Liverpool not for sale!
A
A
A
Sindonews.com – Pihak Liverpool membantah rencana penjualan klub yang dilakukan oleh Fenway Sports Group (FSG). Melalui juru bicaranya, Liverpool menegaskan bahwa klub asal Merseyside itu tak dijual.
“Fenway Sports Group telah membuat posisi yang jelas, bahwa klub sepak bola Liverpool tak dijual, Tak ada kebenaran dalam berita yang sempat beredar,” ungkap seorang juru bicara Liverpool seperti dikutip Sports Mole, Sabtu (27/7/2013).
“Seperti pada banyak rumor di masa lalu mengenai penjulan Liverpool, tapi semuanya merupakan berita palsu. Kami tak pernah bertemu dengan siapapun mengenai penjualan, kami tak tahu dari mana sumber berita tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya (FSG) dikabarkan akan menjual seluruh saham yang bernilai 350 juta poundsterling atau setara (Rp5,5 triliun). Kabar tersebut langsung menarik perhatian perusahaan minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco.
Sementara itu FSG sendiri sudah mengeluarkan dana sebesar 187 juta poundsterling (setara Rp2,9 triliun) sejak mengambil alih Liverpool sejak 2010 lalu. Sayangnya, dana besar itu tak berbuah hasil setelah Liverpool minim prestasi sejak tiga tahun terakhir.
“Fenway Sports Group telah membuat posisi yang jelas, bahwa klub sepak bola Liverpool tak dijual, Tak ada kebenaran dalam berita yang sempat beredar,” ungkap seorang juru bicara Liverpool seperti dikutip Sports Mole, Sabtu (27/7/2013).
“Seperti pada banyak rumor di masa lalu mengenai penjulan Liverpool, tapi semuanya merupakan berita palsu. Kami tak pernah bertemu dengan siapapun mengenai penjualan, kami tak tahu dari mana sumber berita tersebut,” tambahnya.
Sebelumnya (FSG) dikabarkan akan menjual seluruh saham yang bernilai 350 juta poundsterling atau setara (Rp5,5 triliun). Kabar tersebut langsung menarik perhatian perusahaan minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco.
Sementara itu FSG sendiri sudah mengeluarkan dana sebesar 187 juta poundsterling (setara Rp2,9 triliun) sejak mengambil alih Liverpool sejak 2010 lalu. Sayangnya, dana besar itu tak berbuah hasil setelah Liverpool minim prestasi sejak tiga tahun terakhir.
(dka)