Pemain PSIS terlalu remehkan lawan
A
A
A
Sindonews.com – PSIS belum mampu keluar dari ketergantungan terhadapan keberadaan striker asing asal Brazil Addison Alves. Terbukti, dua kali bermain tanpa Alves Mahesa Jenar – Julukan PSIS- dua kali pula menelan kekalahan.
Terakhir PSIS menelan kekalahan dari PS Bangka pada laga perdana babak 12 Grup B Divisi Utama Liga Indonesia, di Stadion Orom Sungailiat, Bangka, Jum’at (28/6). Sebelumnya, pada putaran kedua fase grup PSIS juga gagal mendapatkan poin saat menjamu Persikabo Bogor. Saat itu, PSIS juga tidak diperkuat oleh Alves, dan dipermalukan Persikabo dengan di gelontor dua gol tanpa balas dihadapan ribuan pendukungnya sendiri.
Dua kekalahan ini sudah cukup membuktikan, bahwa punggawa PSIS terutama striker lokal belumlah mumpuni untuk berkompetisi ke level yang lebih tinggi. Buktinya dalam dua laga mereka kesulitan menciptakan gol.
Pelatih PSIS Firmandoyo mengakui, ketidakhadiran Alves sangat berpengaruh terhadap kondisi tim, terutama di lini depan. Menurutnya Alves menjadi bagian penting bagi tim untuk memperoleh kemenangan.
Ketajaman Alves sudah tidak perlu diragukan. Sejak bersama PSIS, pada awal putaran kedua babak penyisihan grup, Alves sudah menyumbangkan enam gol dari tujuh kali bermain. “Ya sangat pengaruh sekali. Pengaruhnya adalah kita kesulitan membuat gol,” ujarnya.
Meski mengakui tanpa Alves timnya menjadi pincang, namun sebenarnya bukan semata-mata karena bermain tanpa Alves. Buktinya saat melawan PS Bangka, PSIS mampu mencetak gol lebih dulu yang diciptakan oleh I Nyoman Sukarja, bahkan permianan PSIS diklaim lebih baik dari PS Bangka karena sepanjang jalannya pertandingan mampu menguasai ball position.
Lantas apa penyebab kekalahan PSIS? Firmandoyo menuturkan penyebab kelahan PSIS, dari PS Bangka adalah karena faktor terlalu percaya diri alias over confidence, terutama setelah berhasil mencetak gol.
Terlalu percaya diri ini kemudian membuat para pemain meremehkan lawan, sehingga menjadikan para pemain-pemain PSIS menjadi lengah dan tidak focus. Padahal, kata Firmandoyo, para pemain sudah terlalu sering diingitkan untuk tidak meremehkan siapapun lawannya.
“Terlalu meremehkan lawan ini penyakit lama, padahal mereka sudah diingatkan berkali-kali,” tandasnya.
Dengan hasil kekalahan dari PS Bangka, membuat Firmandoyo harus kerja ekstra keras untuk membentuk karakter timnya, supaya pada pertandingan berikutnya mampu tampil lebih baik.
Jelas perjuangan PSIS untuk menuju tangga Indonesia Super League (ISL ) tidak akan mudah, mengingat tim-tim di grup B yang menjadi lawan PSIS adalah tim-tim tangguh seperti Persebaya, PS Bangka, dan PSBS Biak. Keempat tim ini sama-sama memiliki ambisi lolos ISL musim depan.
“Kita harus kerja lebih keras pada pertandingan-pertandingan berikutnya. Lawan-lawan kita semua tangguh, para pemain tidak boleh lagi melakukan kesalahan yang tidak penting yang bisa membuat tim rugi,” ujarnya.
Manajer Tim PSIS Setyo Agung Nugroho mengaku, sangat kecewa dengan penampilan para pemain yang gagal mendapatkan poin di kandang PS Bangka. Terlebih pada pertandingan tersebut, sebenarnya satu poin sudah nyaris digenggaman.”Kita sudah bicara pada semua pemain, kesalahan tidak boleh terulang. ISL sudah tinggal selangkah, jangan sampai hilang,” ujarnya.
Kekecewaan Agung memang cukup mendasar, mengigat selama ini para pemain diberikan fasilitas yang cukup memadai, gaji mereka tidak pernah telat meski manajemen kesulitan anggaran. Berbagai cara dilakukan manajemen supaya pembayaran gaji tidak ada tunggakan. Bahkan saat laga away manajemen selalu memberikan fasilitan hotel yang memadai dengan harapan para pemain bisa nyaman dan memberikan penampilan terbaik.
