Stamina pemain PSIS anjlok 40 persen

Sindonews – Setelah libur latihan selama puasa dan lebaran, pemain PSIS Semarang mengalami penurunan stamina, hingga mencapai 40 persen. Ironisnya, penurunan stamina ini justru dialami oleh pemain-pemain muda PSIS.

Kondisi ini jelas tidak menguntungkan bagi Mahesa Jenar –julukan PSIS- mengingat mereka sudah tidak memiliki waktu untuk melakukan latihan untuk mengembalikan stamina pemain.

Penurunan stamina para pemain ini terlihat saat melakukan latihan perdana, usai libur lebih dari satu bulan, di stadion Jatidiri, Semarang Rabu (14/8) pagi. Latihan dipimpin langsung oleh pelatih kepala Firmandoyo.
Hampir semua pemain sudah datang. Hanya Robby Fajar saja yang ijin tidak mengikuti latihan, dikarenakan masih ada keperluan keluarga, yakni kakaknya menikah. Namun, pemain bernomor punggung 10 itu dipastikan keseokan harinya sudah bisa bergabung bersama rekan-rekannya.

Pada latihan perdana tersebut, banyak pemain masih merasa kaku untuk mengolah si kulit bundar. Selain masih kaku, mereka juga tidak memiliki stamina yang cukup kuat. Hal itu terlihat saat melakukan latihan game, pemain sudah nampak terengah-engah.

Pelatih Fisik PSIS Nasution mengatakan, penurunan stamina yang dialami para pemain cukup banyak, hal ini dikarenakan para pemain cukup lama libur. Meski, mereka tetap berlatih sendiri, namun hal itu tidak memberikan dampak yang signifikan.

“Penurunan stamina kira-kira sampai 40% dari sebelum libur. Ya ini karena mereka kan libur cukup lama dan tidak latihan bersama,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, justru yang mengalami penurunan stamina adalah pemain-pemain muda PSIS, sedangkan pemain-pemain senior, seperti Imral “korea”Usman, ISwandi Dai, Nurul Huda saat ini dalam kondisi siap tempur.

“Pemain-pemain muda kebanyakan meski tetap latihan tetapi hanya futsal, jadi kondisinya berbeda dengan latihan seperti ini. Kalau untuk pemain-pemain senior justru tidak ada masalah, mungkin karena mereka sudah professional, sehingga program yang diberikan pelatih di jalankan dengan benar , sehingga saat kembali tidak mengalami masalah,” katanya.

Nasution menyatakan, dengan kondisi stamina yang mengalami penurunan cukup signifikan jelas akan sangat menyulitkan tim mengingat sudah tidak memiliki waktu untuk melakukan latihan khusus untuk mengembalikan stamina.

Sekarang ini yang perlu dilakukan adalah, bagaimana manajemen mampu meningkatkan motivasi para pemain. “Motivasi para pemain erat kaitannya dengan kondisi pemain, sehingga manajemen harus mampu meningkatkan spirit para pemain,”jelasnya.

PSIS hanya memiliki waktu lima hari untuk mempersiapkan diri laga perdana putaran kedua babak 12 besar DIvisi Utama Liga Indonesia menjamu PS Bangka pada 19 Agustus mendatang.

Dengan waktu yang tersisa jelas tidak akan mungkin bisa untuk melakukan latihan khusus mengembalikan stamiana. Jajaran pelatih pun harus memutar otak untuk mengembalikan performa tim.

Pelatih Firmandoyo mengatakan, latihan perdana ini hanya untuk mengembalikan kondisi para pemain, setelah libur cukup lama. “Latihan baru pemanasan saja, sore nanti baru akan langsung masuk ke materi latihan,” ujarnya usai memimpin latihan.

Firmandoyo mengatakan, fokus latihan untuk selanjutnya adalah penguatan taktik dan strategi untuk menghadapi pertandingan berikutnya menjamu PS Bangka di stadion Jatidiri, 19 Agustus mendatang. “Kita tidak punya waktu panjang, sehingga kita harus segera melakukan latihan yang fokusnya untuk menghadapi pertandingan berikutnya,” ujarnya.

Manajer PSIS Setyo Agung Nugroho menambahkan, dengan kondisi stamina para pemain yang mengalamai penurunan, secara teknis manajemen menyerahkan sepenuhnya kepada jajaran pelatih.

Namun, meski begitu, manajemen akan tetap memberikan motivasi kepada para pemain, supaya tetap bermain dengan baik sehingga mampu mendapatkan tiga poin pertama di kandang.

”Menjamu PS Bangka kita target poin penuh, jadi para pemain harus benar-benar mempersiapkan diri dengan baik. Saya pikir semua kekurangan yang saat ini ada akan bisa dibenahi selama beberapa hari ke depan,” tandasnya.