Tahan SFC, PBR tak beruntung
A
A
A
Sindonews.com - Pelita Bandung Raya (PBR) hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Sriwijaya FC pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2013. Padahal, di laga yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung itu, skuad The Boys Are Back tampil gemilang.
Sriwijaya FC sempat menunjukkan kelasnya di awal pertandingan. Mereka langsung menyerang dan melahirkan peluang di menit pertama. Beruntung tendangan jarak dekat Ramdani Lestaluhu mampu diblok defender Mijo Dadic.
Lepas lima menit laga berjalan, PBR baru menemukan permainan pas mereka. Beberapa peluang mampu dilahirkan skuad berjuluk The Boys Are Back ini. Pola satu dua sentuhan yang dikombinasikan dengan umpan terobosan terbukti mampu merepotkan Sriwijaya FC. Jala gawang Laskar Wong Kito akhirnya bergetar di menit sepuluh.
Bermula dari kerjasama cepat dengan Sekou Camara, Marwan Sayedeh berhasil melewati dua pemain lawan. Umpan datar ke mulut gawang yang dia lepaskan, kemudian disambar Gaston Castano hingga berbuah gol. Unggul terlebih dahulu membuat Rizky Pellu dkk termotivasi menambah angka. Namun hal itu justru berbuah kerugian.
Menit 16, para defender PBR terlambat melakukan transisi dari menyerang ke bertahan. Bolongnya lini belakang mampu dimanfaatkan duet Sriwijaya FC, Tantan dan Ramdani Lestaluhu. Tak butuh banyak perjuangan, Ramdani mampu menaklukan kiper Tema Mursadat.
Setelah kedudukan kembali imbang, skuad The Boys Are Back tak mengendurkan serangan. Bahkan mereka terus mengancam gawang Laskar Wong Kito. Hingga akhirnya mereka kembali unggul pada menit 29. Dengan satu sontekan cantik, Gaston Castano mengembalikan umpan terobosan yang diterimanya pada Dolly Gultom. Dari luar kotak penalti, Dolly melakukan long shoot keras yang tak mampu dijangkau kiper Rivky Dagthon. Meski beberapa peluang diperoleh, kedua tim tak mampu menambah angka hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Sriwijaya FC balik mendominasi. Hasilnya, Edy Foday mampu menyamakan kedudukan di menit 60. Bermula dari tendangan mendatar Tantan yang membentur tiang gawang, Edy menyerobot bola pantulan untuk mengarahkannya ke gawang.
PBR sebenarnya berkesempatan memenangkan laga. Sayang, penalti Gaston Castano di menit 74 mampu diblok Rivky. Setelah itu, beberapa kemelut terjadi di mulut gawang Sriwijaya FC. Apalagi setelah satu pemain tim tamu, Ahmad Juprianto mendapat kartu kuning kedua. Namun kedudukan 2-2 tidak berubah hingga pertandingan selesai.
"Permainan kami tidak buruk. Banyak sekali peluang lahir, termasuk penalti di babak kedua. Tapi ini sepakbola, selain bermain bagus, keberuntungan juga menentukan. Hasil ini kurang memuaskan sebenarnya," ucap Pelatih PBR Daniel Daeko Janackovic usai laga.
Meski begitu, dia mengapresiasi anak asuhnya yang berhasil mengimbangi penampilan Laskar Wong Kito. "Jangan lupa, ini Sriwijaya FC, posisi kedua di klasemen. Mereka punya pemain sekelas Tantan dan Foday. Tadinya memang semua bersepakat untuk memenangkan pertandingan hari ini. Tapi setidaknya kami berhasil menghadapi kesulitan kami," kata Darko.
Sementara pelatih tim tamu, Kas Hartadi mengeluhkan kurangnya massa recovery. Waktu empat hari pascalaga melelahkan kontra Arema Cronous, dianggap sebagai kendala terbesar.
"Pertandingan tadi cukup bagus, kedua tim saling menyerang. Tapi para pemain kami kelelahan, kaget juga ketika kami sempat tertinggal. Dan memang Stadion Si Jalak Harupat kurang bersahabat dengan kami, dua laga di sini (melawan Persib Bandung dan PBR), berakhir dengan hasil kurang memuaskan," ucap Kas.
