Aturan wasit ketat, skuad PSIS dapat kuliah kilat
A
A
A
Sindonews.com - Pemain-pemain PSIS Semarang diminta tidak melakukan kesalahan tidak penting selama babak 12 Besar, mulai 28 Juni mendatang. Pasalnya, jika masih melakukan kesalahan-kesalahan termasuk melakukan pelanggaran akan sangat merugikan tim.
Supaya kesalahan-kesalahan bisa diminimalisasi, seluruh pemain PSIS diberikan ''kuliahâ singkat atau workshop Laws of the Game. Kuliah singkat selama kurang lebih dua jam itu dilaksanakan Senin (24/6) malam di Gedung Justinus, Unika Soegijapranata juga diikuti oleh ofisial tim, seperti jajaran pelatih dan manajemen.
Anggota Komisi Wasit PSSI Joko Mulyono menjadi instruktur pada workshop tersebut. Dalam kesempatan tersebut Joko Mulyono menyampaikan sejumlah aturan-aturan pertandingan sepak bola standar FIFA.
Joko juga menyampaikan sejumlah pelanggaran-pelanggaran yang masih sering dilakukan oleh para pemain ketika berada di tengah lapangan, semisal melakukan takling yang membahayakan pemain lain.
"Semua pemain sebenarnya sudah tahu aturan-aturan bermain, tetapi kadang mereka masih sering melakukan kesalahan. Contohnya melakukan protes berlebihan, melakukan tackling berbahaya yang bisa mendapatkan kartu," ujar Joko Mulyono.
Usai workshop, Joko menyatakan, sebenarnya para pemain saat ini sudah semakin baik. Pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu dilakukan sudah banyak berkurang dibandingkan musim lalu. "Divisi Utama sekarang ini semakin kompetitif," imbuhnya.
Selain pemain yang semakin baik, lanjut Joko, wasit-wasit yang ditugaskan juga semakin menunjukkan profesionalismenya dalam memimpin pertandingan. Hal ini, kata Joko tidak lepas dari aturan ketat yang diberlakukan oleh komisi wasit Indonesia. "Komisi wasit sekarang ini sangat ketat, sudah ada 12 wasit yang mendapatkan hukuman. Ini bukti bahwa kami terus melakukan pengawasan terhadap kinerja wasit," ujarnya.
General manajer PSIS Ferdinand Hindiarto mengatakan, pelatihan singkat tersebut sengaja dilakukan untuk kembali mengingatkan, kepada para pemain tentang aturan-aturan dalam permainan sepak bola.
"Dengan workshop ini, pemain diharapkan bisa memahami betul aturan pertandingan sehingga tidak membuat kesalahan yang tidak penting atau protes berlebihan, yang bisa berujung dikeluarkannya pemain. Kalau ini terjadi tim yang akan dirugikan,"ujarnya
Supaya kesalahan-kesalahan bisa diminimalisasi, seluruh pemain PSIS diberikan ''kuliahâ singkat atau workshop Laws of the Game. Kuliah singkat selama kurang lebih dua jam itu dilaksanakan Senin (24/6) malam di Gedung Justinus, Unika Soegijapranata juga diikuti oleh ofisial tim, seperti jajaran pelatih dan manajemen.
Anggota Komisi Wasit PSSI Joko Mulyono menjadi instruktur pada workshop tersebut. Dalam kesempatan tersebut Joko Mulyono menyampaikan sejumlah aturan-aturan pertandingan sepak bola standar FIFA.
Joko juga menyampaikan sejumlah pelanggaran-pelanggaran yang masih sering dilakukan oleh para pemain ketika berada di tengah lapangan, semisal melakukan takling yang membahayakan pemain lain.
"Semua pemain sebenarnya sudah tahu aturan-aturan bermain, tetapi kadang mereka masih sering melakukan kesalahan. Contohnya melakukan protes berlebihan, melakukan tackling berbahaya yang bisa mendapatkan kartu," ujar Joko Mulyono.
Usai workshop, Joko menyatakan, sebenarnya para pemain saat ini sudah semakin baik. Pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu dilakukan sudah banyak berkurang dibandingkan musim lalu. "Divisi Utama sekarang ini semakin kompetitif," imbuhnya.
Selain pemain yang semakin baik, lanjut Joko, wasit-wasit yang ditugaskan juga semakin menunjukkan profesionalismenya dalam memimpin pertandingan. Hal ini, kata Joko tidak lepas dari aturan ketat yang diberlakukan oleh komisi wasit Indonesia. "Komisi wasit sekarang ini sangat ketat, sudah ada 12 wasit yang mendapatkan hukuman. Ini bukti bahwa kami terus melakukan pengawasan terhadap kinerja wasit," ujarnya.
General manajer PSIS Ferdinand Hindiarto mengatakan, pelatihan singkat tersebut sengaja dilakukan untuk kembali mengingatkan, kepada para pemain tentang aturan-aturan dalam permainan sepak bola.
"Dengan workshop ini, pemain diharapkan bisa memahami betul aturan pertandingan sehingga tidak membuat kesalahan yang tidak penting atau protes berlebihan, yang bisa berujung dikeluarkannya pemain. Kalau ini terjadi tim yang akan dirugikan,"ujarnya
(aww)