230 anak jalanan Indonesia bersaing menuju Brasil
A
A
A
Sindonews.com - Indonesia yang memiliki banyak jumlah anak jalanan ikut untuk pertama kali di ajang Street Child World Cup 2014 yang akan di adakan di Brazil tepatnya di Rio de Janeiro.
Santoso Budiwiyanto, salah seorang perwakilan dari Brazilian Soccer School yang akan menyelksi para peserta mengungkapkan, seleksi tidak hanya menekankan pada skill sang pemain.
"Tidak hanya skill tapi kami juga mencari yang punya misi atau keinginan untuk berubah," kata Santoso saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (27/6/2013)
Saat ini, dari data yang bersumber dari Kementrian Sosial, jumlah anak terlantar di Indonesia berjumlah 4,5 juta Indonesia yang didalmnya termasuk anak jalanan berjumlah 230 ribu orang.
Menanggapi hal itu, Santoso menegaskan, nantinya proses seleksi akan diikuti oleh 200 anak jalanan yang telah terdata sebelumnya di beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Jumlah itu akan mengerucut menjadi 50 orang dan menjadi 16 orang yang akan berangkat ke Brasil akhir Maret 2014 mendatang.
"Kami seleksi lagi dan hanya 16 pemain berusia 13-17 tahun, delapan putra dan putri yang akan ke Brasil," ucap Santoso.
Sementara itu, Mahir Bayasut, dari yayasan TEN (Transmuda Energi Nusantara) yang mempelopori keikutsertaan Indonesia mengungkapkan, kegiatan ini bersifat independen dari badan apapun bahkan FIFA.
Sebab, tujuan dari diadakannya acara ini di Indonesia, diakui Mahir, adalah untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk menikmati sepakbola.
"Setiap anak memiliki kesamaan dalam hal olahraga termasuk sepak bola," tegasnya.
Sementara itu, selain Indonesia ada Brasil (tuan rumah), Nicaragua, Sierra Leone, Afrika Selatan, Mauritius, Tanzania, Burundi, Kenya, Mesir, Ukraina, Pakistan, India, dan Philipina yang akan mengikuti ajang tersebut.
Santoso Budiwiyanto, salah seorang perwakilan dari Brazilian Soccer School yang akan menyelksi para peserta mengungkapkan, seleksi tidak hanya menekankan pada skill sang pemain.
"Tidak hanya skill tapi kami juga mencari yang punya misi atau keinginan untuk berubah," kata Santoso saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (27/6/2013)
Saat ini, dari data yang bersumber dari Kementrian Sosial, jumlah anak terlantar di Indonesia berjumlah 4,5 juta Indonesia yang didalmnya termasuk anak jalanan berjumlah 230 ribu orang.
Menanggapi hal itu, Santoso menegaskan, nantinya proses seleksi akan diikuti oleh 200 anak jalanan yang telah terdata sebelumnya di beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Jumlah itu akan mengerucut menjadi 50 orang dan menjadi 16 orang yang akan berangkat ke Brasil akhir Maret 2014 mendatang.
"Kami seleksi lagi dan hanya 16 pemain berusia 13-17 tahun, delapan putra dan putri yang akan ke Brasil," ucap Santoso.
Sementara itu, Mahir Bayasut, dari yayasan TEN (Transmuda Energi Nusantara) yang mempelopori keikutsertaan Indonesia mengungkapkan, kegiatan ini bersifat independen dari badan apapun bahkan FIFA.
Sebab, tujuan dari diadakannya acara ini di Indonesia, diakui Mahir, adalah untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk menikmati sepakbola.
"Setiap anak memiliki kesamaan dalam hal olahraga termasuk sepak bola," tegasnya.
Sementara itu, selain Indonesia ada Brasil (tuan rumah), Nicaragua, Sierra Leone, Afrika Selatan, Mauritius, Tanzania, Burundi, Kenya, Mesir, Ukraina, Pakistan, India, dan Philipina yang akan mengikuti ajang tersebut.
(wbs)