Gagal ke ISL, LPJ PSIS ditunggu
A
A
A
Sindonews.com - PSIS Semarang telah gagal untuk melenggang ke Indonesia Super League (ISL) musim depan. Kendati gagal, Manajemen PSIS Semarang dinilai sudah bekerja maksimal untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim ini.
Ketua Harian PSIS Simon Legiman, mengaku kegagalan PSIS Semarang untuk memberikan hasil terbaik tidak lepas dari ketidaktangungjawaban dari PT Setia Binansa yang tidak memberikan dana sesuai dengan yang dijanjikan.
“Manajemen sudah kerja keras, dan kita patut memberikan apresiasi. Mereka kerja keras, gali lubang, tutup lubang, untuik menghidupi PSIS,” katanya.
Menurutnya faktor keuangan ini menjadi salah satu problem yang sangat menyulitkan bagi tim. Dengan anggaran yang cekak PSIS kesulitan untuk bisa berkembang. Hasil dari penjualan tiket pertandingan dan sponsor tidaklah cukup untuk membiayai PSIS.
Ke depan diharapkan, kerjasama dengan investor harus benar-benar dengan investor yang memiliki kridibilitas, dan benar-benar mau mendanai tim. “Kalau seperti ini kan PSIS yang sulit,” ujarnya.
Yang saat ini perlu dilakukan manajemen adalah bagaimana PSIS bisa melanjutkan pertandingan terakhir melawan PSBS Biak yang akan digelar pada Jum’at (30/8), dengan memberikan kemenangan.
Setelah menyelesaikan pertandingan terakhir, diharapkan manajemen secepatnya untuk melakukan evaluasi dan laporan selama mengarungi Divisi Utama, sehingga persiapan untuk pembentukan tim untuk menghadapi musim depan lebih matang.
“Kalau soal evaluasi dan laporan, pastinya manajemen sudah tahu sendiri, setelah melawan Biak laporan manajemen akan kami tunggu,” tandasnya.
Ditanya soal apakah manajemen yang sekarang akan dipertahankan atau tidak, Simon mengaku, hal itu belum dipikirkan. Toh misalkan manajemen yang sekarang dipertahankan belum tentu manajemen mau karena mengalami kerugian.”Pertanyaanya kalau dipertahankan apakah mereka mau? Lha wong mereka rugi besar,” katanya.Penasehat PSIS Johar Lin Eng mengaku, keberadaan manajemen saat ini akan tergantung dari hasil evaluasi pengurus PSIS. “Ke depan PSIS bagaimana tergantung pengurus karena setelah memberikan laporan secara otomatis tugasmanajemen yang sekarang sudah finish,” ujarnya.
Dia berharap, manajemen sudah mulai melakukan penyusunan laporan pertanggung jawaban (LPj). “Evaluasi dan program ke depan kita target Otober,” tandasnya.
Sementara itu, Manajer Tekni PSIS Setyo Agung Nugroho menyatakan, baru akan memikirkan untuk melakukan evaluasi dan penyusunan laporan setelah semua pertandingan selesai.PSIS masih menyisakan satu laga, yakni menjamu PSBS Biak, yang akan digelar di stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (30/8). “Pertandingan kan belum selesai, jadi kita selesaikan dulu,” katanya.
Pertandingan kontra PSBS Biak bisa dikatakan merupakan laga hiburan, karena tidak akan memberikan dampak apapun pada masa depan PSIS di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.Manajemen PSIS pun berharap para pemainnya melupakan kekalahan 2-0 dari Persebaya Surabaya, Minggu (25/8), dan tetap mempersiapkan diri untuk menjamu PSBS Biak.
Meskipun apapun hasil laga tersebut tidak memberikan dampak apapun pada PSIS, namun dengan memberikan hasil terbaik, paling tidak mampu mengobati kerinduan suporter PSIS akan sebuah kemenangan.
Selama babak 12 besar Grup B, PSIS belum sekalipun memperoleh kemenangan. Hasil terbaik PSIS hanya ketika bermain imbang menjamu Persebaya Surabaya pada putaran pertama dan imbang kala menjamu PS Bangka pada awal putaran kedua. Selebihnya tim yang berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini selalu menelan kekalahan.“Kami berharap, pada laga terakhir, tim ini mampu memberikan kemenangan. Dengan kemenangan kita akan menjaga kehormatan tim dan memberikan persembahan terakhir yang baik bagi suporter,” katanya
Ketua Harian PSIS Simon Legiman, mengaku kegagalan PSIS Semarang untuk memberikan hasil terbaik tidak lepas dari ketidaktangungjawaban dari PT Setia Binansa yang tidak memberikan dana sesuai dengan yang dijanjikan.
