Gol spektakuler Matsunaga runtuhkan Persija
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah gol spektakuler yang diciptakan Shohei Matsunaga membawa kemenangan Persegres Gresik United kala meladeni Persija Jakarta di Stadion Petrokimia, Jumat (5/7) sore. Gol menit ke-12 tersebut menjadi gol tunggal di pertandingan yang keras dan secara teknik kurang menarik dinikmati tersebut.
Gol brilian Matsunaga tercipta kala menyambut umpan dari sayap yang dilepaskan Siswanto. Pemain asal Jepang ini bergerak ke tiang jauh dan tak terkawal pemain belakang Persija. Matsunaga menyambut bola dengan sepakan voli yang membuat kiper Persija Andritany tak mampu bereaksi.
Persegres sendiri melakukan perubahan dengan menempatkan gelandang serang Ngon Mamoun sebagai striker tunggal di depan. Sedangkan tiga gelandang di belakangnya adalah Shohei Matsunaga, Siswanto, serta Sultan Samma. Komposisi ini cukup merepotkan Persija di babak pertama.
Sayang, Laskar Joko Samudro tidak mampu mempertahankan konsistensi permainan. Setelah mencetak gol, tim arahan Widodo C Putro malah menurun dan tidak banyak memberikan ancaman berarti ke pertahanan Persija. Di babak kedua pun tuan rumah tak bisa meningkatkan mutu permainan.
Justru Persija yang tampil canggung di babak pertama mencatat grafik menanjak di babak kedua. Tim asal ibukota berupaya menutupi kelemahan tanpa dua pemain asingnya, Robertino Pugliara dan Pacho Kenmogne. Tapi upaya itu tampaknya cukup berat.
Rohit Chand yang bisanya tampil dengan mobilitas tinggi, perannya tak begitu terlihat dan tak banyak membuat perubahan di lini tengah. Defri Risky yang bermain apik kala menghadapi Arema Cronous juga tidak tampil dengan potensi terbaiknya. Alhasil, anak asuh Benny Dolo susah payah mengimbangi permainan Persegres.
Persija bukannya tanpa peluang. Sejumlah kesempatan diperoleh Defri Risky dan M Ilham di babak kedua, tapi bisa digagalkan kiper Hery Prasetya yang tampil apik. Lini depan Persija tidak mampu berbuat banyak karena Rahmad Afandi berhasil dimatikan bek bongsor Sasa Zecevic.
"Saya senang dengan kemenangan ini," sebut Pelatih Persegres Gresik Widodo C Putro. "Walau di babak kedua harus diakui permainan menurun. Seperti saya bilang sebelumnya bahwa Persija tim yang bagus. Mereka telah membuktikannya dengan memberikan perlawanan ketat dan keras."
Ini menjadi kemenangan ketiga berturut-turut bagi tim kebanggaan Kota Pudak dan menjadi tren terbaik sepanjang musim ISL 2013. Walau masih banyak kelemahan dan tidak tampil dengan performa terbaiknya, Widodo mengapresiasi perjuangan timnya yang menambah tiga angka sekaligus mengamankan posisi di 10 besar.
"Saya sempat khawatir di babak kedua Persija bangkit dan menyamakan skor. Untunglah, pemain tetap konsentrasi walau tidak begitu mampu memberikan tekanan seperti di babak pertama. Secara umum semua pemain tampil sesuai harapan," tandas Widodo.
Di kubu seberang, Pelatih Persija Benny Dolo kecewa timnya tidak mengambil poin satu pun dalam tur Jawa Timur ke Malang dan Gresik. Kendati begitu dia menyadari timnya cukup berat mengambil angka di Gresik setelah pemain bekerja keras di Malang dan berujung cederanya Robertino Pugliara dan Pacho Kenmogne.
"Pemain seperti Rohit Chand sebenarnya juga tidak seratus persen fit, tapi dipaksakan karena keterbatasan pemain. Lini depan berat tanpa Kenmogne karena kami perlu pemain bertenaga dan memiliki kemampuan beradu fisik. Babak kedua ada peluang tapi pemain kurang tenang dalam finishing," urai Benny Dolo.
