Afghanistan kembali gelar laga internasional
A
A
A
Sindonews.com - Tim sepakbola nasional Afghanistan mengalahkan tim negara tetangga Pakistan (20/8) dalam pertandingan internasional pertama yang diselenggarakan negara yang hancur karena perang itu di Kabul dalam 10 tahun terakhir.
Keamanan terlihat ketat pada pertandingan Selasa itu, yang dimainkan di depan 6.000 penonton yang memenuhi kapasitas maksimum stadion, termasuk sejumlah penonton perempuan.
Afghanistan ada di peringkat 139 Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dan Pakistan lebih rendah lagi posisinya pada 167 (Indonesia pada 169). Perbedaannya nyata di lapangan dengan tim tuan rumah mendominasi sejak awal. Barisan pertahanan Afghan tidak mengizinkan satu gol pun dan secara rutin menyerang gawang Pakistan.
Para pejabat dari kedua pihak mengatakan bahwa meski masih ada ketegangan politik, pertandingan sepakbola tersebut merupakan indikasi kuat mengenai perbaikan ikatan kultural dan olahraga.
Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan, Mohammad Umer Daudzai mengatakan kedua negara perlu meningkatkan hubungan-hubungan ini, sekaligus memperkuat upaya-upaya anti-militansi pada kedua belah pihak di perbatasan.
"Tim kriket kami lahir di kamp-kamp pengungsi di Pakistan dan dilatih sebagian besar oleh tim Pakistan. Mereka sekarang tim internasional dan barangkali juga akan mengalahkan Pakistan," ujar Daudzai seperti dilansir voasport.
"Ini adalah interaksi-interaksi beradab, bukan seperti interaksi militan, pengebom bunuh diri. Kita harus menghapus itu semua. Kita harus menggantikan interaks tak beradab."
Keamanan terlihat ketat pada pertandingan Selasa itu, yang dimainkan di depan 6.000 penonton yang memenuhi kapasitas maksimum stadion, termasuk sejumlah penonton perempuan.
Afghanistan ada di peringkat 139 Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dan Pakistan lebih rendah lagi posisinya pada 167 (Indonesia pada 169). Perbedaannya nyata di lapangan dengan tim tuan rumah mendominasi sejak awal. Barisan pertahanan Afghan tidak mengizinkan satu gol pun dan secara rutin menyerang gawang Pakistan.
Para pejabat dari kedua pihak mengatakan bahwa meski masih ada ketegangan politik, pertandingan sepakbola tersebut merupakan indikasi kuat mengenai perbaikan ikatan kultural dan olahraga.
Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan, Mohammad Umer Daudzai mengatakan kedua negara perlu meningkatkan hubungan-hubungan ini, sekaligus memperkuat upaya-upaya anti-militansi pada kedua belah pihak di perbatasan.
"Tim kriket kami lahir di kamp-kamp pengungsi di Pakistan dan dilatih sebagian besar oleh tim Pakistan. Mereka sekarang tim internasional dan barangkali juga akan mengalahkan Pakistan," ujar Daudzai seperti dilansir voasport.
"Ini adalah interaksi-interaksi beradab, bukan seperti interaksi militan, pengebom bunuh diri. Kita harus menghapus itu semua. Kita harus menggantikan interaks tak beradab."
(wbs)