Pro Duta fokus perbaiki konsistensi permainan
A
A
A
Sindonews.com - Tanpa tambahan pemain di putaran II Indonesian Premier League (IPL), Pro Duta menatap persaingan penentu nasib tim berjuluk Kuda Pegasus di musim depan. Target lolos ke kasta kompetisi tertinggi tetap diusung.
Pro Duta bertekad memperbaiki konsistensi di setiap pertandingan untuk menjaga peluang empat besar. Kabar mundurnya Persiba Bantul dan Arema Malang dari persaingan Indonesian Premier League (IPL) memang belum pasti. Namun, rilis jadwal baru yang diterima Pro Duta menegaskan saingan tim besutan Slamet Riyadi cs akan berkurang.
"Kami belum tahu pasti soal keberadaan Persiba dan Arema. Tapi dari rilis jadwal yang kami terima, tur tandang yang seharusnya kami lakoni pada awal putaran II berganti menjadi laga kandang menghadapi Persija (Jakarta) dan Persijap (Jepara). Tapi tentunya, kalau memang dua tim
itu mundur, tentunya peluang kami jadi lebih besar," kata Slamet.
Menurut eks stoper PSMS Medan era 1990-an tersebut, Pro Duta harus bisa memaksimalkan hasil di setiap laga untuk menjaga peluang berada di empat besar tetap terbuka. Kendati persaingan putaran II akan membuat tim-tim IPL saling "jegal", Slamet tetap yakin. Armadanya akan mampu memberikan hasil positif.
"Tentu dengan meraih hasil positif di setiap laga, terutama kandang. Kami bertekad tidak kecolongan di markas kami dan mencoba menghitung tim-tim mana yang bisa kami peroleh poin di laga kandang. Intinya, kami butuh konsistensi untuk tetap berada di papan atas klasemen,"
ucap pria 38 tahun itu.
Kabar baiknya, setelah Faisal Azmi sembuh dari cedera, dua pilar utama lini belakang, Agus Nova yang mengalami cedera hamstring, sudah menunjukkan tanda-tanda pulih., begitu juga sang kapten Suyatno yang cedera lutut kanan.
"Faisal sudah sembuh dan tentunya lini tengah akan terbantu dengan kehadirannya. Agus Nova juga sudah cukup pulih dan mulai latihan joging. Mundurnya jadwal mudah-mudahan membuat
Suyatno punya waktu cukup buat penyembuhan dan bisa tampil di laga perdana nanti," ungkap ayah tiga anak itu.
Setelah gagal beruji coba kontra PS Gumarang di Stadion TD Pardede Medan, Rabu (31/7) lalu, Pro Duta akan kembali menggelar laga uji coba kontra PS Tasbi di tempat yang sama besok (3/8). PS Tasbi merupakan pengganti lawan yang dijadwalkan sebelumnya, Bank Sumut. "Bank Sumut
batal melawan kami, PS Tasbi jadi gantinya. Dan menghadapi PS Gumarang akan dijadwalkan ulang Senin (5/8) nanti," bebernya.
Mencoba fokus untuk mematangkan persiapan teknis, namun, Slamet mengaku sedikit terganggu dengan keinginan PSMS versi PT LPIS agar dua tim Divisi Utama bisa masuk ke kompetisi tertinggi musim depan bersama dua tim IPL. Jika permohonan itu dikabulkan, peluang Pro Duta mengecil
lantaran tim juara dan runner-up saja yang bisa berkompetisi di ranah tertinggi. Namun dia menilai, siapapun tidak bisa mengubah keputusan kongres.
"Keputusan empat tim IPL ke kasta tertinggi itu kan diputuskan lewat kongres. Saya rasa, harus ada kongres baru untuk mengubahnya karena keputusan itu dicapai melalui kesepakatan seluruh peserta kongres. Enggak mungkin keputusan individu bisa dijadikan acuan," bebernya.
Sementara, kapten tim Pro Duta, Suyatno yang dikonfirmasi mengaku dirinya terus mengikuti terapi penyembuhan di Rumah Sakit Herna. Kendati baru pulih 65 persen, dia optimistis bisa tampil di laga
pembuka putaran II.
"Ya, kemarin sempat sembuh, tapi saya paksa latihan, jadinya kambuh lagi. Tapi sekarang saya lebih hati-hati untuk tidak memaksakan diri. Mudah-mudahan dengan mundurnya jadwal putaran
II, saya punya waktu cukup untuk penyembuhan dan segera bisa main,"ujarnya.