Sriwijaya FC sempat menunjukkan kelasnya di awal pertandingan. Mereka langsung menyerang dan melahirkan peluang di menit pertama. Beruntung tendangan jarak dekat Ramdani Lestaluhu mampu diblok defender Mijo Dadic.
Lepas lima menit laga berjalan, PBR baru menemukan permainan pas mereka. Beberapa peluang mampu dilahirkan skuad berjuluk The Boys Are Back ini. Pola satu dua sentuhan yang dikombinasikan dengan umpan terobosan terbukti mampu merepotkan Sriwijaya FC. Jala gawang Laskar Wong Kito akhirnya bergetar di menit sepuluh.
Bermula dari kerjasama cepat dengan Sekou Camara, Marwan Sayedeh berhasil melewati dua pemain lawan. Umpan datar ke mulut gawang yang dia lepaskan, kemudian disambar Gaston Castano hingga berbuah gol. Unggul terlebih dahulu membuat Rizky Pellu dkk termotivasi menambah angka. Namun hal itu justru berbuah kerugian.
Menit 16, para defender PBR terlambat melakukan transisi dari menyerang ke bertahan. Bolongnya lini belakang mampu dimanfaatkan duet Sriwijaya FC, Tantan dan Ramdani Lestaluhu. Tak butuh banyak perjuangan, Ramdani mampu menaklukan kiper Tema Mursadat.
Setelah kedudukan kembali imbang, skuad The Boys Are Back tak mengendurkan serangan. Bahkan mereka terus mengancam gawang Laskar Wong Kito. Hingga akhirnya mereka kembali unggul pada menit 29. Dengan satu sontekan cantik, Gaston Castano mengembalikan umpan terobosan yang diterimanya pada Dolly Gultom. Dari luar kotak penalti, Dolly melakukan long shoot keras yang tak mampu dijangkau kiper Rivky Dagthon. Meski beberapa peluang diperoleh, kedua tim tak mampu menambah angka hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, Sriwijaya FC balik mendominasi. Hasilnya, Edy Foday mampu menyamakan kedudukan di menit 60. Bermula dari tendangan mendatar Tantan yang membentur tiang gawang, Edy menyerobot bola pantulan untuk mengarahkannya ke gawang.
PBR sebenarnya berkesempatan memenangkan laga. Sayang, penalti Gaston Castano di menit 74 mampu diblok Rivky. Setelah itu, beberapa kemelut terjadi di mulut gawang Sriwijaya FC. Apalagi setelah satu pemain tim tamu, Ahmad Juprianto mendapat kartu kuning kedua. Namun kedudukan 2-2 tidak berubah hingga pertandingan selesai.
"Permainan kami tidak buruk. Banyak sekali peluang lahir, termasuk penalti di babak kedua. Tapi ini sepakbola, selain bermain bagus, keberuntungan juga menentukan. Hasil ini kurang memuaskan sebenarnya," ucap Pelatih PBR Daniel Daeko Janackovic usai laga.
Meski begitu, dia mengapresiasi anak asuhnya yang berhasil mengimbangi penampilan Laskar Wong Kito. "Jangan lupa, ini Sriwijaya FC, posisi kedua di klasemen. Mereka punya pemain sekelas Tantan dan Foday. Tadinya memang semua bersepakat untuk memenangkan pertandingan hari ini. Tapi setidaknya kami berhasil menghadapi kesulitan kami," kata Darko.
Sementara pelatih tim tamu, Kas Hartadi mengeluhkan kurangnya massa recovery. Waktu empat hari pascalaga melelahkan kontra Arema Cronous, dianggap sebagai kendala terbesar.
"Pertandingan tadi cukup bagus, kedua tim saling menyerang. Tapi para pemain kami kelelahan, kaget juga ketika kami sempat tertinggal. Dan memang Stadion Si Jalak Harupat kurang bersahabat dengan kami, dua laga di sini (melawan Persib Bandung dan PBR), berakhir dengan hasil kurang memuaskan," ucap Kas.
(wbs)