“Manajemen sudah kerja keras, dan kita patut memberikan apresiasi. Mereka kerja keras, gali lubang, tutup lubang, untuik menghidupi PSIS,” katanya.
Menurutnya faktor keuangan ini menjadi salah satu problem yang sangat menyulitkan bagi tim. Dengan anggaran yang cekak PSIS kesulitan untuk bisa berkembang. Hasil dari penjualan tiket pertandingan dan sponsor tidaklah cukup untuk membiayai PSIS.
Ke depan diharapkan, kerjasama dengan investor harus benar-benar dengan investor yang memiliki kridibilitas, dan benar-benar mau mendanai tim. “Kalau seperti ini kan PSIS yang sulit,” ujarnya.
Yang saat ini perlu dilakukan manajemen adalah bagaimana PSIS bisa melanjutkan pertandingan terakhir melawan PSBS Biak yang akan digelar pada Jum’at (30/8), dengan memberikan kemenangan.
Setelah menyelesaikan pertandingan terakhir, diharapkan manajemen secepatnya untuk melakukan evaluasi dan laporan selama mengarungi Divisi Utama, sehingga persiapan untuk pembentukan tim untuk menghadapi musim depan lebih matang.
“Kalau soal evaluasi dan laporan, pastinya manajemen sudah tahu sendiri, setelah melawan Biak laporan manajemen akan kami tunggu,” tandasnya.
Ditanya soal apakah manajemen yang sekarang akan dipertahankan atau tidak, Simon mengaku, hal itu belum dipikirkan. Toh misalkan manajemen yang sekarang dipertahankan belum tentu manajemen mau karena mengalami kerugian.”Pertanyaanya kalau dipertahankan apakah mereka mau? Lha wong mereka rugi besar,” katanya.Penasehat PSIS Johar Lin Eng mengaku, keberadaan manajemen saat ini akan tergantung dari hasil evaluasi pengurus PSIS. “Ke depan PSIS bagaimana tergantung pengurus karena setelah memberikan laporan secara otomatis tugasmanajemen yang sekarang sudah finish,” ujarnya.
Dia berharap, manajemen sudah mulai melakukan penyusunan laporan pertanggung jawaban (LPj). “Evaluasi dan program ke depan kita target Otober,” tandasnya.
Sementara itu, Manajer Tekni PSIS Setyo Agung Nugroho menyatakan, baru akan memikirkan untuk melakukan evaluasi dan penyusunan laporan setelah semua pertandingan selesai.PSIS masih menyisakan satu laga, yakni menjamu PSBS Biak, yang akan digelar di stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (30/8). “Pertandingan kan belum selesai, jadi kita selesaikan dulu,” katanya.
Pertandingan kontra PSBS Biak bisa dikatakan merupakan laga hiburan, karena tidak akan memberikan dampak apapun pada masa depan PSIS di kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.Manajemen PSIS pun berharap para pemainnya melupakan kekalahan 2-0 dari Persebaya Surabaya, Minggu (25/8), dan tetap mempersiapkan diri untuk menjamu PSBS Biak.
Meskipun apapun hasil laga tersebut tidak memberikan dampak apapun pada PSIS, namun dengan memberikan hasil terbaik, paling tidak mampu mengobati kerinduan suporter PSIS akan sebuah kemenangan.
Selama babak 12 besar Grup B, PSIS belum sekalipun memperoleh kemenangan. Hasil terbaik PSIS hanya ketika bermain imbang menjamu Persebaya Surabaya pada putaran pertama dan imbang kala menjamu PS Bangka pada awal putaran kedua. Selebihnya tim yang berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini selalu menelan kekalahan.“Kami berharap, pada laga terakhir, tim ini mampu memberikan kemenangan. Dengan kemenangan kita akan menjaga kehormatan tim dan memberikan persembahan terakhir yang baik bagi suporter,” katanya
(dka)