Manajemen PSIS tidak akan jilat ludah sendiri
A
A
A
Sindonews.com – Keputusan manajemen PSIS Semarang memecat Iswandi Dai, Imral”Korea”Usman, Morris Power, Nurul Huda dan Edy Gunawan sudah bulat dan tidak akan pernah dirubah. Namun, meski kelimanya dipecat, mereka tetap bakal mendapatkan gaji penuh sampai bulan Agustus.
General Manajer (GM) PSIS Semarang Ferdinand Hindiarto mengatakan, keputusan sudah final dan tidak akan dirubah, meskipun pemain yang dipecat merengek untuk bisa kembali masuk ke tim. “Kalau mereka meminta maaf, oke kita maafkan tetapi tidak akan merubah keputusan,” ujar Ferdinand di Kantor Panpel PSIS, Sabtu (17/8).
Dosen Psikologi UNIKA Soegijapranata yang akrab disapa Ferdi ini menilai para pemain tidak mau memahami kondisi dan situasi tim yang saat ini terjadi. Dia menganggap, reaksi yang dilakukan para pemain dengan melakukan mogok latihan begitu buruk sehingga menimbulkan kesan bahwa PSIS sangat buruk.
Dikatakannya, para pemain sudah tidak menemukan kesepahaman dengan manajemen sehingga manajemen melakukan tindakan tegas. “Apa sih kurangnya manajemen, apa-apa selalu kita penuhi, pada babak penyisihan gaji tidak pernah terlambat, dan baru kali ini telat itupun sudah kita bayarkan 35 %, itu kan artinya kami tidak lari dari tanggung jawab, tapi ternyata pemain tidak bisa memahami kondisi ini,” katanya.
Dikatakannya aksi mogok latihan yang dilakukan seluruh pemain pada Jum’at (16/8) Sore sebagai bentuk arogansi pemain dan sudah ada niat tidak baik. Padahal menurutnya selain melakukan aksi mogok, pemain bisa berkomunikasi dengan manajemen.”Kurang dekatnya apa Manajer tim saya Mas Agung (Setyo Agung Nugroho), semua fasilitas dipenuhi, pemain butuh apa diberikan, sampai main Play Station, mancing juga bersama, kenapa tidak bicara baik-baik,” katanya.
Manajer Tim PSIS Setyo Agung Nugroho menyatakan mendukung langkah yang diambil oleh GM PSIS. Dia mengaku, tidak habis pikir dengan tindakan yang dilakukan oleh para pemain dengan melakukan aksi mogok latihan.
“Padahal pada saat kejadian (Jum’at (16/8)) sore, saya mau mengumumkan gaji pemain akan kami berikan karena manajemen sudah mendapatkan dana dari PT Setia Bina Nusa, tapi justru malah mereka mangkir dari latihan,” ujarnya.
Dia berharap,pemecatan lima pemain senior tersebut tidak mempengaruhi pemain-pemain lain. Dan dengan pos yang kosong sepenuhnya manajemen menyerahkan kepada pelatih Firmandoyo.
Agung mengaku,meski tanpa diperkuat lima pilar utamanya pada putaran kedua babak 12 besar, PSIS tetap optimis mampu memberikan hasil yang terbaik bagi publik sepak bola Semarang.”Yang terpenting saat ini adalah tetap fokus, saya sudah meminta kepada pelatih untuk menguatkan pemain-pemain lain agar tetap fokus menghadapi pertandingan,” tandasnya.
Sementara itu, pasca pemecatan lima pemain PSIS, kondisi tim nampak menjadi berbeda. Pada latihan Sabtu (17/8) pagi, dengan agenda relaksasi di kolam renang komplek Jatidiri, pada pemain nampak kurang begitu bersemangat.
Jarang sekali terlihat para pemain bercanda dengan yang lain. Hal ini bebeda dengan ketika belum adanya pemecatan lima pemain, setiap kali latihan para pemain nampak bersemangat bahkan sesekali, mereka bisa bercanda dengan melepas tawa. Bahkan beberapa pemain senior lain, seperti M.Irvan, Ronald Fagundez dan Adison Alves tidak hadir untuk latihan.
Hal ini jelas menunjukan, pemecatan lima pemain inti tersebut berpengaruh dengan kondisi tim, yang tentunya akan berpengaruh pula pada performa tim ketika menghadapi PS Bangka, Senin (19/8) mendatang.
Pelatih PSIS Firmandoyo, berharap, pemain-pemain lain tidak terpengaruh dengan kondisi tim yang terjadi saat ini dan tetap fokus untuk latihan, guna menghadapi putaran kedua babak 12 besar Divisi Utama Liga Indonesia.
“Pemain lain kami minta untuk tetap fokus menghadapi kompetisi, jangan sampai terpengaruh,” katanya.
Firmandoyo menambahkan, pihaknya tetap mengagendakan latihan seperti biasa. Dan jelang melawan PS Bangka, masih akan latihan dua kali yakni Sore ini dan Minggu (18/8) pagi.
Dia juga mengaku sudah mempersiapkan alternatif pemain untuk mengisi pos yang sebelumnya diisi lima pemain yang dipecat.
