Bidik dua kemenangan away, SFC rancang dua skenario
Bidik dua kemenangan away, SFC rancang dua skenario
A
A
A
Sindonews.com - Nakhoda Sriwijaya FC (SFC) menyiapkan strategi untuk menjaga fokus pemain. Setelah menghadapi PSPS Pekanbaru, Senin (22/7) nanti, seluruh penggawa Laskar Wong Kito tidak balik ke Palembang, melainkan langsung bertolak ke Jakarta.
Karena itu, Kas Hartadi tetap membawa Ponaryo Astaman ke markas PSPS Pekanbaru, meski sang kapten hanya menyaksikan dari tribun penonton. Namun Ponaryo sudah bisa dimainkan lagi, ketika SFC ditantang Macan Kemayoran-julukan Persija, Sabtu (27/7) depan.
Menurut Kas Hartadi, untuk mengambil kemenangan di dua partai tandang ini, dirinya telah mempersiapkan dua skema berbeda. Karena, bermain tanpa seorang Ponaryo dan dengan hadirnya Ponaryo di lapangan, akan mengubah cara permainan SFC.
''Saya bukan mengesampingkan pemain lain, tapi peran dan tugas Popon-panggilan Ponaryo, sangat besar. Dia bukan saja sebagai gelandang yang mobile, tapi dia juga bisa menjadi spirit bagi pemain lain,” jelasnya.
Mantan asisten Ivan Venkov Kolev itu juga, tak mau lagi melihat bagaimana cara tim-tim lain dengan mudah menang atas PSPS Pekanbaru. Karena aroma pertandingan saat menghadapi SFC akan berbeda. ''Mereka (PSPS) juga akan bermain dengan cara yang berbeda saat bertemu SFC. Jadi, kami harus bermain dengan cara kami untuk mendapatkan poin dan menang,” sambungnya.
Walaupun PSPS sudah bisa dinilai telah mengibarkan bendera putih, tapi tidak serta merta mereka akan memberikan gol pada SFC di hadapan pendukung mereka. Karena rasa benci suporter PSPS terhadap SFC tetap selalu melekat.
''Mungkin kami berharap keamanan di Pekanbaru nanti akan lebih baik. Paling tidak semua pemain kami tidak mengalami apa-apa saat menuju atau meninggalkan stadion. Kalau soal menang atau kalah, itu akan terlihat di lapangan selama 90 menit berjalan,” tukasnya.
Setelah itu, urai Kas Hartadi, dirinya juga tak akan berlama-lama di Pekanbaru. Mungkin setelah mereka bermain dan di hari Selasa (23/7) paginya, rombongan pemain langsung menuju ke ibu kota Jakarta untuk mempersiapkan tim, menghadapi Persija.
''Kalau kami balik ke Palembang, akan menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya. Jadi lebih baik langsung ke Jakarta dan membuat persiapan di sana,” tutupnya.
Karena itu, Kas Hartadi tetap membawa Ponaryo Astaman ke markas PSPS Pekanbaru, meski sang kapten hanya menyaksikan dari tribun penonton. Namun Ponaryo sudah bisa dimainkan lagi, ketika SFC ditantang Macan Kemayoran-julukan Persija, Sabtu (27/7) depan.
Menurut Kas Hartadi, untuk mengambil kemenangan di dua partai tandang ini, dirinya telah mempersiapkan dua skema berbeda. Karena, bermain tanpa seorang Ponaryo dan dengan hadirnya Ponaryo di lapangan, akan mengubah cara permainan SFC.
''Saya bukan mengesampingkan pemain lain, tapi peran dan tugas Popon-panggilan Ponaryo, sangat besar. Dia bukan saja sebagai gelandang yang mobile, tapi dia juga bisa menjadi spirit bagi pemain lain,” jelasnya.
Mantan asisten Ivan Venkov Kolev itu juga, tak mau lagi melihat bagaimana cara tim-tim lain dengan mudah menang atas PSPS Pekanbaru. Karena aroma pertandingan saat menghadapi SFC akan berbeda. ''Mereka (PSPS) juga akan bermain dengan cara yang berbeda saat bertemu SFC. Jadi, kami harus bermain dengan cara kami untuk mendapatkan poin dan menang,” sambungnya.
Walaupun PSPS sudah bisa dinilai telah mengibarkan bendera putih, tapi tidak serta merta mereka akan memberikan gol pada SFC di hadapan pendukung mereka. Karena rasa benci suporter PSPS terhadap SFC tetap selalu melekat.
''Mungkin kami berharap keamanan di Pekanbaru nanti akan lebih baik. Paling tidak semua pemain kami tidak mengalami apa-apa saat menuju atau meninggalkan stadion. Kalau soal menang atau kalah, itu akan terlihat di lapangan selama 90 menit berjalan,” tukasnya.
Setelah itu, urai Kas Hartadi, dirinya juga tak akan berlama-lama di Pekanbaru. Mungkin setelah mereka bermain dan di hari Selasa (23/7) paginya, rombongan pemain langsung menuju ke ibu kota Jakarta untuk mempersiapkan tim, menghadapi Persija.
''Kalau kami balik ke Palembang, akan menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya. Jadi lebih baik langsung ke Jakarta dan membuat persiapan di sana,” tutupnya.
(aww)
Explore More