Berharap penjualan tiket laris manis
A
A
A
Sindonews.com – Stadion Gelora Bumi Kartini yang menjadi home base Persijap Jepara memiliki kapasitas lebih dari 20 ribu penonton. Namun, sayang minat warga Jepara untuk menyaksikan Persijap bertandingan masih kurang.
Terbukti pada setiap pertandingan, tribun utara dan selatan tidak pernah dipenuhi penonton. Tribun yang selalu dipadati penonton hanya tribun timur sebelah utara yang merukan tribun yang disediakan untuk supporter fanatik Persijap Banaspati.
Dengan belum mampunya Persijap menyedot perhatian masyarkat untuk mendatangi Stadion, hal ini berdapak pada pendapatan tim dari sektor penjualan tiket. Padahal sektor penjulan tiket ini akan sangat membatu tim, terutama untuk keluar dari krisis finansial.
Turunnya minat warga Jepara untuk mendatangi GBK tidak lepas dari keputusan manajamen yang menyebrang, ke IPL musim ini. Padahal musim lalu ketika masih di kometisi ISL GBK tidak pernah sepi penonton.
Ketua umum Persijap yang juga ketua Panpel Pertandingan Tafrikhan mengatakan, selama putaran pertama kompetisi Indonesia Premier League (IPL) digelar, pendapatan dari sektor tiket sangat minim. Bahkan tak jarang panpel harus “tombok” untuk melaksanakan pertandingan.
Dikatakannya, pedapatan paling besar pada setiap pertandingan kandang Persijap hanya Rp 100 juta, selebihnya hanya antara Rp 40 juta sampai Rp 60 juta.”Dampaknya sangat terasa, bagi tim. Penjualan tiket hanya mampu untuk menutup pelaksanaan pertandingan,” katanya.
Tafrikan berharap, pada putaran kedua yang akan mulai digulirkan Agustus mendatang, pendapatan dari sektor tiket mendapat peningkatan, supaya dapat membatu keuangan tim.
Dia mengaku cukup optimis akan ada perbaikan pada putaran kedua, karena tim saat ini juga sudah banyak berubah. Meski sampai saat ini belum mampu mengangkat Persijap ke papan atas, namun Tafrikhan yakin posisi Persijap akan naik pada putaran kedua dan musim depan bisa lolos ISL.
Pelung Persijap untuk lolos ISL memang masih terbuka lebar. Meski saat ini berada di posisi delapan dengan 23 poin, namun kesempatan untuk naik ke papan atas masih cukup besar.
Apalagi pada dua partai pertama putaran kedua Persijap akan menghadapi laga Kandang, yakni menjamu Persiraja Banda Aceh dan PSLS Loksumawe yang tentunya akan dimaksimalkan untuk menambah poin.
“Kami akan berusaha keras untuk bisa masuk ISL musim depan. Dengan kita masuk ISL, masyarkat akan kembali memberikan kepercayaan kepada tim dan akan kembali memadati stadion,” tandasnya.
Terbukti pada setiap pertandingan, tribun utara dan selatan tidak pernah dipenuhi penonton. Tribun yang selalu dipadati penonton hanya tribun timur sebelah utara yang merukan tribun yang disediakan untuk supporter fanatik Persijap Banaspati.
Dengan belum mampunya Persijap menyedot perhatian masyarkat untuk mendatangi Stadion, hal ini berdapak pada pendapatan tim dari sektor penjualan tiket. Padahal sektor penjulan tiket ini akan sangat membatu tim, terutama untuk keluar dari krisis finansial.
Turunnya minat warga Jepara untuk mendatangi GBK tidak lepas dari keputusan manajamen yang menyebrang, ke IPL musim ini. Padahal musim lalu ketika masih di kometisi ISL GBK tidak pernah sepi penonton.
Ketua umum Persijap yang juga ketua Panpel Pertandingan Tafrikhan mengatakan, selama putaran pertama kompetisi Indonesia Premier League (IPL) digelar, pendapatan dari sektor tiket sangat minim. Bahkan tak jarang panpel harus “tombok” untuk melaksanakan pertandingan.
Dikatakannya, pedapatan paling besar pada setiap pertandingan kandang Persijap hanya Rp 100 juta, selebihnya hanya antara Rp 40 juta sampai Rp 60 juta.”Dampaknya sangat terasa, bagi tim. Penjualan tiket hanya mampu untuk menutup pelaksanaan pertandingan,” katanya.
Tafrikan berharap, pada putaran kedua yang akan mulai digulirkan Agustus mendatang, pendapatan dari sektor tiket mendapat peningkatan, supaya dapat membatu keuangan tim.
Dia mengaku cukup optimis akan ada perbaikan pada putaran kedua, karena tim saat ini juga sudah banyak berubah. Meski sampai saat ini belum mampu mengangkat Persijap ke papan atas, namun Tafrikhan yakin posisi Persijap akan naik pada putaran kedua dan musim depan bisa lolos ISL.
Pelung Persijap untuk lolos ISL memang masih terbuka lebar. Meski saat ini berada di posisi delapan dengan 23 poin, namun kesempatan untuk naik ke papan atas masih cukup besar.
Apalagi pada dua partai pertama putaran kedua Persijap akan menghadapi laga Kandang, yakni menjamu Persiraja Banda Aceh dan PSLS Loksumawe yang tentunya akan dimaksimalkan untuk menambah poin.
“Kami akan berusaha keras untuk bisa masuk ISL musim depan. Dengan kita masuk ISL, masyarkat akan kembali memberikan kepercayaan kepada tim dan akan kembali memadati stadion,” tandasnya.
(wbs)