Persibo lemas, calon sponsor frustrasi
A
A
A
Sindonews.com —Setelah sempat dihinggapi semangat kebangkitan dengan datangnya sponsor, Persibo Bojonegoro kembali lemas. Sebab dikabarkan calon investor menarik diri dari keterlibatan di tim berjuluk Laskar Angling Dharma karena beberapa faktor, salah satunya persoalan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Tiga sponsor yang sebelumnya tertarik berinvestasi di Persibo adalah Bank Mandiri, Pocari Sweat dan Graha Residence. Ketiganya sempat beberapa kali melakukan pertemuan dengan manajemen Persibo namun belum juga mencapai kata sepakat. Berlarutnya pembicaraan ini juga menjadi sebab frsutrasinya calon sponsor.
Salah satu sumber yang terlibat dalam pembicaraan sponsorship itu mengungkapkan, sanksi dari Komdis terkait pertandingan di AFC Cup kontra Sunray JC Hongkong membuat calon sponsor berpikir ulang. Persibo sendiri telah menerima sanksi secara tertulis dari PSSI tengah pekan lalu.
“Sponsor ragu-ragu untuk meneruskan kerjasama karena sanksi itu akan memberatkan Persibo di masa depan. Sedangkan belum diperoleh keterangan pasti, apakah sanksi itu khusus untuk pemain dan ofisial atau berlaku juga untuk klub,” papar sumber yang tak ingin namanya dicantumkan ini.
Dia juga menambahkan, berlarutnya proses pembicaraan sponsorship membuat calon sponsor frustrasi dan dianggap negosiasi hanya menghabiskan energi. “Semula pihak sponsor menganggap pembicaraan berlangsung lancar. Tapi pihak manajemen terlalu rumit dalam memberikan penawaran,” tambahnya.
CEO Persibo Lukman Wafi membantah permbicaraan dengan calon sponsor mengalami kegagalan. Dia mengatakan proses perundingan terus berlangsung dan berharap ada titik temu. Kendati demikian, pihaknya juga harus memecah konsentrasi seputar langkah yang akan diambil menyikapi sanksi dari Komdis PSSI.
“Belum ada keputusan mundur atau tidak dari calon sponsor. Pembicaraan masih terus berlangsung. Sekarang kami juga harus berpikir soal langkah yang diambil persibo terkait sanksi dari Komdis,” ujar Lukman Wafi. Dia sendiri belum membeberkan apa langkah terdekat yang ditempuh klub.
Pastinya, jika gagal dalam negosiasi sponsorship, maka keuangan Persibo batal sehat. Klub kebanggaan Boromania harus kembali tertatih-tatih mencukupi kebutuhan operasional yang selama ini tidak tertutupi. Rencana masuknya sejumlah sponsor itu sebenarnya peluang terbaik bagi tim oranye.
Sebelumnya Persibo tak pernah mendapatkan dana dari pihak swasta secara profesional sejak lepas dari pengelolaan Pemkab Bojonegoro. Tiga tahun terakhir, setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dilarang untuk klub profesional, Persibo tak memiliki sumber dana secara mandiri.
Pernah Persibo mendapatkan asupan dana dari konsorsium Mitra Bola Indonesia (MBI), namun itu bukan sponsorship melainkan sebagai bentuk tanggungjawab sebagai pemilik mayoritas saham. Kini konsorsium sendiri terbukti melepas tanggungjawab soal pendanaan klub-klub IPL
Tiga sponsor yang sebelumnya tertarik berinvestasi di Persibo adalah Bank Mandiri, Pocari Sweat dan Graha Residence. Ketiganya sempat beberapa kali melakukan pertemuan dengan manajemen Persibo namun belum juga mencapai kata sepakat. Berlarutnya pembicaraan ini juga menjadi sebab frsutrasinya calon sponsor.
Salah satu sumber yang terlibat dalam pembicaraan sponsorship itu mengungkapkan, sanksi dari Komdis terkait pertandingan di AFC Cup kontra Sunray JC Hongkong membuat calon sponsor berpikir ulang. Persibo sendiri telah menerima sanksi secara tertulis dari PSSI tengah pekan lalu.
“Sponsor ragu-ragu untuk meneruskan kerjasama karena sanksi itu akan memberatkan Persibo di masa depan. Sedangkan belum diperoleh keterangan pasti, apakah sanksi itu khusus untuk pemain dan ofisial atau berlaku juga untuk klub,” papar sumber yang tak ingin namanya dicantumkan ini.
Dia juga menambahkan, berlarutnya proses pembicaraan sponsorship membuat calon sponsor frustrasi dan dianggap negosiasi hanya menghabiskan energi. “Semula pihak sponsor menganggap pembicaraan berlangsung lancar. Tapi pihak manajemen terlalu rumit dalam memberikan penawaran,” tambahnya.
CEO Persibo Lukman Wafi membantah permbicaraan dengan calon sponsor mengalami kegagalan. Dia mengatakan proses perundingan terus berlangsung dan berharap ada titik temu. Kendati demikian, pihaknya juga harus memecah konsentrasi seputar langkah yang akan diambil menyikapi sanksi dari Komdis PSSI.
“Belum ada keputusan mundur atau tidak dari calon sponsor. Pembicaraan masih terus berlangsung. Sekarang kami juga harus berpikir soal langkah yang diambil persibo terkait sanksi dari Komdis,” ujar Lukman Wafi. Dia sendiri belum membeberkan apa langkah terdekat yang ditempuh klub.
Pastinya, jika gagal dalam negosiasi sponsorship, maka keuangan Persibo batal sehat. Klub kebanggaan Boromania harus kembali tertatih-tatih mencukupi kebutuhan operasional yang selama ini tidak tertutupi. Rencana masuknya sejumlah sponsor itu sebenarnya peluang terbaik bagi tim oranye.
Sebelumnya Persibo tak pernah mendapatkan dana dari pihak swasta secara profesional sejak lepas dari pengelolaan Pemkab Bojonegoro. Tiga tahun terakhir, setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dilarang untuk klub profesional, Persibo tak memiliki sumber dana secara mandiri.
Pernah Persibo mendapatkan asupan dana dari konsorsium Mitra Bola Indonesia (MBI), namun itu bukan sponsorship melainkan sebagai bentuk tanggungjawab sebagai pemilik mayoritas saham. Kini konsorsium sendiri terbukti melepas tanggungjawab soal pendanaan klub-klub IPL
(wbs)