Soal permainan keras yang diperagakan kedua kubu, menurutnya masih wajar karena masih dalam batasan sportifitas. "Persija dan Persegres sama-sama berani bermain keras. Menurut saya tak ada masalah. Yang jelas kami kurang begitu bagus di babak pertama hingga kecolongan gol," demikian Benny Dollo.
Gol brilian Matsunaga tercipta kala menyambut umpan dari sayap yang dilepaskan Siswanto. Pemain asal Jepang ini bergerak ke tiang jauh dan tak terkawal pemain belakang Persija. Matsunaga menyambut bola dengan sepakan voli yang membuat kiper Persija Andritany tak mampu bereaksi.
Persegres sendiri melakukan perubahan dengan menempatkan gelandang serang Ngon Mamoun sebagai striker tunggal di depan. Sedangkan tiga gelandang di belakangnya adalah Shohei Matsunaga, Siswanto, serta Sultan Samma. Komposisi ini cukup merepotkan Persija di babak pertama.
Sayang, Laskar Joko Samudro tidak mampu mempertahankan konsistensi permainan. Setelah mencetak gol, tim arahan Widodo C Putro malah menurun dan tidak banyak memberikan ancaman berarti ke pertahanan Persija. Di babak kedua pun tuan rumah tak bisa meningkatkan mutu permainan.
Justru Persija yang tampil canggung di babak pertama mencatat grafik menanjak di babak kedua. Tim asal ibukota berupaya menutupi kelemahan tanpa dua pemain asingnya, Robertino Pugliara dan Pacho Kenmogne. Tapi upaya itu tampaknya cukup berat.
Rohit Chand yang bisanya tampil dengan mobilitas tinggi, perannya tak begitu terlihat dan tak banyak membuat perubahan di lini tengah. Defri Risky yang bermain apik kala menghadapi Arema Cronous juga tidak tampil dengan potensi terbaiknya. Alhasil, anak asuh Benny Dolo susah payah mengimbangi permainan Persegres.
Persija bukannya tanpa peluang. Sejumlah kesempatan diperoleh Defri Risky dan M Ilham di babak kedua, tapi bisa digagalkan kiper Hery Prasetya yang tampil apik. Lini depan Persija tidak mampu berbuat banyak karena Rahmad Afandi berhasil dimatikan bek bongsor Sasa Zecevic.
"Saya senang dengan kemenangan ini," sebut Pelatih Persegres Gresik Widodo C Putro. "Walau di babak kedua harus diakui permainan menurun. Seperti saya bilang sebelumnya bahwa Persija tim yang bagus. Mereka telah membuktikannya dengan memberikan perlawanan ketat dan keras."
Ini menjadi kemenangan ketiga berturut-turut bagi tim kebanggaan Kota Pudak dan menjadi tren terbaik sepanjang musim ISL 2013. Walau masih banyak kelemahan dan tidak tampil dengan performa terbaiknya, Widodo mengapresiasi perjuangan timnya yang menambah tiga angka sekaligus mengamankan posisi di 10 besar.
"Saya sempat khawatir di babak kedua Persija bangkit dan menyamakan skor. Untunglah, pemain tetap konsentrasi walau tidak begitu mampu memberikan tekanan seperti di babak pertama. Secara umum semua pemain tampil sesuai harapan," tandas Widodo.
Di kubu seberang, Pelatih Persija Benny Dolo kecewa timnya tidak mengambil poin satu pun dalam tur Jawa Timur ke Malang dan Gresik. Kendati begitu dia menyadari timnya cukup berat mengambil angka di Gresik setelah pemain bekerja keras di Malang dan berujung cederanya Robertino Pugliara dan Pacho Kenmogne.
"Pemain seperti Rohit Chand sebenarnya juga tidak seratus persen fit, tapi dipaksakan karena keterbatasan pemain. Lini depan berat tanpa Kenmogne karena kami perlu pemain bertenaga dan memiliki kemampuan beradu fisik. Babak kedua ada peluang tapi pemain kurang tenang dalam finishing," urai Benny Dolo.
Soal permainan keras yang diperagakan kedua kubu, menurutnya masih wajar karena masih dalam batasan sportifitas. "Persija dan Persegres sama-sama berani bermain keras. Menurut saya tak ada masalah. Yang jelas kami kurang begitu bagus di babak pertama hingga kecolongan gol," demikian Benny Dollo.
(aww)