Indonesia juara umum di WKF 2013
A
A
A
Sindonews.com - Tim karate Indonesia menambah satu medali emas di hari terakhir Kejuaraan Dunia WKF Premier League 2013 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin. Hasil ini membuat Merah Putih meraih status juara umum.
Kesuksesan ini berkat tambahan emas dari Imam Tauhid Ragananda di nomor kumite -60 kg putra. Imam menjadi terbaik setelah mengandaskan karateka Malaysia Rajakumar Govinash 8-0. Ini merupakan emas pertama karateka kelahiran 1 September 1991 itu di ajang karate dunia. “Saya menikmati pertandingan dari awal hingga akhir dengan lancar,” kata Imam, seusai pertandingan. “Meski sempat mengalami kesulitan pada perjalanan menuju ke final, saya senang bisa melaluinya dengan sempurna.”
Kemenangan ini pantas membuat Imam bangga. Pasalnya, sejak dua tahun lalu, dia belum merasakan gelar juara. Terakhir kali Imam menjadi jawara di Indonesia Open 2011 saat mendapatkan dobel gelar pada nomor individual dan beregu. Namun, pada SEA Games 2011, dia hanya mencapai semifinal setelah dikalahkan Vietnam. Bahkan, ketika itu dia mengalami cedera rahang. Karena itu, pencapaiannya kali ini sekaligus membuktikan kebangkitannya untuk meraih hasil terbaik.
“Semua lawan sebenarnya merata. Apalagi, banyak pemain juara dunia. Ini merupakan emas pertama dalam karier saya di Premier League,” ucap Imam. “Ini merupakan gelar kelima saya setelah sebelumnya mendapatkan di APSKF 2010, Asian University Games 2010, dan Indonesia Open 2011 di nomor perseorangan dan beregu,” sambung karateka dari perguruan Wadokai itu.
Setelah ini Imam ingin meraih banyak medali di berbagai kejuaraan dunia. Dia pun sangat fokus untuk menjadi bagian 100% di tim Merah Putih untuk SEA Games 2013 di Myamnar. Dengan begitu, dia akan fokus untuk berlatih dan bekerja keras mendapatkan medali emas di multi event terbesar di Asia Tenggara itu.
Sementara itu, dua medali perak berhasil dipersembahkan dua karateka putri dari nomor kumite +68 kg. Meski Wiwi Pertiwi telah berjuang di babak final, dia harus mengakui ketangguhan Tatarova Dominika asal Slovakia dengan skor 0-10 Begitu juga dengan Srunita Sari Sukatendel yang bertanding di nomor kumite -50 kg. Srunita menyerah dari karateka asal Austria Plank Bettina 1-5.
Sementara Nurhadiyanti Fitrianingsih berhasil memberikan medali perunggu pada kumite -55 kg seusai mengalahkan karateka asal Hong Kong Ma Man Sum 3-2. Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji senang dengan pencapaian para karateka Indonesia di kejuaraan dunia itu. Padahal, dia menargetkan dua medali emas. Namun, Indonesia berhasil meraih empat emas, empat perak, tujuh perunggu.
Sementara Malaysia menjadi runner-updengan tiga emas, tiga perak, dan lima perunggu. “Saya berterima kasih untuk bapak angkat karate, Bank BRI, yang selalu memberi dukungan luar biasa dalam pencapaian prestasi Indonesia, termasuk WKF yang telah menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah turnamen ini,” papar Hendardji.
Kesuksesan ini berkat tambahan emas dari Imam Tauhid Ragananda di nomor kumite -60 kg putra. Imam menjadi terbaik setelah mengandaskan karateka Malaysia Rajakumar Govinash 8-0. Ini merupakan emas pertama karateka kelahiran 1 September 1991 itu di ajang karate dunia. “Saya menikmati pertandingan dari awal hingga akhir dengan lancar,” kata Imam, seusai pertandingan. “Meski sempat mengalami kesulitan pada perjalanan menuju ke final, saya senang bisa melaluinya dengan sempurna.”
Kemenangan ini pantas membuat Imam bangga. Pasalnya, sejak dua tahun lalu, dia belum merasakan gelar juara. Terakhir kali Imam menjadi jawara di Indonesia Open 2011 saat mendapatkan dobel gelar pada nomor individual dan beregu. Namun, pada SEA Games 2011, dia hanya mencapai semifinal setelah dikalahkan Vietnam. Bahkan, ketika itu dia mengalami cedera rahang. Karena itu, pencapaiannya kali ini sekaligus membuktikan kebangkitannya untuk meraih hasil terbaik.
“Semua lawan sebenarnya merata. Apalagi, banyak pemain juara dunia. Ini merupakan emas pertama dalam karier saya di Premier League,” ucap Imam. “Ini merupakan gelar kelima saya setelah sebelumnya mendapatkan di APSKF 2010, Asian University Games 2010, dan Indonesia Open 2011 di nomor perseorangan dan beregu,” sambung karateka dari perguruan Wadokai itu.
Setelah ini Imam ingin meraih banyak medali di berbagai kejuaraan dunia. Dia pun sangat fokus untuk menjadi bagian 100% di tim Merah Putih untuk SEA Games 2013 di Myamnar. Dengan begitu, dia akan fokus untuk berlatih dan bekerja keras mendapatkan medali emas di multi event terbesar di Asia Tenggara itu.
Sementara itu, dua medali perak berhasil dipersembahkan dua karateka putri dari nomor kumite +68 kg. Meski Wiwi Pertiwi telah berjuang di babak final, dia harus mengakui ketangguhan Tatarova Dominika asal Slovakia dengan skor 0-10 Begitu juga dengan Srunita Sari Sukatendel yang bertanding di nomor kumite -50 kg. Srunita menyerah dari karateka asal Austria Plank Bettina 1-5.
Sementara Nurhadiyanti Fitrianingsih berhasil memberikan medali perunggu pada kumite -55 kg seusai mengalahkan karateka asal Hong Kong Ma Man Sum 3-2. Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji senang dengan pencapaian para karateka Indonesia di kejuaraan dunia itu. Padahal, dia menargetkan dua medali emas. Namun, Indonesia berhasil meraih empat emas, empat perak, tujuh perunggu.
Sementara Malaysia menjadi runner-updengan tiga emas, tiga perak, dan lima perunggu. “Saya berterima kasih untuk bapak angkat karate, Bank BRI, yang selalu memberi dukungan luar biasa dalam pencapaian prestasi Indonesia, termasuk WKF yang telah menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah turnamen ini,” papar Hendardji.
(wir)