Pro Duta bertekad memperbaiki konsistensi di setiap pertandingan untuk menjaga peluang empat besar. Kabar mundurnya Persiba Bantul dan Arema Malang dari persaingan Indonesian Premier League (IPL) memang belum pasti. Namun, rilis jadwal baru yang diterima Pro Duta menegaskan saingan tim besutan Slamet Riyadi cs akan berkurang.
"Kami belum tahu pasti soal keberadaan Persiba dan Arema. Tapi dari rilis jadwal yang kami terima, tur tandang yang seharusnya kami lakoni pada awal putaran II berganti menjadi laga kandang menghadapi Persija (Jakarta) dan Persijap (Jepara). Tapi tentunya, kalau memang dua tim
itu mundur, tentunya peluang kami jadi lebih besar," kata Slamet.
Menurut eks stoper PSMS Medan era 1990-an tersebut, Pro Duta harus bisa memaksimalkan hasil di setiap laga untuk menjaga peluang berada di empat besar tetap terbuka. Kendati persaingan putaran II akan membuat tim-tim IPL saling "jegal", Slamet tetap yakin. Armadanya akan mampu memberikan hasil positif.
"Tentu dengan meraih hasil positif di setiap laga, terutama kandang. Kami bertekad tidak kecolongan di markas kami dan mencoba menghitung tim-tim mana yang bisa kami peroleh poin di laga kandang. Intinya, kami butuh konsistensi untuk tetap berada di papan atas klasemen,"
ucap pria 38 tahun itu.
Kabar baiknya, setelah Faisal Azmi sembuh dari cedera, dua pilar utama lini belakang, Agus Nova yang mengalami cedera hamstring, sudah menunjukkan tanda-tanda pulih., begitu juga sang kapten Suyatno yang cedera lutut kanan.
"Faisal sudah sembuh dan tentunya lini tengah akan terbantu dengan kehadirannya. Agus Nova juga sudah cukup pulih dan mulai latihan joging. Mundurnya jadwal mudah-mudahan membuat
Suyatno punya waktu cukup buat penyembuhan dan bisa tampil di laga perdana nanti," ungkap ayah tiga anak itu.
Setelah gagal beruji coba kontra PS Gumarang di Stadion TD Pardede Medan, Rabu (31/7) lalu, Pro Duta akan kembali menggelar laga uji coba kontra PS Tasbi di tempat yang sama besok (3/8). PS Tasbi merupakan pengganti lawan yang dijadwalkan sebelumnya, Bank Sumut. "Bank Sumut
batal melawan kami, PS Tasbi jadi gantinya. Dan menghadapi PS Gumarang akan dijadwalkan ulang Senin (5/8) nanti," bebernya.
Mencoba fokus untuk mematangkan persiapan teknis, namun, Slamet mengaku sedikit terganggu dengan keinginan PSMS versi PT LPIS agar dua tim Divisi Utama bisa masuk ke kompetisi tertinggi musim depan bersama dua tim IPL. Jika permohonan itu dikabulkan, peluang Pro Duta mengecil
lantaran tim juara dan runner-up saja yang bisa berkompetisi di ranah tertinggi. Namun dia menilai, siapapun tidak bisa mengubah keputusan kongres.
"Keputusan empat tim IPL ke kasta tertinggi itu kan diputuskan lewat kongres. Saya rasa, harus ada kongres baru untuk mengubahnya karena keputusan itu dicapai melalui kesepakatan seluruh peserta kongres. Enggak mungkin keputusan individu bisa dijadikan acuan," bebernya.
Sementara, kapten tim Pro Duta, Suyatno yang dikonfirmasi mengaku dirinya terus mengikuti terapi penyembuhan di Rumah Sakit Herna. Kendati baru pulih 65 persen, dia optimistis bisa tampil di laga
pembuka putaran II.
"Ya, kemarin sempat sembuh, tapi saya paksa latihan, jadinya kambuh lagi. Tapi sekarang saya lebih hati-hati untuk tidak memaksakan diri. Mudah-mudahan dengan mundurnya jadwal putaran
II, saya punya waktu cukup untuk penyembuhan dan segera bisa main,"ujarnya.
(aww)