Mantan bos sanjung Marquez
A
A
A
Sindonews.com - Aki Ajo terkejut dengan sikap yang ditunjukkan mantan anak asuhnya, Marc Marquez di balapan MotoGP. Ajo sendiri sudah mengenal sosok juara Moto2 itu sewaktu masih berada dalam satu tim (Red Bull Ajo Motorsport) di kelas 125cc pada tahun 2008 lalu.
Meski Ajo menyadari betul kemampuan mantan pembalapnya itu, namun ia tidak menduga Marquez bisa cepat beradaptasi dengan tunggangannya. Hal inilah yang membuat Marquez selalu mendapat tempat yang istimewa dihati Ajo/
"Jujur, Marquez telah mengejutkan saya. Saya berharap dia terus mendapatkan hasil yang sangat baik. Marquez bisa dikatakan sebagai pembalap yang memiliki kemampuan khusus. Dia selalu mempunyai tempat istimewa di hari saya. Saya tidak akan pernah lupa sewaktu ia memberikan gelar kepada tim saat kami bekerja sama. Mudah-mudahan kami selalu menjadi tempat yang baik," tutur Ajo dilansir MotoGP, Rabu (19/6/2013).
Ajo menceritakan bagaimana awalnya ia bertemu dengan pembalap Spanyol ini. Ia mengaku heran ketika berbincang bersamanya, karena ia berbicara seperti orang dewasa. Padahal saat itu usianya masih muda (16 tahun). Bahkan ia bisa memperbaiki penampilan buruknya untuk menjadi lebih baik lagi. Pasalnya, d imata Ajo, dia tidak kenal kata menyerah.
"Jelas, Marquez adalah pembalap berbakat. Ketika ia berusia 16 tahun, saya bertemu dan berbincang dengannya. Tapi saat itu ia seperti seorang pria dewasa (35-40 tahun). Saya pikir ia sangat istimewa, karena dia mempunyai rasa lapar akan gelar. Sehingga Marquez selalu mencari aspek-aspek yang bisa meningkatkan performanya untuk menjadi lebih kuat. Bahkan ia tidak pernah mengenal kata menyerah," tutupnya.
Meski Ajo menyadari betul kemampuan mantan pembalapnya itu, namun ia tidak menduga Marquez bisa cepat beradaptasi dengan tunggangannya. Hal inilah yang membuat Marquez selalu mendapat tempat yang istimewa dihati Ajo/
"Jujur, Marquez telah mengejutkan saya. Saya berharap dia terus mendapatkan hasil yang sangat baik. Marquez bisa dikatakan sebagai pembalap yang memiliki kemampuan khusus. Dia selalu mempunyai tempat istimewa di hari saya. Saya tidak akan pernah lupa sewaktu ia memberikan gelar kepada tim saat kami bekerja sama. Mudah-mudahan kami selalu menjadi tempat yang baik," tutur Ajo dilansir MotoGP, Rabu (19/6/2013).
Ajo menceritakan bagaimana awalnya ia bertemu dengan pembalap Spanyol ini. Ia mengaku heran ketika berbincang bersamanya, karena ia berbicara seperti orang dewasa. Padahal saat itu usianya masih muda (16 tahun). Bahkan ia bisa memperbaiki penampilan buruknya untuk menjadi lebih baik lagi. Pasalnya, d imata Ajo, dia tidak kenal kata menyerah.
"Jelas, Marquez adalah pembalap berbakat. Ketika ia berusia 16 tahun, saya bertemu dan berbincang dengannya. Tapi saat itu ia seperti seorang pria dewasa (35-40 tahun). Saya pikir ia sangat istimewa, karena dia mempunyai rasa lapar akan gelar. Sehingga Marquez selalu mencari aspek-aspek yang bisa meningkatkan performanya untuk menjadi lebih kuat. Bahkan ia tidak pernah mengenal kata menyerah," tutupnya.
(irc)