PSIS tagih anggaran hak Siar
A
A
A
Sindonews.com – Manajemen PSIS Semarang mengeluhkan tidak segera cairnya sharing anggaran dari hak siar pertandingan kandang yang sudah di jalan PSIS sejak babak penyisihan grub, yang dimulai akhir Januari lalu.
Padahal dana sharing anggaran hak siar itu, sangat berguna bagi tim, mengingat sampai saat ini PSIS juga belum keluar dari krisis keuangan.
PSIS empat kali mendapatkan siaran langsung pertandingan kandang. Pertama ketika pembukaan Divisi Utama Liga Indonesia menjamu PSCS Cilacap (27/1) lalu disiarkan oleh ANTV. Kemudian, disiarkan langsung oleh TV One saat menjamu Persitara Jakarta Utara (18/2).
PSIS kembali mendapatkan siaran langsung pada laga menjamu Persiku (26/3) dan saat menjamu Persitema pada 5 Juni. Dan kini PSIS masih menyisakan satu pertandingan live yakni saat menjamu PS Biak 19 Agustus mendatang.
General Manajer PSIS Ferdinand Hindiarto mengatakan, belum mengetahui berapa dan yang berhak diterima oleh klub dari dana hak siar pertandingan langsung. Dikatakannya, dari empat pertandingan live, belum satu kalipun dana hak siar bagi PSIS belum sekalipun ada yang cair.
Padahal katanya , saat ini manajemen sangat membutuhkan anggaran, untuk berbagai keperluan, termasuk untuk membayar denda sebesar Rp20 juta dari Komdis PSSI. “Dana Hak siar belum cair, kita sudah mendapatkan denda Rp 20 juta, gara-gara supporter menyalakan kembang api, saat kita menghadapi Persebaya,” kata Ferdinand.
Dia berharap, sebelum putaran kedua babak 12 besar dimulai, dana sharing dari hak siar sudah bisa cair, sehingga dana tersebut bisa digunakan untuk membayar denda dari komdis.”Kita belum tahu berapa anggaran hak siar yang berhak kita terima. Namun, berapapun nilainya akan sangat membantu tim,”katanya.
Saat ini keuangan PSIS sudah mengalami minus kurang lebih Rp 900 juta, belum lagi untuk persiapan putaran kedua babak 12 besar yang diperkirakan membutuhkan dana lebih dari Rp800 juta untuk tiga kali pertandingan.
Namun, kata Ferdinand, meski saat ini tim mengalami krisis keuangan, Dia menjamin tidak ada tunggakan gaji pemain. Semua pemain sudah menerima gaji sesuai dengan nilai yang berhak di terima.”Gaji pemain kami utamakan. Kami tidak ingin menggantung para pemain dengan menunggak pembayaran gaji,”tandasnya
Padahal dana sharing anggaran hak siar itu, sangat berguna bagi tim, mengingat sampai saat ini PSIS juga belum keluar dari krisis keuangan.
PSIS empat kali mendapatkan siaran langsung pertandingan kandang. Pertama ketika pembukaan Divisi Utama Liga Indonesia menjamu PSCS Cilacap (27/1) lalu disiarkan oleh ANTV. Kemudian, disiarkan langsung oleh TV One saat menjamu Persitara Jakarta Utara (18/2).
PSIS kembali mendapatkan siaran langsung pada laga menjamu Persiku (26/3) dan saat menjamu Persitema pada 5 Juni. Dan kini PSIS masih menyisakan satu pertandingan live yakni saat menjamu PS Biak 19 Agustus mendatang.
General Manajer PSIS Ferdinand Hindiarto mengatakan, belum mengetahui berapa dan yang berhak diterima oleh klub dari dana hak siar pertandingan langsung. Dikatakannya, dari empat pertandingan live, belum satu kalipun dana hak siar bagi PSIS belum sekalipun ada yang cair.
Padahal katanya , saat ini manajemen sangat membutuhkan anggaran, untuk berbagai keperluan, termasuk untuk membayar denda sebesar Rp20 juta dari Komdis PSSI. “Dana Hak siar belum cair, kita sudah mendapatkan denda Rp 20 juta, gara-gara supporter menyalakan kembang api, saat kita menghadapi Persebaya,” kata Ferdinand.
Dia berharap, sebelum putaran kedua babak 12 besar dimulai, dana sharing dari hak siar sudah bisa cair, sehingga dana tersebut bisa digunakan untuk membayar denda dari komdis.”Kita belum tahu berapa anggaran hak siar yang berhak kita terima. Namun, berapapun nilainya akan sangat membantu tim,”katanya.
Saat ini keuangan PSIS sudah mengalami minus kurang lebih Rp 900 juta, belum lagi untuk persiapan putaran kedua babak 12 besar yang diperkirakan membutuhkan dana lebih dari Rp800 juta untuk tiga kali pertandingan.
Namun, kata Ferdinand, meski saat ini tim mengalami krisis keuangan, Dia menjamin tidak ada tunggakan gaji pemain. Semua pemain sudah menerima gaji sesuai dengan nilai yang berhak di terima.”Gaji pemain kami utamakan. Kami tidak ingin menggantung para pemain dengan menunggak pembayaran gaji,”tandasnya
(wbs)