Popon kagumi kecepatan Pesut Mahakam

Senin, 26 Agustus 2013 - 20:17 WIB
Popon kagumi kecepatan...
Popon kagumi kecepatan Pesut Mahakam
A A A
Sindonews.com - Kapten Sriwijaya FC (SFC) Ponaryo Astaman memiliki analisis jelang partai kandang terakhir saat menjamu Persisam Samarinda di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, 29 Agustus.Menurut Ponaryo, gaya permainan antara Mitra Kukar dan Persisam Samarinda, jelas memiliki perbedaan.

Kalau Naga Mekes-julukan Mitra Kukar, lebih kepada bagusnya skill-skill individu yang dimiliki tiap pemain dan kerja sama yang solid. Sedangkan Pesut Mahakam-julukan Persisam Samarinda, bertumpu pada kecepatan yang dimiliki bintang-bintang mudanya.

Dari beberapa perbedaan gaya permainan tersebut, ternyata Popon-sapaan akrab Ponaryo, lebih mewaspadai cara bermain Persisam. Karena, kecepatan pemain lebih sulit diantisipasi, ketimbang tingginya skill individu pemain seperti yang dimiliki Mitra Kukar.

''Kalau saya lihat Persisam lebih punya speed dan kecepatan, kalau Mitra lebih kepada teknik dan kerjasama yang lebih rapi. Namun Persisam banyak pemain muda yang lebih memiliki kecepatan, itu harus kami waspadai,” jelasnya kemarin.

Mantan pilar timnas ini menuturkan, semua pemain SFC harus lebih bekerja keras lagi untuk bisa mengalahkan Ferdinand Sinaga dkk. Terlebih, kondisi Laskar Wong Kito saat ini dinilainya kurang menguntungkan.

''Kalau bisa memang idealnya kami harus mendapatkan hasil yang bagus untuk suporter. Jadi walaupun situasi belakangan ini kurang menguntungkan bagi tim SFC, tapi harus tetap optimis dan lebih siap dipertandingan berikutnya,” sambung Popon.

Hanya saja, pria kelahiran Balikpapan 25 September 1979 ini mengingatkan kepada semua rekan-rekannya, untuk tetap meningkatkan konsentrasi dan fokus untuk memberikan hasil terbaik untuk laga kandang terakhir nanti.

''Kami sudah tahu bahwa Persisam sendiri memang memiliki kecepatan. Saya rasa, sekarang tinggal setiap pemain itu memotivasi diri sendiri, agar bisa mengatasi kecepatan lawan,” ujarnya.

Sang jenderal juga memahami, dengan hanya 14 pemain yang ada dalam komposisi SFC saat ini, membuat kondisi SFC dihadapkan pada nilai minus. Selain itu, cara yang selama ini dilakukan SFC untuk menambah pemain, dengan meminjam tenaga pemain SFC U-21 mungkin sudah tidak bisa lagi. Karena secara bersamaan SFC junior juga tengah berjuang untuk bisa menjadi jawara. Karena SFC U-21 sudah masuk babak semifinal.

''Jadi untuk melakukan peminjaman pemain yang selama ini dilakukan SFC senior, otomatis tidak bisa lagi. Tinggal sekarang bagaimana memaksimalkan semua pemain yang ada dan meminimalisasi pemain yang cidera. Kita tahu juga kemarin, Lee tidak bisa di turunkan karena cidera, otomatis fokus kami hanya bisa memaksimalkan pemain dan menyembuhkan yang cidera dan menjaga pemain-pemain yang sekaran tetap fit untuk mengakhiri semua sisa pertandingan,” paparnya.

Sementara pelatih kepala SFC Kas Hartadi juga mengingatkan, bahwa cara bermain Persisam sangat berbeda dengan Mitra Kukar atau tim-tim dari Kalimantan. ''Hal yang terpenting saat ini adalah semua pemain kami nanti bisa dimainkan dan mudah-mudah tidak ada yang cidera saat latihan. Karena gaya permainan Persisam penuh dengan kecepatan, maka satu-satunya cara mengantisipasi mereka adalah dengan meredam pemain yang memiliki kecepatan. Saya sudah ingatkan pada pemain untuk lebih disiplin (posisi), saat kehilangan bola,” ucapnya.

Selain itu, tambah Kas, karena ini partai terakhir main di Stadion Gelora Sriwijaya, sebaiknya semua pemain memberikan kepuasan dan rasa bangga seluruh pendukung setia SFC, yang telah datang ke stadion. “Kami harus menang, jadi semua harus bekerja keras. kami akan memberikan kepuasan pada pendukung SFC,” pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0900 seconds (0.1#10.140)