Turunkan atlet lapis kdi Kejurnas Piala Presiden
A
A
A
Sindonews.com – Tarung Derajat Jateng tidak bisa menerjunkan atlet-atlet lini pertama dan kedua dalam Kejurnas Tarung Derajat Piala Presiden di Jakarta Akhir September mendatang.
Tidak bisa diikutkannya atlet-atlet terbaik, dikarenakan mendapatkan penolakan dari KONI-KONI Kabupaten/Kota, mengingat waktunya yang cukup berdekatan dengan ajang Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Banyumas.
“Atlet-atlet lapis pertama, diminta masing –masing Pengcab untuk fokus ke Porprov karena waktunya yang cukup berdekatan,” ujar Pelatih tarung derajat Jateng, Madi Sudrajat.
Jarak pelaksanaan Kejurnas Piala Presiden dengan Porprov yang hanya berselisih sepekan, menjadi pertimbangan KONI kabupaten/kota untuk tidak melepas atletnya ke kejurnas. Kejurnas berlangsung akhir September, sedangkan Porprov 8-12 Oktober.
Dengan tidak bisa menyertakan atlet-atlet lapis pertama, Pengprov Kodrat pun menyiapkan atlet-atlet lapis ketiganya untuk diturungkan dalan ajang tahunan tersebut.
Pengprov Kodrat sendiri telah memanggil 12 atlet untuk mengikuti seleksi di Aula SMAN 1 Semarang, beberapa waktu lalu lalu. Hanya saja, dari 12 yang diundang hanya delapan atlet yang hadir. Mereka saat ini direkomendasi dan dipantau perkembangannya sebelum diberangkatkan.”Dari petarung yang sudah masuk, akan kami pantau dan akan dipersiapkan dengan baik,” ujarnya.
Madi menegaskan, meskipun hanya menyertakan atlet lapis ketiga di Kejurnas
Tarung Derajat Piala Presiden namun Jateng tetap membidik prestasi pada ajang bergengsi tersebut. Tradisi medali emas yang mulai bisa diperoleh Jateng sejak 2010 harus dipertahankan.
”Meski pun atlet kita lapis ketiga bukan berarti kita lemah. Atlet-atlet lapis ketiga kita juga memiliki kemampuan tidak jauh beda dengan atlet lapis pertama,” tandasnya.
Dikatakan Madi, persaingan tarung derajat di Tanah Air, sudah cukup merata. Tidak hanya Jabar dan Jateng, provinsi seperti NTB, Jambi, Bali, Kaltim, Sumbar dan Jatim sudah membina atlet-atletnya.”Meski atlet kita lapis tiga, mereka tetap harus mempersiapkan diri dengan baik, karena persaingan antar daerah saat ini cukup ketat,” ujarnya.
Tidak bisa diikutkannya atlet-atlet terbaik, dikarenakan mendapatkan penolakan dari KONI-KONI Kabupaten/Kota, mengingat waktunya yang cukup berdekatan dengan ajang Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Banyumas.
“Atlet-atlet lapis pertama, diminta masing –masing Pengcab untuk fokus ke Porprov karena waktunya yang cukup berdekatan,” ujar Pelatih tarung derajat Jateng, Madi Sudrajat.
Jarak pelaksanaan Kejurnas Piala Presiden dengan Porprov yang hanya berselisih sepekan, menjadi pertimbangan KONI kabupaten/kota untuk tidak melepas atletnya ke kejurnas. Kejurnas berlangsung akhir September, sedangkan Porprov 8-12 Oktober.
Dengan tidak bisa menyertakan atlet-atlet lapis pertama, Pengprov Kodrat pun menyiapkan atlet-atlet lapis ketiganya untuk diturungkan dalan ajang tahunan tersebut.
Pengprov Kodrat sendiri telah memanggil 12 atlet untuk mengikuti seleksi di Aula SMAN 1 Semarang, beberapa waktu lalu lalu. Hanya saja, dari 12 yang diundang hanya delapan atlet yang hadir. Mereka saat ini direkomendasi dan dipantau perkembangannya sebelum diberangkatkan.”Dari petarung yang sudah masuk, akan kami pantau dan akan dipersiapkan dengan baik,” ujarnya.
Madi menegaskan, meskipun hanya menyertakan atlet lapis ketiga di Kejurnas
Tarung Derajat Piala Presiden namun Jateng tetap membidik prestasi pada ajang bergengsi tersebut. Tradisi medali emas yang mulai bisa diperoleh Jateng sejak 2010 harus dipertahankan.
”Meski pun atlet kita lapis ketiga bukan berarti kita lemah. Atlet-atlet lapis ketiga kita juga memiliki kemampuan tidak jauh beda dengan atlet lapis pertama,” tandasnya.
Dikatakan Madi, persaingan tarung derajat di Tanah Air, sudah cukup merata. Tidak hanya Jabar dan Jateng, provinsi seperti NTB, Jambi, Bali, Kaltim, Sumbar dan Jatim sudah membina atlet-atletnya.”Meski atlet kita lapis tiga, mereka tetap harus mempersiapkan diri dengan baik, karena persaingan antar daerah saat ini cukup ketat,” ujarnya.
(wbs)