Spirit meredup, Ponaryo dkk butuh motivasi bangkit
A
A
A
Sindonews.com - Sriwijaya FC (SFC) benar-benar seperti kehilangan konsistensi saat bermain di hadapan pendukung sendiri. Tercatat, tiga partai terakhir yang dimainkan di Stadion Gelora Sriwijaya, Laskar Wong Kito sama sekali belum meraih angka penuh.
Ditahan imbang Persela Lamongan 2-2, dipermalukan Persepam Madura 0-4 dan kembali dipaksa seri oleh Mitra Kukar 2-2, membuat SFC kehilangan 7 poin dari target seharusnya 9 poin. Kondisi yang kurang menguntungkan inilah, membuat semua pendukung setia SFC bertanya-tanya.
Jika selama ini pemain mulai menjerit karena hak mereka berupa uang muka (DP) kontrak musim ini belum dilunasi, dua hari lalu giliran offisial yang malah mogok kerja. Pasalnya, manajemen sendiri belum menyelesaikan gaji mereka selama 6 bulan.
Saat diajak bicara soal faktor non teknis tersebut, pelatih kepala SFC Kas Hartadi enggan membicarakannya. Namun Kas Hartadi mengatakan bahwa memang untuk mengembalikan spirit bermain SFC yang mulai meredup, adalah dengan memberikan motivasi. ''Saat ini pemain hanya membutuhkan motivasi besar. Karena semua pemain akan lebih percaya diri jika mendapatkan suntikan motivasi itu,” jelasnya.
Menurut pria asal Solo ini, kehilangan poin saat main dikandang memang tamparan besar bagi dirinya. Terlebih saat dipermalukan Persepam Madura 0-4, yang menjadi kekalahan terburuk sepanjang karir Kas Hartadi menukangi SFC.
''Saya tahu bagaimana kondisi semua pemain. saya juga terus berpikir mengapa dalam tiga pertandingan kandang ini, kami selalu bermain seperti tanpa rasa percaya diri. Kalau untuk faktor non teknis seperti gaji atau uang muka, saya rasa silakan langsung tanya ke manajemen, itu bukan wewenang saya,” sambung Kas.
Terlepas dari semua yang telah terjadi dibelakang kemarin, Kas Hartadi hanya berharap ada masukan semangat dan motivasi yang tumbuh dari dalam pemain sendiri. Karena menjamu Persisam ini merupakan partai kandang terakhir.
''Motivasi itu sangat perlu, tapi saya berharap semua pemain tetap profesional. Kalau hanya mengeluh, tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Sekarang kami harus bangkit dan bekerja keras lagi,” tukasnya.
Walaupun tidak mudah bagi seorang Kas Hartadi, untuk membakar semangat seluruh anak asuhnya, tapi Kas berharap anak asuhnya tetap memberikan kontribusi maksimal kepada tim yang di belanya.
''Jika pemain akan bekerja keras dan profesional, kan dia sendiri yang akan menikmatinya nanti. Karena mendekati akhir musim, tiap klub pasti akan mendekati setiap pemain yang kerjanya bagus. Jadi inilah saatnya untuk menunjukkan kerja keras pemain pada semua orang,” tandasnya lagi.
Sementara gelandang bertahan SFC Ahmad Jufrianto, menambahkan bahwa dia selalu berusaha keras untuk bermain sebaik mungkin. Apa yang menjadi instruksi pelatih, maka dia sebisa mungkin menterjemahkan dilapangan. ''Tapi saya sendiri tidak tahu, mengapa kami seperti ada kehilangan. Padahal saat menghadapi Mitra Kukar kemarin, kami sudah unggul lebih dulu,” ujarnya.
Hanya saja, saat ditanya apakah uang muka dirinya telah diselesaikan manajemen, spesialis tendangan bebas jarak jauh ini hanya tersenyum dan sedikit menggeleng-gelengkan kepala. “Kalau itu ya tanya aja kemanajemen. Kita hanya bermain sesuai dengan arahan pelatih,” tutupnya.
Ditahan imbang Persela Lamongan 2-2, dipermalukan Persepam Madura 0-4 dan kembali dipaksa seri oleh Mitra Kukar 2-2, membuat SFC kehilangan 7 poin dari target seharusnya 9 poin. Kondisi yang kurang menguntungkan inilah, membuat semua pendukung setia SFC bertanya-tanya.
Jika selama ini pemain mulai menjerit karena hak mereka berupa uang muka (DP) kontrak musim ini belum dilunasi, dua hari lalu giliran offisial yang malah mogok kerja. Pasalnya, manajemen sendiri belum menyelesaikan gaji mereka selama 6 bulan.
Saat diajak bicara soal faktor non teknis tersebut, pelatih kepala SFC Kas Hartadi enggan membicarakannya. Namun Kas Hartadi mengatakan bahwa memang untuk mengembalikan spirit bermain SFC yang mulai meredup, adalah dengan memberikan motivasi. ''Saat ini pemain hanya membutuhkan motivasi besar. Karena semua pemain akan lebih percaya diri jika mendapatkan suntikan motivasi itu,” jelasnya.
Menurut pria asal Solo ini, kehilangan poin saat main dikandang memang tamparan besar bagi dirinya. Terlebih saat dipermalukan Persepam Madura 0-4, yang menjadi kekalahan terburuk sepanjang karir Kas Hartadi menukangi SFC.
''Saya tahu bagaimana kondisi semua pemain. saya juga terus berpikir mengapa dalam tiga pertandingan kandang ini, kami selalu bermain seperti tanpa rasa percaya diri. Kalau untuk faktor non teknis seperti gaji atau uang muka, saya rasa silakan langsung tanya ke manajemen, itu bukan wewenang saya,” sambung Kas.
Terlepas dari semua yang telah terjadi dibelakang kemarin, Kas Hartadi hanya berharap ada masukan semangat dan motivasi yang tumbuh dari dalam pemain sendiri. Karena menjamu Persisam ini merupakan partai kandang terakhir.
''Motivasi itu sangat perlu, tapi saya berharap semua pemain tetap profesional. Kalau hanya mengeluh, tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Sekarang kami harus bangkit dan bekerja keras lagi,” tukasnya.
Walaupun tidak mudah bagi seorang Kas Hartadi, untuk membakar semangat seluruh anak asuhnya, tapi Kas berharap anak asuhnya tetap memberikan kontribusi maksimal kepada tim yang di belanya.
''Jika pemain akan bekerja keras dan profesional, kan dia sendiri yang akan menikmatinya nanti. Karena mendekati akhir musim, tiap klub pasti akan mendekati setiap pemain yang kerjanya bagus. Jadi inilah saatnya untuk menunjukkan kerja keras pemain pada semua orang,” tandasnya lagi.
Sementara gelandang bertahan SFC Ahmad Jufrianto, menambahkan bahwa dia selalu berusaha keras untuk bermain sebaik mungkin. Apa yang menjadi instruksi pelatih, maka dia sebisa mungkin menterjemahkan dilapangan. ''Tapi saya sendiri tidak tahu, mengapa kami seperti ada kehilangan. Padahal saat menghadapi Mitra Kukar kemarin, kami sudah unggul lebih dulu,” ujarnya.
Hanya saja, saat ditanya apakah uang muka dirinya telah diselesaikan manajemen, spesialis tendangan bebas jarak jauh ini hanya tersenyum dan sedikit menggeleng-gelengkan kepala. “Kalau itu ya tanya aja kemanajemen. Kita hanya bermain sesuai dengan arahan pelatih,” tutupnya.
(aww)