Sentuhan Bianchi bantu PS Kwarta tampil ciamik
A
A
A
Sindonews.om - PS Kwarta melaju ke putaran II Divisi I PSSI sebagai runner-up setelah pada laga terakhir menahan imbang tuan rumah PS Siak 1-1, Rabu (26/6). Tim besutan pelatih Lilik Suheri cs itu mengantongi 14 poin hasil dari empat kemenangan dan dua hasil imbang. Sementara PS Siak sebagai juara grup mengantongi 16 poin dari lima kemenangan dan satu seri.
Perpaduan pemain muda dan senior menjadi senjata bagi PS Kwarta tampil ciamik di Riau. Namun, belakangan diketahui, eks pelatih Pro Duta, Roberto Bianchi turut andil pada hasil positif di awal pertempuran tim tersebut meraih satu tiket ke ajang Divisi Utama musim mendatang.
CEO PS Kwarta, Adrian Ahmad Gho membenarkan, sentuhan khas Eropa Roberto Bianchi turut membuat performa PS Kwarta jadi lebih baik. "Saya pikir Beto (sapaan Bianchi) ikut membantu perubahan tim ini. Dengan program yang turut dia berikan, tim ini jauh berubah. Dia selalu memberi masukan dan motivasi yang positif," ujarnya kemarin.
Adrian mengatakan, Beto kerap memantau perkembangan para pemain Kwarta. Dia juga sempat memberikan coaching clinic kepada para pemain muda klub tersebut. "Dulu ada kerja sama yang dibuat Kwarta dengan Pro Duta, kalau tim ini merupakan tim bayangan bersama TGM dan Medan United dan menyuplai pemain untuk Pro Duta. Dari situ Beto memantau ketiganya. Termasuk memberikan programnya untuk Kwarta," ungkap Manajer PS Kwarta, Arief Fadhillah menambahkan.
Bagi PS Kwarta, separuh jalan untuk berubah status menjadi profesional sudah dilalui.. Delapan tiket Divisi Utama yang akan diperebutkan diharapkan salah satunya menjadi milik Kwarta. Tahun ini Kwarta memang sedikit merubah orientasi dari sekedar klub penyuplai pemain menjadi klub yang serius untuk kompetisi.
"Target kami tahun ini memang ke Divisi Utama meskipun enggak mutlak. Kami upayakan dengan potensi yang ada. Sejauh ini anak-anak cukup berhasil dengan lolos dari putaran pertama," ujarnya.
Beberapa pemain yang direkrut Pro Duta dari Kwarta seperti Indra Kembar Bungsu, Agus dan Sutrisno merupakan produk PS Kwarta. Selain itu Kwarta juga mengadopsi pola permainan seperti yang diterapkan Beto di Pro Duta, yakni tipikal operan bola-bola pendek kaki ke kaki dan pressing.
"Programnya seperti Pro Duta. Karakternya hampir 100 persen mirip. Jadi tinggal menyesuaikan sedikit dengan karakter pelatih. Seperti Lilik yang karakternya lebih menyerang sehingga banyak cetak gol," ungkap Arief..
Bahkan soal menu makanan pemain pun, Kwarta meminta saran dari Beto. "Kami pernah tanya beberapa hal termasuk menu makanan. Contohnya Beto bilang enggak boleh makan pedas, goreng-gorengan. Memang anak-anak itu bilang, enggak enak tapi heran dampaknya saat pertandingan enggak pernah sakit perut, stamina ada terus," jelasnya.
Tidak itu saja, kolaborasi pemain muda dengan lima pemain profesional seperti M Afan Lubis, Novianto, Imam Jarkasih, Anda Aulia dan Kiki Lissusanto menjadi perpaduan yang pas. Namun, menatap persaingan antar wilayah, bisa saja perombakan menjadi keharusan.
"Itu tergantung pelatih. September baru main. Ya, kami lihat kebutuhan pelatih maunya bagaimana. Kan baru selesai dan belum evaluasi. Kalau nanti memungkinkan ada penambahan termasuk pemain senior akan ditindaklanjuti manajemen," pungkas pria yang juga agen resmi FIFA itu.
Perpaduan pemain muda dan senior menjadi senjata bagi PS Kwarta tampil ciamik di Riau. Namun, belakangan diketahui, eks pelatih Pro Duta, Roberto Bianchi turut andil pada hasil positif di awal pertempuran tim tersebut meraih satu tiket ke ajang Divisi Utama musim mendatang.
CEO PS Kwarta, Adrian Ahmad Gho membenarkan, sentuhan khas Eropa Roberto Bianchi turut membuat performa PS Kwarta jadi lebih baik. "Saya pikir Beto (sapaan Bianchi) ikut membantu perubahan tim ini. Dengan program yang turut dia berikan, tim ini jauh berubah. Dia selalu memberi masukan dan motivasi yang positif," ujarnya kemarin.
Adrian mengatakan, Beto kerap memantau perkembangan para pemain Kwarta. Dia juga sempat memberikan coaching clinic kepada para pemain muda klub tersebut. "Dulu ada kerja sama yang dibuat Kwarta dengan Pro Duta, kalau tim ini merupakan tim bayangan bersama TGM dan Medan United dan menyuplai pemain untuk Pro Duta. Dari situ Beto memantau ketiganya. Termasuk memberikan programnya untuk Kwarta," ungkap Manajer PS Kwarta, Arief Fadhillah menambahkan.
Bagi PS Kwarta, separuh jalan untuk berubah status menjadi profesional sudah dilalui.. Delapan tiket Divisi Utama yang akan diperebutkan diharapkan salah satunya menjadi milik Kwarta. Tahun ini Kwarta memang sedikit merubah orientasi dari sekedar klub penyuplai pemain menjadi klub yang serius untuk kompetisi.
"Target kami tahun ini memang ke Divisi Utama meskipun enggak mutlak. Kami upayakan dengan potensi yang ada. Sejauh ini anak-anak cukup berhasil dengan lolos dari putaran pertama," ujarnya.
Beberapa pemain yang direkrut Pro Duta dari Kwarta seperti Indra Kembar Bungsu, Agus dan Sutrisno merupakan produk PS Kwarta. Selain itu Kwarta juga mengadopsi pola permainan seperti yang diterapkan Beto di Pro Duta, yakni tipikal operan bola-bola pendek kaki ke kaki dan pressing.
"Programnya seperti Pro Duta. Karakternya hampir 100 persen mirip. Jadi tinggal menyesuaikan sedikit dengan karakter pelatih. Seperti Lilik yang karakternya lebih menyerang sehingga banyak cetak gol," ungkap Arief..
Bahkan soal menu makanan pemain pun, Kwarta meminta saran dari Beto. "Kami pernah tanya beberapa hal termasuk menu makanan. Contohnya Beto bilang enggak boleh makan pedas, goreng-gorengan. Memang anak-anak itu bilang, enggak enak tapi heran dampaknya saat pertandingan enggak pernah sakit perut, stamina ada terus," jelasnya.
Tidak itu saja, kolaborasi pemain muda dengan lima pemain profesional seperti M Afan Lubis, Novianto, Imam Jarkasih, Anda Aulia dan Kiki Lissusanto menjadi perpaduan yang pas. Namun, menatap persaingan antar wilayah, bisa saja perombakan menjadi keharusan.
"Itu tergantung pelatih. September baru main. Ya, kami lihat kebutuhan pelatih maunya bagaimana. Kan baru selesai dan belum evaluasi. Kalau nanti memungkinkan ada penambahan termasuk pemain senior akan ditindaklanjuti manajemen," pungkas pria yang juga agen resmi FIFA itu.
(aww)