Pertahankan runner-up, SFC jaga kekompakan
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih kepala Sriwijaya FC (SFC) Kas Hartadi memboyong seluruh pasukannya menuju markas Pelita Bandung Raya (PBR). Termasuk Erick Weeks Lewis yang terkena akumulasi kartu kuning.
Padahal dalam tur kali ini Laskar Wong Kito hanya akan melakoni satu laga away saja dan setelah itu kembali ke Palembang. Selanjutnya Ponaryo Astaman dkk akan kembali melakukan pertandingan pada (11/7) nanti melawan Persela Lamongan dan Persepam Madura United (15/7).
Arsitek asal Solo itu mengungkapkan, untuk menjaga agar kondisi tim tetap kondisif dan stabil memang dibutuhkan kekompakan di antara pemain. Sehingga mereka bisa saling memahami dan saling memberikan masukan dan saran mengenai apa yang terjadi dilapangan. Apalagi menghadapi sembilan laga Indonesian Super League (ISL) yang tersisa, banyak kemungkinan yang bisa terjadi.
"Karena itulah, meski Erick terkena akumulasi kartu kuning maupun pemain cadangan lainnya meski tidak bermain, tetap saya bawa. Saat ini saya tidak ingin meninggalkan satu pun pemain apalagi menjelang pertandingan sisa. Saya ingin pemain tetap kompak didalam dan luar lapangan,"harapnya.
Kekompakan tim memang menjadi salah satu kunci keberhasilan Kas Hartadi saat dirinya sukses menghantarakan SFC menjadi juara ISL musim lalu, dengan suasana ruang ganti yang nyaman membuat seluruh pemain merasa enjoy dalam bermain. Alhasil, SFC selalu berhasil memberikan tontonan yang menarik dan atraktif sepanjang laga di setiap pertandingan.
Cara inilah yang kini coba diterapkannya kembali pada tim peraih tiga gelar Piala Indonesia ini demi menjaga posisi di papan atas klasemen agar tetap aman, dari kejaran tim pesaing lainnya seperti Arema Cronous dan Persib Bandung yang terus menguntit dan sewaktu-waktu bisa menggeser SFC dari runner-up sementara.
Selisih poin yang cukup jauh dengan Persipura sebagai pemuncak klasemen sementara juga membuat Kas sadar jika target paling realistis yang bisa dicapai oleh SFC pada musim kompetisi tahun ini yakni menjadi runner up. Karena itu, maka sisa sembilan laga ini harus dimaknai layaknya pertandingan final.
"Keberhasilan kita mengalahkan Arema Cronous di pertandingan terakhir juga berkat motivasi yang tinggi dari seluruh pemain. Jika di sisa laga tim bisa tetap bermain stabil seperti itu. Maka mudah-mudahan saja posisi kita tidak berubah (runner-up),”ujarnya.
Gelandang SFC, Ahmad Jufrianto mengakui, saat ini suasana tim sedang dalam kondisi yang sangat solid dan motivasi tinggi. Apalagi setelah berhasil membalaskan kekalahan dari Arema Cronous di pertandingan terakhir.
''Dengan kekompakan di antara pemain seperti ini, kita bisa lebih enjoy dalam melewati setiap pertandingan. Doakan ssaja kita bisa membawa pulang poin penuh saat melawan PBR nanti,” ujar pemain yang baru-baru ini memperkuat timnas saat laga persahabatan melawan Belanda.
Padahal dalam tur kali ini Laskar Wong Kito hanya akan melakoni satu laga away saja dan setelah itu kembali ke Palembang. Selanjutnya Ponaryo Astaman dkk akan kembali melakukan pertandingan pada (11/7) nanti melawan Persela Lamongan dan Persepam Madura United (15/7).
Arsitek asal Solo itu mengungkapkan, untuk menjaga agar kondisi tim tetap kondisif dan stabil memang dibutuhkan kekompakan di antara pemain. Sehingga mereka bisa saling memahami dan saling memberikan masukan dan saran mengenai apa yang terjadi dilapangan. Apalagi menghadapi sembilan laga Indonesian Super League (ISL) yang tersisa, banyak kemungkinan yang bisa terjadi.
"Karena itulah, meski Erick terkena akumulasi kartu kuning maupun pemain cadangan lainnya meski tidak bermain, tetap saya bawa. Saat ini saya tidak ingin meninggalkan satu pun pemain apalagi menjelang pertandingan sisa. Saya ingin pemain tetap kompak didalam dan luar lapangan,"harapnya.
Kekompakan tim memang menjadi salah satu kunci keberhasilan Kas Hartadi saat dirinya sukses menghantarakan SFC menjadi juara ISL musim lalu, dengan suasana ruang ganti yang nyaman membuat seluruh pemain merasa enjoy dalam bermain. Alhasil, SFC selalu berhasil memberikan tontonan yang menarik dan atraktif sepanjang laga di setiap pertandingan.
Cara inilah yang kini coba diterapkannya kembali pada tim peraih tiga gelar Piala Indonesia ini demi menjaga posisi di papan atas klasemen agar tetap aman, dari kejaran tim pesaing lainnya seperti Arema Cronous dan Persib Bandung yang terus menguntit dan sewaktu-waktu bisa menggeser SFC dari runner-up sementara.
Selisih poin yang cukup jauh dengan Persipura sebagai pemuncak klasemen sementara juga membuat Kas sadar jika target paling realistis yang bisa dicapai oleh SFC pada musim kompetisi tahun ini yakni menjadi runner up. Karena itu, maka sisa sembilan laga ini harus dimaknai layaknya pertandingan final.
"Keberhasilan kita mengalahkan Arema Cronous di pertandingan terakhir juga berkat motivasi yang tinggi dari seluruh pemain. Jika di sisa laga tim bisa tetap bermain stabil seperti itu. Maka mudah-mudahan saja posisi kita tidak berubah (runner-up),”ujarnya.
Gelandang SFC, Ahmad Jufrianto mengakui, saat ini suasana tim sedang dalam kondisi yang sangat solid dan motivasi tinggi. Apalagi setelah berhasil membalaskan kekalahan dari Arema Cronous di pertandingan terakhir.
''Dengan kekompakan di antara pemain seperti ini, kita bisa lebih enjoy dalam melewati setiap pertandingan. Doakan ssaja kita bisa membawa pulang poin penuh saat melawan PBR nanti,” ujar pemain yang baru-baru ini memperkuat timnas saat laga persahabatan melawan Belanda.
(aww)