Persema beri sinyal turun kasta
A
A
A
Sindonews.com - Persema Malang sepertinya menunjukkan tanda akan tersingkir dari kompetisi Indonesian Premier League (IPL) setelah menderita empat kekalahan beruntun di partai kandang dan menjadi bulan-bulanan kontestan lain. Bahkan terakhir, pada pertandingan menjamu PSLS Lokhseumawe, tim berjuluk Bledeg Biru menjadi korban dengan skor telak 1-4.
Ketika IPL sudah memasuki separuh jalan, langkah Persema Malang jelas teramat sulit dengan kondisi mental dan teknis timnya. Pelatih pun hanya bisa menjadi faktor non-teknis sebagai biang kekalahan, seperti kelelahan karena padatnya jadwal atau meremehkan lawan. “Lawan PSLS pemain kelelahan karena sehari sebelumnya menghadapi Persiraja Banda Aceh. Lemahnya fisik membuat konsentrasi tidak bagus dan gagal mempertahankan keunggulan,” jelas Pelatih Persema, Rudi Hariantoko yang baru saja menggantikan Slave Radovski, Selasa (9/7/2013).
Melihat hasil beberapa pertandingan yang selalu kalah, sudah jelas Persema lemah di berbagai aspek. Ketika teknik tidak memadai, masih ditambah mental pemain yang kurang mapan karena minimnya jam terbang. Hanya beberapa pemain saja yang kenyang kompetisi level atas. Di Persema hanya muncul nama Irfan Raditya dan M Kamri sebagai pemain yang pernah berkecimpung di level atas.
Kekalahan demi kekalahan di kandang semakin membuat mental Bledeg Biru remuk redam. Dalam empat laga kandang menjamu Pro Duta, Semen Padang, Persiraja, serta PSLS, Persema paling sedikit kebobolan tiga gol. Sedangkan soal produktifitas, hanya mampu melesakkan dua gol.
“Benar kalau Persema lemah dari berbagai aspek. Memang inilah kemampuan tim musim ini yang rata-rata dipenuhi pemain muda. Kami tidak bisa menuntut banyak karena mereka memang minim pengalaman," ucap CEO Persema, Dito Arif.
Kendati prestasi babak belur, ternyata Persema masih mendapat berita positif menyusul rencana kerjasama sponsorship dengan sebuah perusahaan asuransi. Walau nominalnya masih di bawah Rp1 miliar, paling tidak kerjasama itu menjadi prospek tersendiri bagi Persema yang jarang mendapat sponsor.
Pada awal kompetisi lalu sebenarnya tim yang bermarkas di Stadion Gajayana ini sempat bekerja sama sponsorship dengan Killerfish. Sayang perusahaan tersebut menarik diri karena persema dinyatakan tak berhak ikut kompetisi unifikasi 2014 berdasar hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret di Solo.
Ketika IPL sudah memasuki separuh jalan, langkah Persema Malang jelas teramat sulit dengan kondisi mental dan teknis timnya. Pelatih pun hanya bisa menjadi faktor non-teknis sebagai biang kekalahan, seperti kelelahan karena padatnya jadwal atau meremehkan lawan. “Lawan PSLS pemain kelelahan karena sehari sebelumnya menghadapi Persiraja Banda Aceh. Lemahnya fisik membuat konsentrasi tidak bagus dan gagal mempertahankan keunggulan,” jelas Pelatih Persema, Rudi Hariantoko yang baru saja menggantikan Slave Radovski, Selasa (9/7/2013).
Melihat hasil beberapa pertandingan yang selalu kalah, sudah jelas Persema lemah di berbagai aspek. Ketika teknik tidak memadai, masih ditambah mental pemain yang kurang mapan karena minimnya jam terbang. Hanya beberapa pemain saja yang kenyang kompetisi level atas. Di Persema hanya muncul nama Irfan Raditya dan M Kamri sebagai pemain yang pernah berkecimpung di level atas.
Kekalahan demi kekalahan di kandang semakin membuat mental Bledeg Biru remuk redam. Dalam empat laga kandang menjamu Pro Duta, Semen Padang, Persiraja, serta PSLS, Persema paling sedikit kebobolan tiga gol. Sedangkan soal produktifitas, hanya mampu melesakkan dua gol.
“Benar kalau Persema lemah dari berbagai aspek. Memang inilah kemampuan tim musim ini yang rata-rata dipenuhi pemain muda. Kami tidak bisa menuntut banyak karena mereka memang minim pengalaman," ucap CEO Persema, Dito Arif.
Kendati prestasi babak belur, ternyata Persema masih mendapat berita positif menyusul rencana kerjasama sponsorship dengan sebuah perusahaan asuransi. Walau nominalnya masih di bawah Rp1 miliar, paling tidak kerjasama itu menjadi prospek tersendiri bagi Persema yang jarang mendapat sponsor.
Pada awal kompetisi lalu sebenarnya tim yang bermarkas di Stadion Gajayana ini sempat bekerja sama sponsorship dengan Killerfish. Sayang perusahaan tersebut menarik diri karena persema dinyatakan tak berhak ikut kompetisi unifikasi 2014 berdasar hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret di Solo.
(akr)