LPIS andalkan PSSI selesaikan tunggakan gaji

Sindonews.com - Media Officer PT. Liga Premier Indonesia Sportindo (LPIS), Abi Hasantoso meminta PSSI agar tidak lepas tanggung jawab dan tetap memperhatikan kompetisi Indonesia Premier League (IPL). Pasalnya, Abi menilai IPL juga merupakan bentukan PSSI.

"IPL ini dulu yang membentuk PSSI. Kami sebagai operator ditunjuk untuk menjalankan kompetisi. Tetapi semuanya berubah dan kami tidak lagi diperhatikan PSSI," ungkap Abi di Jakarta, Senin (1/7/2013).

Sejak hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret 2013 dikeluarkan, PSSI memang terkesan menganaktirikan IPL. Pasalnya, hanya empat klub dari LPIS yang diperbolehkan ikut kompetisi musim depan. Hal itu berbanding jauh dengan Indonesia Super League (ISL) yang menempatkan 18 klub. Keputusan itu pun berdampak pada jalannya kompetisi IPL yang bisa dibilang menjadi lesu darah dan lantas dirundung berbagai masalah seperti tunggakan gaji.

Lebih lanjut, Abi pun meminta PSSI plus Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin untuk ambil bagian dalam menyelesaikan tunggakan gaji di IPL. Selain itu, Abi juga menyayangkan sikap Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang terkesan mengabaikan masalah tersebut.

"Soal tunggakan, PSSI juga harusnya ikut bantu dan bertanggung jawab. Ketua Umum juga tidak bisa lari. Dulu dia yang menunjuk kami. Kami mencoba beberapa kali melapor kepada Komdis soal banyaknya masalah, tapi mereka sama sekali enggan menanggapi," tutup Abi.