Persebaya: IPL tak mungkin bubar
A
A
A
Sindonews.com - Persebaya angkat suara menanggapi isu miring tentang kelanjutan kompetisi Indonesian Premier League (IPL) 2013 yang segera memasuki putaran kedua. Chief Executive Officer (CEO) Cholid Goromah menegaskan, pembubaran IPL yang diwacanakan segelintir orang adalah hal yang mustahil.
Menurut Cholid, ada tiga alasan mengapa IPL tidak bisa dibubarkan di tengah jalan. Pertama, sesuai amanah Kongres PSSI, kompetisi kasta tertinggi di tahun 2013 memang ada dua, yakni IPL dan Indonesia Super League (ISL). "Baru di tahun 2014 nanti kompetisinya dilebur jadi satu," ucap Cholid, (4/8).
Alasan kedua, bila IPL berhenti di tengah jalan, maka akan sulit menentukan empat tim yang masuk dalam kompetisi anyar nanti. Seperti yang kita tahu, dari 22 klub peserta kompetisi di tahun 2014, empat di antaranya berasal dari kompetisi IPL. "Kalau berhenti di tengah jalan, bagaimana mekanisme penentuan empat tim yang masuk di kompetisi anyar nanti. Jadi imposible bila IPL bubar di tengah jalan," tegas mantan asisten manajer Persebaya ini.
Sedangkan alasan terakhir adalah nasib para pemain. Bila IPL berhenti di tengah jalan, para pemain akan terlunta-lunta. "Sebab kontrak mereka kan satu musim. Kalau setengah musim sudah berhenti, kasihan mereka," lanjut Cholid.
Dengan adanya hal ini, Cholid meminta PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai operator IPL segera mengumpulkan klub dan merapatkan barusan seusai lebaran nanti. "Sebab ini ada pihak-pihak lain yang berusaha mengelabuhi dan memberikan pengaruh buruk pada tim-tim IPL. LPIS harus segera turun tangan," pintanya.
Seperti yang berkembang di berbagai media massa, beberapa pihak meminta kompetisi IPL dihentikan. Mereka menyebut sejumlah alasan, antara lain kesulitan finansial yang menimpa klub, tertunggaknya gaji wasit hingga banyaknya tim yang tidak mampu menjalani pertandingan (WO
Menurut Cholid, ada tiga alasan mengapa IPL tidak bisa dibubarkan di tengah jalan. Pertama, sesuai amanah Kongres PSSI, kompetisi kasta tertinggi di tahun 2013 memang ada dua, yakni IPL dan Indonesia Super League (ISL). "Baru di tahun 2014 nanti kompetisinya dilebur jadi satu," ucap Cholid, (4/8).
Alasan kedua, bila IPL berhenti di tengah jalan, maka akan sulit menentukan empat tim yang masuk dalam kompetisi anyar nanti. Seperti yang kita tahu, dari 22 klub peserta kompetisi di tahun 2014, empat di antaranya berasal dari kompetisi IPL. "Kalau berhenti di tengah jalan, bagaimana mekanisme penentuan empat tim yang masuk di kompetisi anyar nanti. Jadi imposible bila IPL bubar di tengah jalan," tegas mantan asisten manajer Persebaya ini.
Sedangkan alasan terakhir adalah nasib para pemain. Bila IPL berhenti di tengah jalan, para pemain akan terlunta-lunta. "Sebab kontrak mereka kan satu musim. Kalau setengah musim sudah berhenti, kasihan mereka," lanjut Cholid.
Dengan adanya hal ini, Cholid meminta PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) sebagai operator IPL segera mengumpulkan klub dan merapatkan barusan seusai lebaran nanti. "Sebab ini ada pihak-pihak lain yang berusaha mengelabuhi dan memberikan pengaruh buruk pada tim-tim IPL. LPIS harus segera turun tangan," pintanya.
Seperti yang berkembang di berbagai media massa, beberapa pihak meminta kompetisi IPL dihentikan. Mereka menyebut sejumlah alasan, antara lain kesulitan finansial yang menimpa klub, tertunggaknya gaji wasit hingga banyaknya tim yang tidak mampu menjalani pertandingan (WO
(wbs)