Pakai senjata bekas, Achmad tertantang ukir emas
A
A
A
Sindonews.com - Atlet wushu Indonesia, Achmad Hulaefi, mengaku semakin tertantang menyuguhkan medali emas bagi tim Merah Putih yang akan tampil di SEA Games XXVII, Myanmar, Desember mendatang. Bahkan peraih emas di multi event dua tahunan ASEAN sebelumnya itu, mengklaim bisa memberikan lebih dari satu emas setelah mengetahui nomor golok dan toya sudah dipisah.
Perubahan sistem yang diberikan tuan rumah Myanmar yang membuatnya semakin getol dalam melakukan latihan untuk mengukir dua medali emas sekaligus di sana. "Meraih medali emas di SEA Games XXVI Jakarta tahun 2011 merupakan perpaduan di nomor golok dan toya. Namun di Myanmar nanti, dua nomor tersebut berdiri sendiri dalam memperebutkan medali emas. Melalui aturan itu, saya berusaha mengukir prestasi terbaik di dua nomor yang ada saat tampil di Myanmar," aku Achmad dilansir Satlak Prima, Selasa (25/6/2013).
Kendati demikian, Achmad menyayangkan ketersediaan alat yang kurang selama dirinya menjalani latihan. Pasalnya, selama ini ia harus menggunakan peralatan bekas yang pernah digunakannya saat ia meraih medali emas di SEA Games sebelumnya. Meskipun keterbatasan alat, ia tetap melakukan latihan dengan baik.
Achmad menuturkan harus tetap mengawasi perkembangan para atlet Malaysia dan Vietnam sebelum tampil Desember mendatang. Ia menganggap kedua negara itu akan menjadi perhatian tim wushu Nasional. Sedangkan Myanmar serta Thailand masih di bawah prestasi atlet Indonesia. "Pesaing ketat hanya datang dari Malaysia dan Vietnam. Jadi kami hanya terfokus pada dua negara itu," tutup wushu andalan Indonesia.
Perubahan sistem yang diberikan tuan rumah Myanmar yang membuatnya semakin getol dalam melakukan latihan untuk mengukir dua medali emas sekaligus di sana. "Meraih medali emas di SEA Games XXVI Jakarta tahun 2011 merupakan perpaduan di nomor golok dan toya. Namun di Myanmar nanti, dua nomor tersebut berdiri sendiri dalam memperebutkan medali emas. Melalui aturan itu, saya berusaha mengukir prestasi terbaik di dua nomor yang ada saat tampil di Myanmar," aku Achmad dilansir Satlak Prima, Selasa (25/6/2013).
Kendati demikian, Achmad menyayangkan ketersediaan alat yang kurang selama dirinya menjalani latihan. Pasalnya, selama ini ia harus menggunakan peralatan bekas yang pernah digunakannya saat ia meraih medali emas di SEA Games sebelumnya. Meskipun keterbatasan alat, ia tetap melakukan latihan dengan baik.
Achmad menuturkan harus tetap mengawasi perkembangan para atlet Malaysia dan Vietnam sebelum tampil Desember mendatang. Ia menganggap kedua negara itu akan menjadi perhatian tim wushu Nasional. Sedangkan Myanmar serta Thailand masih di bawah prestasi atlet Indonesia. "Pesaing ketat hanya datang dari Malaysia dan Vietnam. Jadi kami hanya terfokus pada dua negara itu," tutup wushu andalan Indonesia.
(aww)