Terakhir PSIS menelan kekalahan dari PS Bangka pada laga perdana babak 12 Grup B Divisi Utama Liga Indonesia, di Stadion Orom Sungailiat, Bangka, Jum’at (28/6). Sebelumnya, pada putaran kedua fase grup PSIS juga gagal mendapatkan poin saat menjamu Persikabo Bogor. Saat itu, PSIS juga tidak diperkuat oleh Alves, dan dipermalukan Persikabo dengan di gelontor dua gol tanpa balas dihadapan ribuan pendukungnya sendiri.
Dua kekalahan ini sudah cukup membuktikan, bahwa punggawa PSIS terutama striker lokal belumlah mumpuni untuk berkompetisi ke level yang lebih tinggi. Buktinya dalam dua laga mereka kesulitan menciptakan gol.
Pelatih PSIS Firmandoyo mengakui, ketidakhadiran Alves sangat berpengaruh terhadap kondisi tim, terutama di lini depan. Menurutnya Alves menjadi bagian penting bagi tim untuk memperoleh kemenangan.
Ketajaman Alves sudah tidak perlu diragukan. Sejak bersama PSIS, pada awal putaran kedua babak penyisihan grup, Alves sudah menyumbangkan enam gol dari tujuh kali bermain. “Ya sangat pengaruh sekali. Pengaruhnya adalah kita kesulitan membuat gol,” ujarnya.
Meski mengakui tanpa Alves timnya menjadi pincang, namun sebenarnya bukan semata-mata karena bermain tanpa Alves. Buktinya saat melawan PS Bangka, PSIS mampu mencetak gol lebih dulu yang diciptakan oleh I Nyoman Sukarja, bahkan permianan PSIS diklaim lebih baik dari PS Bangka karena sepanjang jalannya pertandingan mampu menguasai ball position.
Lantas apa penyebab kekalahan PSIS? Firmandoyo menuturkan penyebab kelahan PSIS, dari PS Bangka adalah karena faktor terlalu percaya diri alias over confidence, terutama setelah berhasil mencetak gol.
Terlalu percaya diri ini kemudian membuat para pemain meremehkan lawan, sehingga menjadikan para pemain-pemain PSIS menjadi lengah dan tidak focus. Padahal, kata Firmandoyo, para pemain sudah terlalu sering diingitkan untuk tidak meremehkan siapapun lawannya.
“Terlalu meremehkan lawan ini penyakit lama, padahal mereka sudah diingatkan berkali-kali,” tandasnya.
Dengan hasil kekalahan dari PS Bangka, membuat Firmandoyo harus kerja ekstra keras untuk membentuk karakter timnya, supaya pada pertandingan berikutnya mampu tampil lebih baik.
Jelas perjuangan PSIS untuk menuju tangga Indonesia Super League (ISL ) tidak akan mudah, mengingat tim-tim di grup B yang menjadi lawan PSIS adalah tim-tim tangguh seperti Persebaya, PS Bangka, dan PSBS Biak. Keempat tim ini sama-sama memiliki ambisi lolos ISL musim depan.
“Kita harus kerja lebih keras pada pertandingan-pertandingan berikutnya. Lawan-lawan kita semua tangguh, para pemain tidak boleh lagi melakukan kesalahan yang tidak penting yang bisa membuat tim rugi,” ujarnya.
Manajer Tim PSIS Setyo Agung Nugroho mengaku, sangat kecewa dengan penampilan para pemain yang gagal mendapatkan poin di kandang PS Bangka. Terlebih pada pertandingan tersebut, sebenarnya satu poin sudah nyaris digenggaman.”Kita sudah bicara pada semua pemain, kesalahan tidak boleh terulang. ISL sudah tinggal selangkah, jangan sampai hilang,” ujarnya.
Kekecewaan Agung memang cukup mendasar, mengigat selama ini para pemain diberikan fasilitas yang cukup memadai, gaji mereka tidak pernah telat meski manajemen kesulitan anggaran. Berbagai cara dilakukan manajemen supaya pembayaran gaji tidak ada tunggakan. Bahkan saat laga away manajemen selalu memberikan fasilitan hotel yang memadai dengan harapan para pemain bisa nyaman dan memberikan penampilan terbaik.
(wbs)