Napi Kedungpane ikuti turnamen futsal
A
A
A
Sindonews.com - Lapas Kelas I Kedungpane Semarang, Kamis (27/6) tampak berbeda dari biasanya. Di sore hari yang biasanya para napi hanya kongkow-kongkow saja menghabisakan waktu sebelum kembali masuk ke dalam sel, sore itu mereka berkumpul di lapangan yang berada di bagian belakang LP.
Mereka berkumpul untuk menyaksikan turnamen Futsal antar blok yang dilaksanakan dalam rangka pekan olah raga Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) piala Ka Lapas. Selain futsal juga ada cabang olah raga Bulu tangkis dan Bola Voli.
Peserta, diambil dari 12 blok yang ada di lapas tersebut. Tiap cabang olahraga menampilkan 12 peserta/tim dari masing-masing blok, dengan nama sesuai dengan masing-masing blok.
Diantara sekian banyak napi, yang cukup mencuri perhatian adalah Riza Kurniawan. Anggota DPRD Provinis Non Aktif ini cukup antusias, terlebih dirinya di daulat sebagai ketua Panitia pekan olah raga WBP tersebut.
Riza, selain dikenal karena anggota DPRD, namun juga Dia cukup dikenal di dunia olahraga, karena merupakan mantan ketua umum FPTI Jateng. “Ya inilah kegiatan saya di sini (LP Kedungpane), tetap melakukan pembinaan terhadap olah raga,” ujar laki-laki yang kini semakin gemuk itu.
Selain Riza Kurniawan ada juga mantan Pelatih Persipur Purwodadi Gunawan. Bahkan karena memiliki skill melatih Gunawan diminta oleh pihak Lapas untuk membentuk Timnas Lapas Kedungpane, dan juga melatihnya.
“Disini banyak, pemain-pemain bola yang dulunya dari SSB (Sekolah sepak bola), jadi kita manfaatkan untuk kembali mengasah kemampuan mereka,” ujar Riza.
Riza mengaku dengan olah raga mampu menyatukan seluruh blok. Bahkan, salah satu blok yang dikenal diisi oleh orang-orang yang dalam tanda petik “nakal”, (tanpa menyebut nama blok), juga bisa bermain dengan sportif.
Kegiatan ini juga untuk menyalurkan bakat dan minat warga binaan. Di sisi lain, untuk memberi sesuatu yang baru bagi napi serta hiburan.“Disini bahkan ada salah satu tim, itu terdiri dari para napi teroris dan napi anggota Polisi. Walapun mereka diluar saling tembak disini mereka cukup solid saat bermain,” imbuhnya.
Riza menyatakan, pekan olahraga WBP muali digelar pada 19 Juni lalu hingga 6 Juli mendatang dan akan istirahat pada saat puasa dan lebaran. Pertandingan-pertandingan tersebut menggunakan sistem gugur dalam penilaiannya. Setiap tim yang telah menang dapat melanjutkan pertandingan ke babak berikutnya.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KKPLP) Kedungpane Maliki menyatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Lapas kepada para napi.
“Selain pembinaan dalam bidang olah raga di sini juga ada pembinaan ketrampilan seperti produksi sepatu, keset, mebel dan lain-lain,” ujarnya.
Diharapkan dengan adanya pembinaan ini warga binaan menjadi lebih produktif dan kelak setelah keluar tidak mengulang kembali perbuatannya.
Mereka berkumpul untuk menyaksikan turnamen Futsal antar blok yang dilaksanakan dalam rangka pekan olah raga Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) piala Ka Lapas. Selain futsal juga ada cabang olah raga Bulu tangkis dan Bola Voli.
Peserta, diambil dari 12 blok yang ada di lapas tersebut. Tiap cabang olahraga menampilkan 12 peserta/tim dari masing-masing blok, dengan nama sesuai dengan masing-masing blok.
Diantara sekian banyak napi, yang cukup mencuri perhatian adalah Riza Kurniawan. Anggota DPRD Provinis Non Aktif ini cukup antusias, terlebih dirinya di daulat sebagai ketua Panitia pekan olah raga WBP tersebut.
Riza, selain dikenal karena anggota DPRD, namun juga Dia cukup dikenal di dunia olahraga, karena merupakan mantan ketua umum FPTI Jateng. “Ya inilah kegiatan saya di sini (LP Kedungpane), tetap melakukan pembinaan terhadap olah raga,” ujar laki-laki yang kini semakin gemuk itu.
Selain Riza Kurniawan ada juga mantan Pelatih Persipur Purwodadi Gunawan. Bahkan karena memiliki skill melatih Gunawan diminta oleh pihak Lapas untuk membentuk Timnas Lapas Kedungpane, dan juga melatihnya.
“Disini banyak, pemain-pemain bola yang dulunya dari SSB (Sekolah sepak bola), jadi kita manfaatkan untuk kembali mengasah kemampuan mereka,” ujar Riza.
Riza mengaku dengan olah raga mampu menyatukan seluruh blok. Bahkan, salah satu blok yang dikenal diisi oleh orang-orang yang dalam tanda petik “nakal”, (tanpa menyebut nama blok), juga bisa bermain dengan sportif.
Kegiatan ini juga untuk menyalurkan bakat dan minat warga binaan. Di sisi lain, untuk memberi sesuatu yang baru bagi napi serta hiburan.“Disini bahkan ada salah satu tim, itu terdiri dari para napi teroris dan napi anggota Polisi. Walapun mereka diluar saling tembak disini mereka cukup solid saat bermain,” imbuhnya.
Riza menyatakan, pekan olahraga WBP muali digelar pada 19 Juni lalu hingga 6 Juli mendatang dan akan istirahat pada saat puasa dan lebaran. Pertandingan-pertandingan tersebut menggunakan sistem gugur dalam penilaiannya. Setiap tim yang telah menang dapat melanjutkan pertandingan ke babak berikutnya.
Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KKPLP) Kedungpane Maliki menyatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Lapas kepada para napi.
“Selain pembinaan dalam bidang olah raga di sini juga ada pembinaan ketrampilan seperti produksi sepatu, keset, mebel dan lain-lain,” ujarnya.
Diharapkan dengan adanya pembinaan ini warga binaan menjadi lebih produktif dan kelak setelah keluar tidak mengulang kembali perbuatannya.
(wbs)