Isu jual Liverpool sudah biasa
A
A
A
Sindonews.com - Kabar mengejutkan datang dari Anfield. Miliarder Amerika Serikat John W Henry diklaim akan segera menjual Liverpool, hanya 3 tahun setelah mengakuisisi The Reds. Kabar ini muncul pertama kali di harian The Sun, setelah itu diteruskan oleh The Daily Mail. Dua media pemberitaan tersebut punya reputasi mumpuni di ranah Britania.
Menurut laporan berkembang pada Sabtu (27/7) menyatakan bahwa perusahaan investasi Amerika siap untuk menarik diri dari Liga Premier. Perusahaan minyak dari Arab Saudi tertarik untuk mengambil alih klub bermarkas di Anfield tersebut.
Fenway Sports Group (FSG) selaku pemilik saham mayoritas Liverpool membantah tentang isu penjualan klub. Dikabarkan John Henry bersama FSG merasa tidak puas dengan perkembangan keuntungan klub selama tiga tahun terakhir.
Diketahui FISG telah banyak menginventasikan dana sebesar 300 juta pound untuk akuisisi plus pengeluaran belanja pemain mencapai 187 juta pound. Sayang, pengeluaran sebesear itu tak diikuti prestasi mengkilap Stevan Gerrard dkk.
Namun, kabar ini ditampik dengan keras oleh salah satu juru bicara dari FSG. Menurutnya semua pemberitaan yang beredar hanyalah isu belaka dan tidak bertanggung jawab. “Fenway Sports Group telah membuat posisinya jelas, Liverpool Football Club tidak untuk dijual Tidak ada kebenaran dalam cerita ini,” ujar juru bicara dilansir ESPN.
“Seperti begitu banyak rumor di masa lalu tentang penjualan Liverpool Football Club, sama sekali tidak ada kebenaran dalam hal ini. Kami tidak memiliki pertemuan dengan siapa pun tentang penjualan, kita tidak tahu siapa sumber rumor itu,”jelasnya.
FSG membeli Liverpool dari pengusaha asal Amerika Tom Hicks dan George Gillet pada bulan Oktober 2010, setelah gerakan protes yang dipimpin fan membantu menggulingkan duo kontroversial tersebut
Menurut laporan berkembang pada Sabtu (27/7) menyatakan bahwa perusahaan investasi Amerika siap untuk menarik diri dari Liga Premier. Perusahaan minyak dari Arab Saudi tertarik untuk mengambil alih klub bermarkas di Anfield tersebut.
Fenway Sports Group (FSG) selaku pemilik saham mayoritas Liverpool membantah tentang isu penjualan klub. Dikabarkan John Henry bersama FSG merasa tidak puas dengan perkembangan keuntungan klub selama tiga tahun terakhir.
Diketahui FISG telah banyak menginventasikan dana sebesar 300 juta pound untuk akuisisi plus pengeluaran belanja pemain mencapai 187 juta pound. Sayang, pengeluaran sebesear itu tak diikuti prestasi mengkilap Stevan Gerrard dkk.
Namun, kabar ini ditampik dengan keras oleh salah satu juru bicara dari FSG. Menurutnya semua pemberitaan yang beredar hanyalah isu belaka dan tidak bertanggung jawab. “Fenway Sports Group telah membuat posisinya jelas, Liverpool Football Club tidak untuk dijual Tidak ada kebenaran dalam cerita ini,” ujar juru bicara dilansir ESPN.
“Seperti begitu banyak rumor di masa lalu tentang penjualan Liverpool Football Club, sama sekali tidak ada kebenaran dalam hal ini. Kami tidak memiliki pertemuan dengan siapa pun tentang penjualan, kita tidak tahu siapa sumber rumor itu,”jelasnya.
FSG membeli Liverpool dari pengusaha asal Amerika Tom Hicks dan George Gillet pada bulan Oktober 2010, setelah gerakan protes yang dipimpin fan membantu menggulingkan duo kontroversial tersebut
(wbs)