Museum Keris dibangun, mess Persis Solo diruntuhkan
A
A
A
Sindonews.com - Mess Persis Solo yang berada di Kompleks Stadion Sriwedari Solo, bakal dibongkar mulai akhir pekan ini. Pembongkaran tersebut dilakukan karena tempat itu bakal dipakai oleh Pemkot Solo untuk pembangunan museum keris dan penataan Koridor Bhayangkara.
Berdasarkan pantauan SINDO, Jumat (30/8), siang, mendapati para petugas mulai membersihkan barang-barang yang ada di dalam mess. Barang-barang tersebut diantaranya kasur matras, almari dan peralatan pendingin udara. Selanjutnya barang-barang tersebut dipindahkan ke Balai Persis yang berada di kawasan Monumen Pers.
Keterangan yang didapatkan dari Pengurus Persis Solo, Mahendra Wiseno, menyebutkan sesuai dengan isntruksi dari Pemerintah Kota, mess tersebut memang harus dikosongkan paling lambat akhir pekan ini.
Menurutnya setelah pengosongan selesai, bangunan tersebut segera diruntuhkan untuk selanjutnya dibangun menjadi museum keris. “Kita ikuti instruksi Walikota, kita harus mengosongkan mess Persis tersebut, nantinya kita akan diberi tempat oleh Pemkot Solo di Kompleks Balai Persis. Sambil menunggu kesiapan Balai Persis, kita titipkan barang-barang ini di Kantor Stadion Sriwedari Solo,” ucapnya Mahendra Wiseno.
Selain mess tim kebanggan Kota Bengawan tersebut, Pemkot Solo juga terlebih dahulu merobohkan bekas Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) yang berada samping mess Persis. Kepela Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo Endah Sitaresmi, menyebutkan saat ini pembangunan museum keris telah dimulai awal pekan kemarin.
Wanita yang akrab disapa sita tersebut mengatakan pembangunan museum keris yang bakal menjadi ikon baru Kota Solo tersebut ditargetkan rampung dalam 120 hari kalender.
Ia menyebutkan nantinya bangunan tersebut sesuai perjainjian dengan kontraktor bakal selesai pada 20 Desember mendatang. Pembangunan tahap pertama yang menyedot dana Rp7,8 miliar Pembangunan tersebut, lanjutnya, meliputi struktur fisik atau kerangka museum keris tersebut. Sedangkan untuk penyelesaian bangunan tersebut, pihaknya mengaku masih menunggu pengajuan dana dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN).
Ia mengatakan susuai dengan Detailed Enginering Design (DED), bangunan museum keris tersebut masih membutuhkan dana setidaknya Rp22 miliar lagi dari Pemerintah Pusat.
Berdasarkan pantauan SINDO, Jumat (30/8), siang, mendapati para petugas mulai membersihkan barang-barang yang ada di dalam mess. Barang-barang tersebut diantaranya kasur matras, almari dan peralatan pendingin udara. Selanjutnya barang-barang tersebut dipindahkan ke Balai Persis yang berada di kawasan Monumen Pers.
Keterangan yang didapatkan dari Pengurus Persis Solo, Mahendra Wiseno, menyebutkan sesuai dengan isntruksi dari Pemerintah Kota, mess tersebut memang harus dikosongkan paling lambat akhir pekan ini.
Menurutnya setelah pengosongan selesai, bangunan tersebut segera diruntuhkan untuk selanjutnya dibangun menjadi museum keris. “Kita ikuti instruksi Walikota, kita harus mengosongkan mess Persis tersebut, nantinya kita akan diberi tempat oleh Pemkot Solo di Kompleks Balai Persis. Sambil menunggu kesiapan Balai Persis, kita titipkan barang-barang ini di Kantor Stadion Sriwedari Solo,” ucapnya Mahendra Wiseno.
Selain mess tim kebanggan Kota Bengawan tersebut, Pemkot Solo juga terlebih dahulu merobohkan bekas Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) yang berada samping mess Persis. Kepela Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo Endah Sitaresmi, menyebutkan saat ini pembangunan museum keris telah dimulai awal pekan kemarin.
Wanita yang akrab disapa sita tersebut mengatakan pembangunan museum keris yang bakal menjadi ikon baru Kota Solo tersebut ditargetkan rampung dalam 120 hari kalender.
Ia menyebutkan nantinya bangunan tersebut sesuai perjainjian dengan kontraktor bakal selesai pada 20 Desember mendatang. Pembangunan tahap pertama yang menyedot dana Rp7,8 miliar Pembangunan tersebut, lanjutnya, meliputi struktur fisik atau kerangka museum keris tersebut. Sedangkan untuk penyelesaian bangunan tersebut, pihaknya mengaku masih menunggu pengajuan dana dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN).
Ia mengatakan susuai dengan Detailed Enginering Design (DED), bangunan museum keris tersebut masih membutuhkan dana setidaknya Rp22 miliar lagi dari Pemerintah Pusat.
(wbs)