Morris terkena akumulasi, Rico jadi pengganti
A
A
A
Sindonews.com - Hasil imbang 2-2 kontra Persebaya Surabaya beberapa waktu lalu, tidak hanya harus dibayar dengan peluang PSIS makin tipis. PSIS juga harus membayar mahal dengan kehilangan bek tangguh, Morris Power saat melawan PSBS Biak pada 8 Juli mendatang.
Morris dipastikan tidak akan bisa memperkuat PSIS karena pada laga sebelumnya mendapatkan kartu kuning kedua, sehingga terkena hukuman absen satu kali pertandingan. Kartu kuning pertama Morris didapat saat melawan PS Bangka pada pertandingan perdana babak 12 besar.
Kehilangan Morris jelas sangat merugikan tim. Apalagi kondisi tim saat ini sangat membutuhkan kemenangan untuk membuka peluang lolos semi final. Padahal Morris selama ini menjadi tumpuan utama lini belakang PSIS untuk meredam serangan lawan.
Morris dikenal cukup keras menjaga barisan belakang, bahkan tak jarang dia melakukan tekling keras pada pemain lawan. Karena aksi kerasnya, wasit tak jarang mengganjarnya dengan kartu kuning. Tercatat Morris sudah lima kali mendapatkan kartu Kuning. Akibat akumulasi, dia juga pernah absen saat PSIS melawan Persipur Purwodadi.
Namun, kehilangan Morris tidak lantas membuat pelatih Firmandoyo patah arang. Menurutnya, untuk menggantikan posisi Morris, sudah disiapkan bek muda jebolan PON Jateng Rico Fernanda. Diplotnya Rico sebagai pengganti Morris, bukan tanpa alasan. Firmandoyo melihat, Rico sudah semakin baik. Hal itu dibuktikan ketika dipasang saat melawan Persipur.
"Rico tidak ada masalah, Dia sekarang semakin percaya diri dan tenang, sehingga kami tidak perlu khawatir," ujar Pelatih Firmandoyo.
Dia berharap, meski tidak ada Morris tidak mempengaruhi mental pemain-pemain lain. Pasalnya, seperti sudah menjadi kebiasaan jika tanpa diperkuat salah satu pemain asingnya, PSIS kesulitan menang."Kami tidak akan menyerah sampai babak akhir, pemain harus fight dan tetap konsentrasi," imbuhnya.
Sementara itu, jelang persiapan menghadapi PSPS Bangka pada 8 Juli mendatang, Firmandoyo mengatakan, sudah mewanti-wanti anak-anak asuhnya untuk konsentrasi penuh sampai akhir pertandingan.
Dia sengaja terus mewanti-wanti pemainnya untuk konsetrasi, karena hasil kurang maksimal yang didapat pada dua laga terakhir karena faktor konsentrasi yang hilang."Konsentrasi yang terpenting," ujarnya.
Morris dipastikan tidak akan bisa memperkuat PSIS karena pada laga sebelumnya mendapatkan kartu kuning kedua, sehingga terkena hukuman absen satu kali pertandingan. Kartu kuning pertama Morris didapat saat melawan PS Bangka pada pertandingan perdana babak 12 besar.
Kehilangan Morris jelas sangat merugikan tim. Apalagi kondisi tim saat ini sangat membutuhkan kemenangan untuk membuka peluang lolos semi final. Padahal Morris selama ini menjadi tumpuan utama lini belakang PSIS untuk meredam serangan lawan.
Morris dikenal cukup keras menjaga barisan belakang, bahkan tak jarang dia melakukan tekling keras pada pemain lawan. Karena aksi kerasnya, wasit tak jarang mengganjarnya dengan kartu kuning. Tercatat Morris sudah lima kali mendapatkan kartu Kuning. Akibat akumulasi, dia juga pernah absen saat PSIS melawan Persipur Purwodadi.
Namun, kehilangan Morris tidak lantas membuat pelatih Firmandoyo patah arang. Menurutnya, untuk menggantikan posisi Morris, sudah disiapkan bek muda jebolan PON Jateng Rico Fernanda. Diplotnya Rico sebagai pengganti Morris, bukan tanpa alasan. Firmandoyo melihat, Rico sudah semakin baik. Hal itu dibuktikan ketika dipasang saat melawan Persipur.
"Rico tidak ada masalah, Dia sekarang semakin percaya diri dan tenang, sehingga kami tidak perlu khawatir," ujar Pelatih Firmandoyo.
Dia berharap, meski tidak ada Morris tidak mempengaruhi mental pemain-pemain lain. Pasalnya, seperti sudah menjadi kebiasaan jika tanpa diperkuat salah satu pemain asingnya, PSIS kesulitan menang."Kami tidak akan menyerah sampai babak akhir, pemain harus fight dan tetap konsentrasi," imbuhnya.
Sementara itu, jelang persiapan menghadapi PSPS Bangka pada 8 Juli mendatang, Firmandoyo mengatakan, sudah mewanti-wanti anak-anak asuhnya untuk konsentrasi penuh sampai akhir pertandingan.
Dia sengaja terus mewanti-wanti pemainnya untuk konsetrasi, karena hasil kurang maksimal yang didapat pada dua laga terakhir karena faktor konsentrasi yang hilang."Konsentrasi yang terpenting," ujarnya.
(aww)