Elang Jawa kurang garang
A
A
A
Sindonews.com - PSS Sleman memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum mengarungi putaran kedua usai Lebaran mendatang. Dalam tiga kali uji coba yang dilakukan, tim Elang Jawa masih perlu pembenahan untuk penyelesaian akhir dan umpan-umpan krosing.
Pelatih PSS Sleman Lafran Pribadi mengatakan, permainan tim besutannya belum sesuai harapan terutama di barisan depan dan gelandang sayap. "Penetrasi serangan serangan lumayan bagus, tapi penyelesaian akhir masih lemah. Ini menjadi salah satu problem yang harus dibenahi," katanya, Selasa (30/7/2013).
Dia mengakui, dari empat striker yang dimiliki, belum sepenuhnya matang dalam menjalankan peran yang dibebankan. Monieaga Bagus Suwardi yang dianggap paling siap dibanding dua striker muda Basten Tri Pamungkas dan Hermawan serta striker baru Agung Suprayogi. "Masih membutuhkan adaptasi dengan rekan tim," imbuhnya.
Lafran menambahkan, lemahnya finishing touch juga disebabkan juru gedor yang dimiliki terlalu lama dalam mengambil keputusan di depan mulut gaang lawan. Pemain masih kurang cepat dalam mengeksekusi peluang. "Masih terlalu lama mengutak atik bola di depan gawang lawan dan akhirnya peluang mencetak gol menjadi sirna. Ini kebiasaan buruk yang harus dihilangkan. Pemain harus lebih cepat dan tegas saat mendapat peluang," beber sukesor Yusak Sutanto.
Kelemahan lain yang dimiliki tim kebanggaan publik Sleman saat ini juga berkaitan dengan umpan-umpan silang dari para winger. Para pemain di posisi sayap masih kurang akurat dalam mengirim bola di depan mulut gawang lawan. "Serangan sudah lumayan bagus, namun saat mengirim bola dari sayap kerap tidak tepat sasaran," ungkapnya.
Salah satu penyebab umpan krosing yang kurang tepat sasaran karena pemain terlalu terburu-buru dalam mengirimkan umpan. Ini kebalikannya dengan striker di depan gawang. "Jika striker terlalu lama mengeksekusi tendangan, gelandang sayapnya terburu-buru mengumpan," kata pria yang juga membesut tim Planet Biru.
Dia mengakui, meski model permainan yang diterapkan lebih banyak dari kaki ke kaki, namun umpan krosing juga penting dalam serangan. "Gaya permainan kami memang dari kaki ke kaki, namun umpan krosing juga perlu diperlihatkan. Tujuan agar serangan yang dibangun lebih variatif," ujarnya.
Meski demikian, Lafran optimitistis dua kelemahan yang dialami PSS bisa segera dibenahi. Masih ada waktu untuk melakukan pembenahan, setidaknya sebelum berduel melawan pemuncak klasemen sementara Grup II Persenga Nganjuk pada 18 Agustus di Anjuk Ladang Nganjuk. "Harapan kami seperti itu, dua kelemahan bisa tuntas sebelum melawan Persenga," tuturnya.
Pelatih PSS Sleman Lafran Pribadi mengatakan, permainan tim besutannya belum sesuai harapan terutama di barisan depan dan gelandang sayap. "Penetrasi serangan serangan lumayan bagus, tapi penyelesaian akhir masih lemah. Ini menjadi salah satu problem yang harus dibenahi," katanya, Selasa (30/7/2013).
Dia mengakui, dari empat striker yang dimiliki, belum sepenuhnya matang dalam menjalankan peran yang dibebankan. Monieaga Bagus Suwardi yang dianggap paling siap dibanding dua striker muda Basten Tri Pamungkas dan Hermawan serta striker baru Agung Suprayogi. "Masih membutuhkan adaptasi dengan rekan tim," imbuhnya.
Lafran menambahkan, lemahnya finishing touch juga disebabkan juru gedor yang dimiliki terlalu lama dalam mengambil keputusan di depan mulut gaang lawan. Pemain masih kurang cepat dalam mengeksekusi peluang. "Masih terlalu lama mengutak atik bola di depan gawang lawan dan akhirnya peluang mencetak gol menjadi sirna. Ini kebiasaan buruk yang harus dihilangkan. Pemain harus lebih cepat dan tegas saat mendapat peluang," beber sukesor Yusak Sutanto.
Kelemahan lain yang dimiliki tim kebanggaan publik Sleman saat ini juga berkaitan dengan umpan-umpan silang dari para winger. Para pemain di posisi sayap masih kurang akurat dalam mengirim bola di depan mulut gawang lawan. "Serangan sudah lumayan bagus, namun saat mengirim bola dari sayap kerap tidak tepat sasaran," ungkapnya.
Salah satu penyebab umpan krosing yang kurang tepat sasaran karena pemain terlalu terburu-buru dalam mengirimkan umpan. Ini kebalikannya dengan striker di depan gawang. "Jika striker terlalu lama mengeksekusi tendangan, gelandang sayapnya terburu-buru mengumpan," kata pria yang juga membesut tim Planet Biru.
Dia mengakui, meski model permainan yang diterapkan lebih banyak dari kaki ke kaki, namun umpan krosing juga penting dalam serangan. "Gaya permainan kami memang dari kaki ke kaki, namun umpan krosing juga perlu diperlihatkan. Tujuan agar serangan yang dibangun lebih variatif," ujarnya.
Meski demikian, Lafran optimitistis dua kelemahan yang dialami PSS bisa segera dibenahi. Masih ada waktu untuk melakukan pembenahan, setidaknya sebelum berduel melawan pemuncak klasemen sementara Grup II Persenga Nganjuk pada 18 Agustus di Anjuk Ladang Nganjuk. "Harapan kami seperti itu, dua kelemahan bisa tuntas sebelum melawan Persenga," tuturnya.
(wbs)