Juara bertahan kontra peraih gelar terbanyak
A
A
A
Sindonews.com - Laga final Euro U-21 tahun 2013 sepertinya menjadi penentuan bagi kedua tim untuk mengukuhkan siapa yang terbaik antara Italia dan Spanyol. Pertandingan final Piala Eropa U21 antara Spanyol dan Italia di Stadion Teddy, Yerusalem ini merupakan ulangan final tahun 1986 yang dimenangkan Spanyol dan 1996 saat giliran Italia yang menjadi juara.
Spanyol yang datang sebagai juara bertahan akan berhadapan dengan Italia yang memegang rekor sebagai peraih gelar Piala Eropa U21 terbanyak dengan torehan enam gelar. Seperti dilansir BBC, Selasa (18/6/2013) Italia berhasil melaju ke partai puncak berkat gol tunggal penyerang Liverpool, Fabio Borini atas Belanda di semi final, sementara Spanyol menghancurkan Norwegia 3-0.
Pelatih Italia, Devis Mangia sebelumnya mengaku siap menghadapi Spanyol untuk meraih kemenangan meski mengakui anak asuhnya tidak diunggulkan pada laga ini.
''Saya melihat ke mata para pemain saya, dan tidak ada yang puas dengan hanya sampai ke final. Italia memiliki peluang untuk menang karena di masa lalu dalam kompetisi berbeda, tim yang kurang diunggulkan yang menjadi pemenang. Kesempurnaan tidak ada di sepak bola," jelas Mangia.
Sementara pelatih Spanyol Julen Lopetegui mengingatkan bahwa timnya merupakan sebuah tim yang kompak yang tidak hanya mengandalkan satu pemain bintang. Lopetegui mengatakan kehadiran Isco tidak akan membuat perbedaan meski dianggap sebagai pemain yang bersinar pada turnamen kali ini.
"Isco adalah salah satu pemain yang tidak bermain secara individu tetapi beroperasi sebagai bagian dari tim. Saya senang dia dalam kondisi bagus dan akan membantu tim. Kami akan menjadi satu tim yang bersatu di final,'' tandasnya.
Spanyol yang datang sebagai juara bertahan akan berhadapan dengan Italia yang memegang rekor sebagai peraih gelar Piala Eropa U21 terbanyak dengan torehan enam gelar. Seperti dilansir BBC, Selasa (18/6/2013) Italia berhasil melaju ke partai puncak berkat gol tunggal penyerang Liverpool, Fabio Borini atas Belanda di semi final, sementara Spanyol menghancurkan Norwegia 3-0.
Pelatih Italia, Devis Mangia sebelumnya mengaku siap menghadapi Spanyol untuk meraih kemenangan meski mengakui anak asuhnya tidak diunggulkan pada laga ini.
''Saya melihat ke mata para pemain saya, dan tidak ada yang puas dengan hanya sampai ke final. Italia memiliki peluang untuk menang karena di masa lalu dalam kompetisi berbeda, tim yang kurang diunggulkan yang menjadi pemenang. Kesempurnaan tidak ada di sepak bola," jelas Mangia.
Sementara pelatih Spanyol Julen Lopetegui mengingatkan bahwa timnya merupakan sebuah tim yang kompak yang tidak hanya mengandalkan satu pemain bintang. Lopetegui mengatakan kehadiran Isco tidak akan membuat perbedaan meski dianggap sebagai pemain yang bersinar pada turnamen kali ini.
"Isco adalah salah satu pemain yang tidak bermain secara individu tetapi beroperasi sebagai bagian dari tim. Saya senang dia dalam kondisi bagus dan akan membantu tim. Kami akan menjadi satu tim yang bersatu di final,'' tandasnya.
(akr)