib hukumnya untuk memenangi pertandingan.
Memang berat dengan hanya menyisakan satu kali pertandingan, apalagi pertandingan tandang. Namun, meski begitu dirinya tetap optimis mampu mendapatkan poin penuh pada laga terakhir tersebut. ''Memang tidak mudah untuk mendapatkan poin di kandang PSCS , tetapi kami yakin bisa melakukannya,” ujarnya.
Sementara itu, pelatih PSIS Firmandoyo mengatakan, pasca menelan kekalahan dari Persikabo, tim pelatih langsung melakukan evaluasi penuh terhadap skuadnya. Ada beberapa hal yang menjadi penilaian pelatih asli Semarang ini. Di antaranya adalah masih kurangnya koodinasi barisan belakang, dan lemahnya lini depan PSIS tanpa adanya Alves.
Menurutnya dua gol yang diciptakan oleh Persikabo, akibat lini belakang terutama sector kiri, salah melakukan antisipasi, dan kurang koordinasi. ''Dua gol semua berawal dari sektor kiri. Ini akan kami perbaiki,” ujarnya.
Dia berharap, pada laga terakhir kontra PSCS anak-anak asuhnya tidak lagi melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang bisa merugikan tim. Apalagi laga terakhir tersebut menjadi penentu bagi PSIS.
(aww)