Mares nilai Gonzalez sebagai lawan yang berbahaya
A
A
A
Sindonews.com - Penguasa sabuk kelas bulu versi WBC, Abner Mares, menegaskan bahwa segala persiapan dirinya sudah selesai, dan dia siap untuk menyambut duel mempertahankan gelar untuk kali pertama, yang langsung berhadapan dengan lawan tangguh, Jhonny Gonzalez, di StubHub Center, Carson, California, Amerika Serikat, pada Minggu (25/8) WIB.
"Saya memiliki pertarungan yang berat di hadapanku. Jhonny Gonzalez merupakan petinju yang luar biasa, sulit, dan sangat terampil. Tapi saya di sini untuk bertarung," ujar petinju berusia 27 tahun asal Meksiko itu, di laman Golden Boy Promotions.
Mares sadar bahwa pesaing senegaranya itu akan membawa permainan terbaiknya dalam laga tersebut, sehingga dia pun juga sudah menyiapkan strategi yang lebih baik. "Saya selalu berlatih seolah saya seorang penantang juga. Ketika saya bersiap-siap untuk bertarung, saya tidak menganggap diri sebagai juara. Saya tidak ingin kehilangan tepi saya, saya 'kelaparan'. Tidak ada cara saya yang membuatku menjadi puas."
"Anda tidak bisa benar-benar membandingkan Jhonny dengan lawan terakhir saya (Daniel Ponce de Leon). Jhonny lebih pemikir ketimbang Ponce, yang hanya datang untuk berkelahi. Saya tahu saya harus melawan dia dengan cara yang sangat cerdas."
Petinju yang belum terkalahkan dalam 27 kali penampilan profesionalnya itu menuturkan bahwa dirinya merasa sangat kuat di kelas bulu, namun dia juga tidak mau menutup kemungkinan untuk hijrah hingga ke kelas bulu super. "Mungkin suatu hari nanti saya akan membuat keputusan untuk naik kelas berat sampai 130pon (kelas bulu super) dan memenangkan gelar juara dunia keempat di kelas berat keempat saya. Tapi itu belum terpikirkan. Untuk saat ini, semua fokus saya adalah Jhonny Gonzalez dan menyajikan pertarungan besar bagi para penggemar."
"Saya memiliki pertarungan yang berat di hadapanku. Jhonny Gonzalez merupakan petinju yang luar biasa, sulit, dan sangat terampil. Tapi saya di sini untuk bertarung," ujar petinju berusia 27 tahun asal Meksiko itu, di laman Golden Boy Promotions.
Mares sadar bahwa pesaing senegaranya itu akan membawa permainan terbaiknya dalam laga tersebut, sehingga dia pun juga sudah menyiapkan strategi yang lebih baik. "Saya selalu berlatih seolah saya seorang penantang juga. Ketika saya bersiap-siap untuk bertarung, saya tidak menganggap diri sebagai juara. Saya tidak ingin kehilangan tepi saya, saya 'kelaparan'. Tidak ada cara saya yang membuatku menjadi puas."
"Anda tidak bisa benar-benar membandingkan Jhonny dengan lawan terakhir saya (Daniel Ponce de Leon). Jhonny lebih pemikir ketimbang Ponce, yang hanya datang untuk berkelahi. Saya tahu saya harus melawan dia dengan cara yang sangat cerdas."
Petinju yang belum terkalahkan dalam 27 kali penampilan profesionalnya itu menuturkan bahwa dirinya merasa sangat kuat di kelas bulu, namun dia juga tidak mau menutup kemungkinan untuk hijrah hingga ke kelas bulu super. "Mungkin suatu hari nanti saya akan membuat keputusan untuk naik kelas berat sampai 130pon (kelas bulu super) dan memenangkan gelar juara dunia keempat di kelas berat keempat saya. Tapi itu belum terpikirkan. Untuk saat ini, semua fokus saya adalah Jhonny Gonzalez dan menyajikan pertarungan besar bagi para penggemar."
(nug)