Sementara itu, pasca dipecat, hanya Iswandi Dai yang langsung meninggalkan Mess, sementara empat pemain lainnya masih tetap bertahan di Mess menunggu pembayaran gaji mereka. “Saya sementara disini dulu, kalau gaji sudah dibayar, mungkin Senin (19/8) saya akan pulang,” Kata Morris Power.
General Manajer (GM) PSIS Semarang Ferdinand Hindiarto mengatakan, keputusan sudah final dan tidak akan dirubah, meskipun pemain yang dipecat merengek untuk bisa kembali masuk ke tim. “Kalau mereka meminta maaf, oke kita maafkan tetapi tidak akan merubah keputusan,” ujar Ferdinand di Kantor Panpel PSIS, Sabtu (17/8).
Dosen Psikologi UNIKA Soegijapranata yang akrab disapa Ferdi ini menilai para pemain tidak mau memahami kondisi dan situasi tim yang saat ini terjadi. Dia menganggap, reaksi yang dilakukan para pemain dengan melakukan mogok latihan begitu buruk sehingga menimbulkan kesan bahwa PSIS sangat buruk.
Dikatakannya, para pemain sudah tidak menemukan kesepahaman dengan manajemen sehingga manajemen melakukan tindakan tegas. “Apa sih kurangnya manajemen, apa-apa selalu kita penuhi, pada babak penyisihan gaji tidak pernah terlambat, dan baru kali ini telat itupun sudah kita bayarkan 35 %, itu kan artinya kami tidak lari dari tanggung jawab, tapi ternyata pemain tidak bisa memahami kondisi ini,” katanya.
Dikatakannya aksi mogok latihan yang dilakukan seluruh pemain pada Jum’at (16/8) Sore sebagai bentuk arogansi pemain dan sudah ada niat tidak baik. Padahal menurutnya selain melakukan aksi mogok, pemain bisa berkomunikasi dengan manajemen.”Kurang dekatnya apa Manajer tim saya Mas Agung (Setyo Agung Nugroho), semua fasilitas dipenuhi, pemain butuh apa diberikan, sampai main Play Station, mancing juga bersama, kenapa tidak bicara baik-baik,” katanya.
Manajer Tim PSIS Setyo Agung Nugroho menyatakan mendukung langkah yang diambil oleh GM PSIS. Dia mengaku, tidak habis pikir dengan tindakan yang dilakukan oleh para pemain dengan melakukan aksi mogok latihan.
“Padahal pada saat kejadian (Jum’at (16/8)) sore, saya mau mengumumkan gaji pemain akan kami berikan karena manajemen sudah mendapatkan dana dari PT Setia Bina Nusa, tapi justru malah mereka mangkir dari latihan,” ujarnya.
Dia berharap,pemecatan lima pemain senior tersebut tidak mempengaruhi pemain-pemain lain. Dan dengan pos yang kosong sepenuhnya manajemen menyerahkan kepada pelatih Firmandoyo.
Agung mengaku,meski tanpa diperkuat lima pilar utamanya pada putaran kedua babak 12 besar, PSIS tetap optimis mampu memberikan hasil yang terbaik bagi publik sepak bola Semarang.”Yang terpenting saat ini adalah tetap fokus, saya sudah meminta kepada pelatih untuk menguatkan pemain-pemain lain agar tetap fokus menghadapi pertandingan,” tandasnya.
Sementara itu, pasca pemecatan lima pemain PSIS, kondisi tim nampak menjadi berbeda. Pada latihan Sabtu (17/8) pagi, dengan agenda relaksasi di kolam renang komplek Jatidiri, pada pemain nampak kurang begitu bersemangat.
Jarang sekali terlihat para pemain bercanda dengan yang lain. Hal ini bebeda dengan ketika belum adanya pemecatan lima pemain, setiap kali latihan para pemain nampak bersemangat bahkan sesekali, mereka bisa bercanda dengan melepas tawa. Bahkan beberapa pemain senior lain, seperti M.Irvan, Ronald Fagundez dan Adison Alves tidak hadir untuk latihan.
Hal ini jelas menunjukan, pemecatan lima pemain inti tersebut berpengaruh dengan kondisi tim, yang tentunya akan berpengaruh pula pada performa tim ketika menghadapi PS Bangka, Senin (19/8) mendatang.
Pelatih PSIS Firmandoyo, berharap, pemain-pemain lain tidak terpengaruh dengan kondisi tim yang terjadi saat ini dan tetap fokus untuk latihan, guna menghadapi putaran kedua babak 12 besar Divisi Utama Liga Indonesia.
“Pemain lain kami minta untuk tetap fokus menghadapi kompetisi, jangan sampai terpengaruh,” katanya.
Firmandoyo menambahkan, pihaknya tetap mengagendakan latihan seperti biasa. Dan jelang melawan PS Bangka, masih akan latihan dua kali yakni Sore ini dan Minggu (18/8) pagi.
Dia juga mengaku sudah mempersiapkan alternatif pemain untuk mengisi pos yang sebelumnya diisi lima pemain yang dipecat.
Sementara itu, pasca dipecat, hanya Iswandi Dai yang langsung meninggalkan Mess, sementara empat pemain lainnya masih tetap bertahan di Mess menunggu pembayaran gaji mereka. “Saya sementara disini dulu, kalau gaji sudah dibayar, mungkin Senin (19/8) saya akan pulang,” Kata Morris Power.
(wbs)