KONI Jateng akan jaring 170 atlet dari Porprov Banyumas
A
A
A
Sindonews.com - KONI Jawa Tengah akan memanfaatkan ajang Pekan Olah Provinsi (Porprov) Banyumas 8-12 Oktober mendatang, untuk menjaring atlet yang untuk masuk ke pelatda yang akan diproyeksikan tampil pada PON 2016 di Jabar.
Wakil Ketua II KONI Jateng Hartono mengatakan, KONI Jateng setidaknya akan menjaring 170 atlet dari ajang Porprov yang akan diproyeksikan ke PON 2016 mendatang.
Selain atlet, juga akan menjaring sebanyak 30 pelatih. Atlet yang akan dijaring adalah atlet-atlet terbaik dari masih-masing cabang olah raga (cabor). “Atlet-atlet yang memiliki prestasi akan kami jaring dan akan masuk ke platda,” ujarnya.
Dia mengatakan, penjaringan dilakukan sejak awal supaya persiapan KONI Jateng untuk menghadapi PON 2016 lebih matang, mengingat target pada PON 2016 harus lebih baik dari PON Riau 2012.
Pada PON Riau kontingen Jateng sukses memperbaiki peringkat. Jateng bertengger diurutan empat perolehan medali PON, dengan mengemas 47 medali emas, 52 medali perak dan 67 medali perunggu. Padahal target awalnya adalah Jateng membawa pulang Posisi ini lebih baik ketimba57-60 medali emas.
Namun, meski mampu bertengger di posisi empat, secara perolehan medali Jateng mengalami penurunan cukup drastis ketimbang PON 2008 Kaltim. Pada PON Kaltim Jateng mampu, membawa 52 medali emas, 81medali perak, dan 79 perunggu dan Jateng berada di Posisi lima klasemen.
"Target KONI Jateng pada PON 2016 Jabar adalah membidik peringkat tiga, sehingga persiapan kami harus matang," katanya
Hartono menegaskan, pada penjaringan atlet Porprov KONI Jateng akan sangat selektif. Tidak hanya atlet yang memiliki prestasi gemilang, namun juga masalah administrasi atlet, terutama atlet-atlet pindahan dari luar Provinsi.
Dia meningatkan, kepada Pengurus masing-masing cabor untuk benar-benar mencermati legalitas atlet dari luar provinsi. Karena KONI tidak ingin masalah legalitas justru akan menjadi masalah dikemudian hari. Masalah legalitas ini juga menjadi salah satu parameter bagi KONI untuk menentukan atlet yang akan dijaring.
"Kita tidak melarang ada atlet dari luar masuk ke Jateng, tetapi legalitasnya harus diperhatikan. Tidak hanya perlu KK dan KTP saja tetapi juga harus ada surat pelepasan dari KONI yang ditinggalkan," pungkasnya
Wakil Ketua II KONI Jateng Hartono mengatakan, KONI Jateng setidaknya akan menjaring 170 atlet dari ajang Porprov yang akan diproyeksikan ke PON 2016 mendatang.
Selain atlet, juga akan menjaring sebanyak 30 pelatih. Atlet yang akan dijaring adalah atlet-atlet terbaik dari masih-masing cabang olah raga (cabor). “Atlet-atlet yang memiliki prestasi akan kami jaring dan akan masuk ke platda,” ujarnya.
Dia mengatakan, penjaringan dilakukan sejak awal supaya persiapan KONI Jateng untuk menghadapi PON 2016 lebih matang, mengingat target pada PON 2016 harus lebih baik dari PON Riau 2012.
Pada PON Riau kontingen Jateng sukses memperbaiki peringkat. Jateng bertengger diurutan empat perolehan medali PON, dengan mengemas 47 medali emas, 52 medali perak dan 67 medali perunggu. Padahal target awalnya adalah Jateng membawa pulang Posisi ini lebih baik ketimba57-60 medali emas.
Namun, meski mampu bertengger di posisi empat, secara perolehan medali Jateng mengalami penurunan cukup drastis ketimbang PON 2008 Kaltim. Pada PON Kaltim Jateng mampu, membawa 52 medali emas, 81medali perak, dan 79 perunggu dan Jateng berada di Posisi lima klasemen.
"Target KONI Jateng pada PON 2016 Jabar adalah membidik peringkat tiga, sehingga persiapan kami harus matang," katanya
Hartono menegaskan, pada penjaringan atlet Porprov KONI Jateng akan sangat selektif. Tidak hanya atlet yang memiliki prestasi gemilang, namun juga masalah administrasi atlet, terutama atlet-atlet pindahan dari luar Provinsi.
Dia meningatkan, kepada Pengurus masing-masing cabor untuk benar-benar mencermati legalitas atlet dari luar provinsi. Karena KONI tidak ingin masalah legalitas justru akan menjadi masalah dikemudian hari. Masalah legalitas ini juga menjadi salah satu parameter bagi KONI untuk menentukan atlet yang akan dijaring.
"Kita tidak melarang ada atlet dari luar masuk ke Jateng, tetapi legalitasnya harus diperhatikan. Tidak hanya perlu KK dan KTP saja tetapi juga harus ada surat pelepasan dari KONI yang ditinggalkan," pungkasnya
(dka)