Libur, pemain tetap diminta jaga kondisi
A
A
A
Sindonews.com – Demi mengurangi pengeluaran tim, manajemen PSIR Rembang membuat keputusan untuk meliburkan semua kegiatan latihan, selama bulan Ramadan ini.
Diliburkannya semua kegiatan latihan tim, selain untuk mengurangi pengeluaran terutama finansial, juga karena tidak adanya pertandingan, karena bertepatan dengan jeda kompetisi berakhirnya putaran pertama sehingga tidak ada pertandingan.
Pelatih PSIR Haryanto mengatakan, dengan tidak ada latihan, maka manajemen tidak akan mengeluarkan biaya untuk kebutuhan operasional tim selama sebulan. Dan tentunya dengan tidak ada pengeluaran operasional akan sangat membantu manajemen yang saat ini masih terbelit masalah finansial.
Namun, kata Haryanto meski para pemain diliburkan selama bulan Ramadan ini, tetapi tetap memiliki kwajiban untuk menjaga kondisi fisiknya, selama liburan panjangang, sehingga ketika kembali ke tim kondisi fisik tidak terlalu drop.
“Ini kebijakan dari manajemen untuk meliburkan semua kegiatan latihan selama bulan Ramadan, dan seminggu setelah Lebaran para pemain harus sudah kembali laga ke tim,” ujarya.
Pemberian libur selama Ramadan diberikan juga sebagai pengharagaan kepada para pemain yang selama putaran pertama Indonesia Premier League (IPL) telah tampil maksimal dan mampu membawa PSIR finis di peringkat lima klasmen sementara dengan 26 poin.
Perolehan putaran pertama ini sesuai dengan target yang diinginkan manajemen, dan membuat manajemen semakin termotivasi untuk semakib berprestasi pada putaran kedua Agustus mendatang. “Setelah libur kita masih ada waktu sekitar dua minggu untuk mempersiapkan tim jadi tidak akan ada masalah karena waktunya masih cukup longgar,” katanya.
Kesempatan liburan panjang ini pun dimanfaatkan para punggawa PSIR untuk pulang dan berkumpul bersama keluarga selama bulan Ramadan dan Lebaran mendatang.
Seperti yang dilakukan oleh Kapten PSIR Cristian Lenglolo ini misalnya. Pemain asal Kamerun yang sudah menjadi Mualaf ini memanfaatkan liburan panjang untuk bersama keluarganya di Palembang. “Iya ini kami libur, jadi bisa pulang bersama keluarga,” ujarnya.
Menurut Lenglolo, Puasa tahun ini berbeda, kerena mendapatkan libur penuh dari manajamen,hal ini berbeda dengan tahun lalu, yang tetap menjalankan akivitas sepak bola karena kompetisi masih berjalan. “Puasa tetap jalan, dan latihan ringan di rumah juga tetap Jalan untuk menjaga kondisi, supaya kondisi tidak terlalu drop saat kembali,” ujarnya.
Diliburkannya semua kegiatan latihan tim, selain untuk mengurangi pengeluaran terutama finansial, juga karena tidak adanya pertandingan, karena bertepatan dengan jeda kompetisi berakhirnya putaran pertama sehingga tidak ada pertandingan.
Pelatih PSIR Haryanto mengatakan, dengan tidak ada latihan, maka manajemen tidak akan mengeluarkan biaya untuk kebutuhan operasional tim selama sebulan. Dan tentunya dengan tidak ada pengeluaran operasional akan sangat membantu manajemen yang saat ini masih terbelit masalah finansial.
Namun, kata Haryanto meski para pemain diliburkan selama bulan Ramadan ini, tetapi tetap memiliki kwajiban untuk menjaga kondisi fisiknya, selama liburan panjangang, sehingga ketika kembali ke tim kondisi fisik tidak terlalu drop.
“Ini kebijakan dari manajemen untuk meliburkan semua kegiatan latihan selama bulan Ramadan, dan seminggu setelah Lebaran para pemain harus sudah kembali laga ke tim,” ujarya.
Pemberian libur selama Ramadan diberikan juga sebagai pengharagaan kepada para pemain yang selama putaran pertama Indonesia Premier League (IPL) telah tampil maksimal dan mampu membawa PSIR finis di peringkat lima klasmen sementara dengan 26 poin.
Perolehan putaran pertama ini sesuai dengan target yang diinginkan manajemen, dan membuat manajemen semakin termotivasi untuk semakib berprestasi pada putaran kedua Agustus mendatang. “Setelah libur kita masih ada waktu sekitar dua minggu untuk mempersiapkan tim jadi tidak akan ada masalah karena waktunya masih cukup longgar,” katanya.
Kesempatan liburan panjang ini pun dimanfaatkan para punggawa PSIR untuk pulang dan berkumpul bersama keluarga selama bulan Ramadan dan Lebaran mendatang.
Seperti yang dilakukan oleh Kapten PSIR Cristian Lenglolo ini misalnya. Pemain asal Kamerun yang sudah menjadi Mualaf ini memanfaatkan liburan panjang untuk bersama keluarganya di Palembang. “Iya ini kami libur, jadi bisa pulang bersama keluarga,” ujarnya.
Menurut Lenglolo, Puasa tahun ini berbeda, kerena mendapatkan libur penuh dari manajamen,hal ini berbeda dengan tahun lalu, yang tetap menjalankan akivitas sepak bola karena kompetisi masih berjalan. “Puasa tetap jalan, dan latihan ringan di rumah juga tetap Jalan untuk menjaga kondisi, supaya kondisi tidak terlalu drop saat kembali,” ujarnya.
(wbs)